This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label Kriminal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kriminal. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Oktober 2015

Aksi Karyawati Gagalkan Pembegalan


Jalur -  Sungguh berani sikap yang diambil dua orang karyawati salah satu perusahaan yang ada di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Aksi berani yang ditunjukkan dua orang karyawati  di underpass Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (11/10) malam.

Keduanya berani melawan kawanan begal yang hendak mengambil motor honda beat merah bernopol B 3853 SLC.

Padahal, pelaku membawa golok untuk menakut-nakuti para korban. Walaupun berhasil mengamankan sepeda motornya, namun tas korban berhasil dibawa kabur oleh kawanan begal itu.

Kini korban harus dirawat intensif di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat atas insiden tersebut.

P‎utra Maulana (26), kakak kandung dari salah seorang korban Putri (20) menceritakan kronologi kejadian.

Saat itu, kata dia, adik perempuannya sedang mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah dengan nomor polisi B 3853 SLC bersama rekannya Yuli (21).

Saat itu kedua korban sedang ingin menuju Pasar Minggu dari Pejaten.
Namun, belum sampai ke rumah temannya atau tepat di kolong pasar minggu, keduanya dipepet oleh dua orang lelaki tidak dikenal yang mengendarai sepeda motor vixon B 3080 EAE.

Tiba-tiba korban dihadang oleh pria tersebut. Dan tas Yuli, rekan putri langsung di jambret oleh pelaku.

"Adik saya dan temannya sempat tarik-tarikan dengan pelaku. Akan tetapi, salah seorang pelaku ngeluarin golok yang membuat takut mereka," kata Putra saat dihubungi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (12/10).

Golok yang tajam membuat korban merasa takut. Untuk mengantisipasi ditusuk, korban pun menjatuhkan diri ke bagian kiri. ‎

Hal ini dilakukan agar pelaku tidak melakukan tindak kekerasan terhadap korban.

Namun, salah satu dari korban Putri terkena luka bacok di bagian pinggang.

‎Selain itu, terdapat beberapa luka‎ dua kaki korban, tepatnya di bagian paha mengalami luka yang cukup parah. sumber:wartakota.tribun

Senin, 06 Juli 2015

Kartu ATM Tertelan Mesin, Rp70 Juta Raib

Jalur – Mendekati lebaran Idul Fitri, para nasabah bank patut waspada, terutama bagi yang menggunakan fasilitas mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Seperti yang dialami Irfan Aminudin, 29, warga Cadasari, Kab. Pandeglang saat menarik uang tabungan di mesin ATM sebuah mini market di kawasan Serang Timur, Kota Serang. Uang tabungan sebanyak Rp 70 juta tiba-tiba raib dari rekening, setelah kartu ATM-nya tertelan di mesin.

Diperoleh keterangan, sekitar pukul 11.30 WIB, korban berniat mengambil uangnya di satu ATM. Lalu, korban memilih mendatangi mesin ATM yang ada di dalam sebuah swalayan. Awal memasukkan ATM ke mesinnya itu tidak ada tanda-tanda janggal, namun sesaat kemudian ternyata kartu ATM milik korban tidak dapat melakukan transaksi dan tak dapat dikeluarkan dari dalam mesin.

Pada saat itu, ada seorang pria berusaha memberikan pertolongan. Korban juga sempat mengikuti semua petunjuk yang diminta pria yang baru dikenalnya itu. Namun tak juga dapat menarik kartu ATM dari dalam mesin. Setelah itu, pria yang diduga bagian dari pelaku ini pergi entah kemana. Korban yang kebingungan lalu menghubungi call center Bank melalui nomer telepon yang tertera di sekitar mesin.

Kepada petugas call center, korban menceritakan kejadian yang dialaminya dan meminta memblokir sementara kartu ATM tersebut yang bersaldokan Rp75.900.000. Petugas call center memberitahu jika saldo tabungan hanya tersisa sebesar Rp5.900.000 karena sebelumnya ada 3 transaksi transfer ke 3 bank yakni Bank sebesar Rp70 juta atas nama Sarif.

“Saya kaget diberitahu uang dalam tabungan sebesar Rp 70 juta telah ditransfer ke tiga rekening bank. Lalu, saya berbegas mendatangi Mapolres Serang melaporkan kasus yang menimpa saya ini,” terang Irfan.

AKP Arizzal Samelino, Kepala Satuan Reskrim Polres Serang membenarkan laporan tindak pidana penipuan tersebut. Kasat mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan.

