Minggu, 15 Juni 2014
Akibat Konflik di Irak, Harga Minyak Dunia Naik
International - Andrew Ricci dari perusahaan riset Levick Energy memprediksi kenaikan tipis harga BBM dan minyak penghangat ruangan. Kenaikkan ini tergantung pada berapa lama konflik di Irak berlangsung.
Irak adalah produsen minyak terbesar kedua OPEC yang menghasilkan lebih dari tiga juta barel per hari. Itu sebabnya direbutnya sejumlah kota di kawasan penghasil minyak oleh kelompok sempalan al-Qaida membuat gelisah pasar energi.
"Dampak nyatanya terhadap Amerika adalah ini akan memperkuat argumen bagi pendukung kemandirian energi, stabilitas energi dan sumber energi bersih," kata Andrew Ricci, demikian dikutip dari voaindonesia.com, Sabtu (14/6).
Harga minyak secara umum stabil dalam empat tahun ini, sebagian karena lemahnya permintaan di negara-negara maju dan menguatnya pemakaian sumber-sumber energi alternatif. Juga ada prospek dari ladang-ladang minyak yang belum dimanfaatkan di Libya hingga Iran – kata kolumnis energi John Kemp di kantor berita Reuters.
"Pertama-tama kita melihat minyak di Sudan Selatan, lalu Libya dan Nigeria. Minyak Iran secara umum tidak beredar di pasar akibat sanksi-sanksi ekonomi. Kini kita melihat semakin banyak masalah di Irak. Ini semua berarti masih ada banyak minyak di masa depan. Tetapi untuk jangka pendek, pasar masih cukup seimbang," kata John Kemp.
Tetapi situasi akan bergantung pada apakah pemberontak mampu meraih kemenangan yang permanen di Irak, kata Andrew Ricci.
"Jika seluruh wilayah Irak kembali dikuasai pemberontak, maka saya pikir itu bukan hal yang baik. Tidak ada yang bisa diramalkan. Gejolak apapun tidak baik bagi harga-harga minyak," kata Andrew Ricci.
Kemungkinan ketidakstabilan itu membuat harga minyak naik ke tingkat tertinggi sejak September lalu. Tetapi gangguan yang berkepanjangan mungkin akan terbatas. Para analis energi mengatakan ladang-ladang minyak Irak yang paling produktif – sekitar 80 hingga 90 persen dari kapasitas total negara itu – terletak jauh di bagian selatan yang sangat menentang militan Sunni itu.
Categories: International, Utama
Related Posts:
Saat Ini Cuma Ada 7 Kilang Minyak Yang di Miliki Indonesia Jakarta – Bukan rahasia lagi jika Indonesia ketergantungan impor BBM. Per harinya, pemerintah pun harus merogoh Rp1,4 triliun cuma untuk impor BBM Tersebut.“Impor BBM harus dikurangi. Tapi, maukah pemerintah buat kila… Read More
Blokir Kapal; Sengketa di Laut China Selatan Jakarta – Amerika Serikat (AS) mengkritik China karena telah melakukan tindakan provokatif pada Filipina. Kritikan ini dilancarkan setelah Penjaga Pantai China mencoba untuk memblokir sebuah kapal Filipina di Laut China Sel… Read More
Mata-Mata AS-Inggris Selidiki Hilangnya Malaysia Airlines Jakarta - Dinas rahasia Inggris sedang menyelidiki hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370, kata menteri transportasi Malaysia, Sabtu (29/3/2014). Pengungkapan bahwa MI6 serta CIA membantu pihak berwenang Malaysia ak… Read More
Ketegangan Hubungan Rusia dengan Negara Barat atas Peralihan Crimea Berlin- Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Frank-Walter Steinmeier memperingatkan perang dingin bisa kembali terjadi di Eropa jika terjadi eskalasi ketegangan hubungan Rusia dengan negara Barat atas peralihan Crimea. "Jang… Read More
Prabowo Menjawab Tudingan Persoalan Pelanggaran HAM JAKARTA -Menjawab tudingan keterkaitannya dengan persoalan pelanggaran HAM, capres Partai Gerindra Prabowo Subianto tegas membantahnya. Dalam artikel berjudul `Candidate`s run raises rights concerns` yang diturunkan Intern… Read More
0 komentar:
Posting Komentar