“Kasus seperti sudah sering terjadi. Bila kartu ATM tertelan di dalam mesin, lebih baik menyelesaikan masalah tersebut, langsung ke bank bersangkutan. Jangan percaya dengan orang yang di sekitar itu atau menghubungi nomor telepon yang dipasang di mesin ATM, karena bisa jadi disalahgunakan oknum yang tidak bertanggung jawab,”

Rabu, 24 Juni 2015

Penipuan Berkedok Mualaf

Jalur - Aksi penipuan yang dilakukan AS di beberapa masjid, mengundang keprihatinan dari Kepala Bagian Pembinaan Muallaf dan Layanan Konsultasi, Masjid Agung Sunda Kelapa, Anwar Sujana.

Menurut Anwar, hal itu terjadi karena ekonomi yang sudah terpuruk, membuat sebagian orang melakukan segala cara untuk mendapatkan rupiah.

"Adanya kasus ini semakin memperlihatkan ekonomi kian terpuruk, demi uang, agama dijadikan tameng," beber Anwar kepada Okezone, Selasa (24/6/2015).

Anwar menambahkan, mestinya pemerintah mengoreksi kinerjanya dibanding memberikan janji-janji yang hingga kini urung dipenuhi. Ia menyebut saat ini terjadi pemiskinan yang sistematis terhadap masyarakat. Hal itulah, lanjut dia yang membuat individu menjadi nekat.

"Dalam situasi ekonomi seperti ini, orang terdesak kebutuhan. Kita tidak bisa membatasi, kasus penipuan berkedok agama bukan di muallaf saja, intinya mereka cari-cari duit," imbuhnya.

Selanjutnya, ia mendesak pemerintah mulai memikirkan rakyatnya. Terlebih ketika bulan puasa sekarang, kata Anwar, harga kebutuhan bahan pokok semakin mahal.

"Rupiah turun, minyak naik, semua naik, ada sampai bawa agama demi rupiah, ini memprihatinkan," pungkasnya. sumber:okezone

Kamis, 12 Maret 2015

Dua pejabat Pemkab Purwakarta Tertangkap Setelah Menjual Gunung Sembung

Jalur - Dua pejabat Pemkab Purwakarta telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus penjualan gunung yang merupakan lahan milik Negara seluas 45 hektar.

Menurut Kasi Pidsus Kajari Purwakarta Hendra Darmawan, dua tersangka itu adalah mantan Kades (Kepala Desa) Sukajaya berinisial NJ dan DH Mantan Camat Sukatani yang saat ini menjabat menjadi Camat Campaka.

“Keduanya sudah ditetapkan menjadi tersangka”. Ujar Hendra, Rabu (11/3).

Ditambahkan Hendra, kedua tersangka mengetahui lahan yang berada di Areal Gunung Sembung, Desa Sukajaya dan Desa Malangnengah, Kecamatan Sukatani milik Pemprov Jabar dalam hal ini Dinas Bina Marga namun tetap menjualnya sehingga menimbulkan kerugian Negara.

“Mereka tahu itu milik Dinas Bina Marga namun tetap menandatangani AJB”  tambahnya.

Ditambahkannya, lahan yang memiliki potensi pertambangan batu atau galian C sebenarnya masih dalam persengketaan, DH yang mengaku menandatangani AJB mengetahui bahwa lahan tersebut diklaim oleh ahli warisnya, bernama Heru dengan melampirkan bukti putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sementara ketika ia mengkonfirmasi ke Dinas Bina Marga Provinsi Jabar sendiri tidak bisa membuktikan surat kepemilikan lahan tersebut.

“Saat saya minta bukti tanah itu aset negara, Bina Marga juga tidak bisa tunjukan,”ujar DH.
sumber:care

Kamis, 26 Februari 2015

Waspada Daerah Ini Rawan Kejahatan dan Pembunuhan

Jalur - Ditahun 2015 ini tindak kejahatan yang terjadi  sudah sangat meresahkan warga, hal itu dikarenakan sudah banyaknya jatuh korban jiwa, untuk menanggulangi kejahatan yang kini semakin merebak, anggota kepolisian telah menurunkan anggotanya untuk melakukan pencegahan hingga pelumpuhan kelompok tersebut.

Informasi yang didapat dari Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Martinus Sitompul menegaskan bahwa semua kawasan di DKI Jakarta saat ini rawan begal motor, maka untuk itu warga masyarakat beserta kelengkapan pengamanan warga ikut turut membantu anggota kepolisian dalam menangani sampah masyarakat.

Agar masyarakat dapat melakukan aktifitas dengan tidak ada rasa waswas, baiknya mengetahui daerah mana saja yang sering terjadi tindak kejahatan antara lain:
Berikut daerah rawan begal motor:

Wilayah Jakarta Utara

Sepanjang Jalan Raya Cakung Cilincing
Jembatan Tinggi Tipar Cakung
Jalan Raya Plumpang Semper
Jalan Enggano (Mambo)
Jalan Yosudarso
Pegangsaan II Kelapa Gading
Sepanjang Waduk Permai
Jalan RE Martadinata (depan Ancol)
Pluit
sepanjang Kemayoran
Sepanjang Danau Sunter

Wilayah Jakarta Timur

Harapan Indah (Perbatasan Bekasi-Jakarta)
Kali Malang
Jalan I Gusti Ngurah Rai
Perlintasan KA. Cipinang
Pupar Cakung
Buaran
Kawasan Industri Pulogadung
Pulomas ( Sekitar RS. Omni Hospital)
Kramatjati
Pemancingan Pulogebang
Sepanjang BKT (Banjir Kanal Timur)

Wilayah Jakarta Barat

Jalan Gajah Mada
Fly Over Roxy Mas
Mangga Besar
Cengkareng
Sekitar Terminal Kali deres
Belakang Mall Puri Indah
Jalan Kebon Jeruk

Wilayah Jakarta Selatan

Kebayoran Lama
Pesanggrahan
Cilandak
Pasar Minggu
Jagakarsa
Mampang Prapatan
Pancoran
Tebet
Setiabudi

Wilayah Jakarta Pusat

Gambir
Tanah Abang
Menteng
Senen (di depan terminal)
Cempaka Putih
Johar Baru
Sawah Besar
ICH

Senin, 23 Februari 2015

Modus Baru Begal Motor

Jalur - Aksi pembegalan motor belum reda. Kali ini para pelaku melakukan pembegalan dengan modus baru. Yakni menanyakan alamat palsu.

Korbannya kali ini merupakan penjual nasi goreng yang mangkal di Jalan Jeruk, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pukul 02.00 WIB dini hari, Sabtu 21 Februari lalu. Pelaku merupakan anak baru gede (ABG) berinisial RAD (18) dan MI (19).

Menurut keterangan dari Kapolsek Jagakarsa Kompol Husaima mengatakan, para pelaku melakukan aksinya dengan menghampiri korban dan menanyakan alamat palsu. Para pelaku mengendarai sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi B 6712 STV.

Setelah korban mengaku tidak mengetahui alamat yang ditanyakan, pelaku langsung mengacungi parang, meminta uang, serta mengambil motor korban yang terparkir di samping lapaknya itu.

"Handphone korban yang berprofesi sebagai penjual nasi goreng juga dirampas oleh RAD yang boncengnya. MI yang menyetir. RAD lalu kabur," katanya di Polsek Jagakarsa, Senin (23/2/2015).

Korban sempat melakukan perlawanan saat menyadari aksi perampokan yang dilakukan para pelaku. Namun pelaku membalasnya dengan membacok bagian telinga dan tangan kiri korban menggunakan parang.

"Korban lalu mengejar RAD yang mau kabur. RAD pun terjatuh saat berkejar-kejaran. Saat korban mendekat, RAD lalu mencabut goloknya dan langsung membacoknya sebanyak dua kali," paparnya.

Dengan berlumuran darah di dekat lapak jualannya, korban berteriak-teriak meminta pertolongan pada warga dan para pedagang sekitar. Korban dibawa ke RS Fatmawati untuk mendapatkan perawatan.

Setelah 14 jam berlalu, aparat kepolisian berhasil meringkus kedua pelaku di Jalan Damai, Cipete Utara, Jakarta Selatan. Pelaku pembacokan merupakan anak putus sekolah.

"Mereka kami tangkap saat bermain warnet. MI masih berstatus pelajar yang bersekolah di Jakarta," pungkasnya.

Pihaknya mengamankan, satu bilah golok, sepeda motornya, dan handphone Blackberry. "Kami sita untuk keperluan barang bukti," ujarnya.

Kedua pelaku yang masih berusia di bawah umur itu sudah ditangkap, dan masih berada di tahanan Polsek Jagakarsa untuk di proses secara hukum. Keduanya dijerat dengan Pasal 365 ayat 1 dan 2 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Senin, 02 Februari 2015

Mengenal Begal: Antisifasi Kejahatan di Jalan

Jalur - Kini tingkat kejahatan sudah sangat meresahkan warga masyarakat yang khususnya berada diwilayah Kota Depok dan sekitarnya. Sudah beberapa pekan ini sudah terjadi tindak kejahatan hingga menimbulkan jatuhnya korban jiwa dan kehilangan harta benda.

Dalam situasi yang sangat meresahkan ini, himbauan melalui informasi baik media cetak ataupun elektronik sudah disampaikan melalui kepolisian setempat, namun masih saja para pembegal dan komplotannya dapat beraksi dan berhasil membuat kritis korbannya dengan kode wilayah yang berbeda beda.

Untuk dapat memahami dan dapat mengantisifasi tindak kejahatan saat berada dijalan, marilah mengetahui apa saja yang harus diperhatikan antara lain:

  1. Selalu taati peraturan lalu lintas di jalan dan lengkapi persyaratan kendaraan. 
  2. Informasikan perjalanan ke keluarga atau teman. 
  3. Perhatikan juga keadaan sekeliling saat berkendara. 
  4. Simpan barang-barang berharga, seperti cincin, kalung dan jam mewah yang berkilau di dalam tas.
  5. Hindari melintas di jalanan yang sepi dan gelap. 
  6. Ingatkan teman apabila berboncengan untuk selalu bersikap waspada dan berhati hati. 
  7. Upayakan selalu bersama teman saat hendak mengendarai sepeda motor, minimal berdua. 
  8. Simpanlah nomor ponsel atau kontak polisi agar bisa cepat menghubungi jika terjadi sesuatu di jalan.
  9. Jangan menelepon saat sedang berkendara. 
  10. Ketahuilah kondisi rute jalan yang akan dilalui. 
  11. Bila ingin bertemu atau bercengkrama dengan teman, pilihlah tempat-tempat yang ramai. 
  12. Apabila dibuntuti oleh empat orang atau lebih saat berkendara, waspadailah orang-orang tersebut.
  13. Menepilah di tempat keramaian saat laju kendaraan diberhentikan oleh yang tidak dikenal. 
  14. Amati wajah dan ciri orang yang memberhentikan itu untuk menghindari terjadinya hal di luar kendali.
  15. Jika takut untuk berhenti saat dihentikan oleh orang tidak dikenal, melajulah dengan kencang meninggalkan orang tersebut. 
  16. Laporkan bila melihat, mendengar, mengetahui, atau bahkan mengalami ada aksi begal agar dapat ditindaklanjuti," tutupnya.

Sabtu, 31 Januari 2015

Kapal Tanker Rehoboot GT 827 di Bajak Orang Tak di kenal

Jalur -  Polresta Manado mendapat pengaduan bahtwa ada sekelompok orang yang dengan sengaja membajak Kapal tangker Rehoboot GT 827 diperairan Bitung.

kapal yang sedianya memuat bahan bakar minyak berjenis solar, diketahui telah dibajak oleh sekelompok orang.


Informasi yang didapat dari Kepala Satuan Polisi Air (Polair) Polresta Manado, Kompol MR Sianturi mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Jumat (30/1/2015) sekitar pukul 01.00 WITA. Pihaknya baru mendapat laporan pada Sabtu (31/1/2015) pagi.

"Saya mendapat informasi dan langsung melaporkan ke Kapolresta Manado. Selanjutnya atas perintah Kapolres, informasi itu diteruskan ke Direktorat Polair Polda Sulut," ujar Sianturi.

Kapal Rehoboot semula bertolak dari pelabuhan Bitung hendak menuju Halamahera, Maluku Utara membawa solar. Namun, saat berada di perairan belakang Pulau Lembeh, Bitung sekelompok orang menggunakan speed boat mencegat kapal dan langsung naik ke atas kapal.

Sebanyak delapan orang yang menggunakan senjata tajam mengikat para kru kapal dan memaksa mereka turun dengan sekoci. Lalu kapal dikuasai para pembajak. Sebanyak 14 orang kru kapal sempat terapung-apung beberapa jam sebelum terdampar di sebuah rakit pencari ikan yang berada sekitar 100 mil di belakang Pulau Nain.

Saat terdampar itulah, mereka menginformasikan kapal mereka dibajak lewat peralatan komunikasi yang dimiliki penjaga rakit. Menerima laporan adanya kejadian pembajakan kapal, Polair Polda Sulut langsung bergerak cepat.

"Tadi pagi mereka sudah berhasil mengevakuasi para korban menggunakan kapal milik Polair Mabes Polri KP Beo 5013 yang berada di Bitung," kata Sianturi.

Saat berita ini ditulis, kapal Polair sedang dalam perjalanan menuju ke Bitung. Polisi akan mendalami kejadian ini termasuk mencari di mana kapal Rehoboot kini berada. 
sumber:kki

Jumat, 30 Januari 2015

Waspadai Lokasi Ini, Kerap Ada Kejahatan


Jalur - Perlu diketahui bagi para pengguna kendaraan umum atau pun yang menggunakan transportasi umum, saat ini tindakan kejahatan sudah sangat mengkhawatirkan khususnya diwilayah Depok yang sejak beberapa bulan ini sering terjadi tindakan penodongan dan penembakan, tak segan segan komplotan tersebut melakukan kekejian hingga menewaskan nyawa seseorang.

Oleh karena itu, mari kita ingat daerah dan lokasi mana saja yang sering kerap dijadikan aksi kejahatan baik kelompok maupun perorangan:

antara lain:
wilayah Polres Jakarta Utara ada tiga titik, Polres Jakarta Timur tiga titik, Polres Jakarta Barat enam titik, Polres Jakarta Selatan tiga titik, dan Polres Jakarta Pusat 10 titik.

 "Sisanya ada di wilayah peyangga seperti Tangerang, Depok dan Bekasi,".

Titik rawan kejahatan di wilayah Ibu Kota biasanya terdapat di perempatan terminal, stasiun, pelabuhan, dan tempat-tempat umum lainnya, misalnya Perempatan Coca-cola di Jakarta Pusat, Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur, Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan kawasan Taman Sari, Tambora, dan kolong Jembatan Grogol, Jakarta Barat.

Sebagai himbauan untuk tidak melakukan perjalanan disaat jauh dari keramaian.

Jumat, 09 Januari 2015

Polisi Ungkap Kelompok Pemalsu Ijazah

 
Jalur - Satuan Reskrim Polsek Cikupa telah menangkap tiga orang pemalsu ijazah dan menyita dokumen negara lainnya.
Kelompok tersebut, tertangkap di Desa Telagasari Rt 001/001, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang yang masing-masing berinisial KS, 42 tahun, ER, 36 tahun, dan AS, 33 tahun.

Informasi yang didapat dari Kapolsek Cikupa, Kompol Brisman Daniel Simanjutak yang didampingi Kanit Reskrim, Iptu Sumiran, menjelaskan terbongkarnya praktek pembuatan surat-surat palsu itu berawal dari informasi masyarakat.

Dari informasi itu, petugas  kemudian melakukan penyelidikan di ketiga rumah pelaku. Setelah dilakukan penyelidikan, pihaknya kemudian menangkap ketiganya pada Senin (5/1/2015) lalu.

"Awalnya kami dapat informasi warga. Setelah kami selidiki, akhirnya kami berhasil mengungkap jaringan ini dan menangkapnya," kata Kapolsek kepada wartawan, Kamis (8/1/2015).

Tersangka yang pertama ditangkap kata Kapolsek adalah KS yang menyediakan bahan blangko palsu, barulah dari KS kedua tersangka lain dibekuk.

Dalam menjalankan aksinya membuat dokumen negara palsu, pelaku mematok tarif beragam. Untuk pembuatan Izasah palsu sebesar Rp500 ribu sampai Rp1 juta, sedangkan untuk KTP sebesar Rp200 ribu.

Dari tangan para pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 174 stempel dari kantor instansi pemerintah dan sekolah, tiga buah KTP, dua buah izasah palsu, dan lain-lain.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya para pelaku dijerat dengan pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama 6 tahun.
sumber:portal kriminal

Senin, 29 Desember 2014

Preman Ciracas Tertembak Saat Lakukan Aksi di Jalan Bungur

Jalur - Ada sekitar 20 an orang yang beraksi melakukan pemalakan disertai ancaman dan pemerasan  terhadap  para pengguna  jalan yang sedang melintas di Jalan Supriyadi Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, Minggu (28/12)pada pukul 03:00 WIB pagi.

Diketahui satu orang  bernama Asep Ramadhan (20), warga  Jalan Bungur Rt 012/06 Kelurahan Rambutan Ciracas Jakarta Timur, terpaksa harus ditembak pada bagian dadanya dan kini sedang  dirawat di RS Fatmawati Jakarta Selatan.

Informasi yang didapat Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan,  berawal ada dua anggota Buser Bripka Agung dan Briptu Harun saat sedang melakukan patroli wilayah tersebut dan melihat ada mobil pribadi dan taksi yang sedang distop oleh sekelompok orang yang berjumlah kurang lebih 20 dengan menggunakan senjata tajam samurai, parang dan celurit.

Kronologi saat kejadian ketika salah satu pelaku menghampiri Bripka Agung dan Briptu Harun yang sedang berada di atas sepeda motor sambil menodongkan senjata tajamnya keleher Bripka sambil meminta HP.

Seketika itu juga, HP diserahkan,  setelah menyerahkan HPnya lalu Bripka Agung memberikan tembakan peringatan ke atas satu kali, lalu kemudian menembak kearah pelaku satu kali,  hebatnya pelaku berhasil kabur dan belum diketahui apakah tembakan kena pada pelaku.

Selanjunya, kata Rikwanto,  polisi melakukan penelusuran di sekitar TKP,  namun tidak ditemukan pelaku. Hanya ditemukan sebilah parang yang diduga digunakan para pelaku. Kemudian mencari pelaku ke sejumlah klinik dan rumah sakit terdekat, tetap tak ada yang ditemukan.

Namun, sekitar pukul   08.00 WIB, didapat informasi bahwa ada korban luka tembak di dada dan tembus sampai punggung dan kini berada di RS Fatmawati Jakarta Selatan.

Kemudia Kanit Reskrim Polsek Ciracas mengecek ke RS Fatmawati dan didapat  korban bernama Asep Ramadhan, warga  Jl Bungur Rt 012/06 Kel Rambutan Ciracas Jakarta Timur.

"Asep yang dikenal asal Palembang, yang mengontrak rumah di rumah Bapak Jon," tambahnya.

Dari hasil introgasi terhadap Asep, disebutkan ada empat kawanan lagi  yakni  Irfan, Imas, Alfin dan An. Keempat orang tersebut merupakan warga Ciracas Jakarta Timur.

Tak menunggu lama, polisi langsung ke tempat rumah pelaku dan dilakukan penggeledahan dan penangkapan.

Jumat, 12 Desember 2014

Inilah Daerah Rawan Perampasan Motor Menuju Puncak, Bogor

Jalur - Tindak kriminal kini semakin merajalela, meskipun petugas kepolisian telah melakukan pengawasan dan pengamanan, namun masih saja ada yang mengalami peristiwa perampasan, khususnya pengguna kendaraan bermotor.

Untuk diketahui, peristiwa kejadian masih ditempat lokasi yang sama, walaupun berbeda waktu kejadian. Akibat aksi kriminal sejumlah kelompok ataupun perorangan, sudah membuat resah warga sekitar ataupun para pengguna jalan yang akan melakukan perjalanan berlibur arah puncak atau pulang kerumah asalnya.

Terlebih aksi perampasan tindak kejahatan ini sering dilakukan dimalam hari, sekitar pukul 20.00 hingga tengah malam, padahal pada jam 20.00 jalan masih ramai, tapi pelaku tetap nekat dan tak segan melukai korban,

Agar para pengguna jalan mengetahui lokasi mana saja yang dijadikan tempat perampasan tindak kejahatan dijalanan, ada baiknya mengenal wilayah rawan tersebut antara lain:

  1. daerah dari Pemda Kab Bogor-Lampu Merah Kandang Roda, 
  2. jalur ke Kawasan Industri Sentul, 
  3. Jalan Jasmin dari dan menuju Parung-Bogor, 
  4. Jalan Kompleks Indra Prasta Warung Jambu, 
  5. beberapa titik di Jl Raya Padjajaran,

Untuk mengantisifasi kejadian serupa kini pihak kepolisian telah menurunkan anggotanya dengan menggunakan pakaian preman disertai senjata lengkap laras panjang dan pendek. Dihimbau warga dan pengguna jalan untuk tetap berhati dan waspada, dengan melakukan aktifitas seperti biasanya.



Kamis, 11 Desember 2014

Kepala Kantor Pos Tertangkap Tangan Gunakan Sabu-sabu

Jalur - Kepala Kantor Pos Kayuagung Jayusmas Jaya (40) tertangkap tangan saat mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu di dalam rumah dinasnya di belakang Kantor Pos Kayuagung, Jalan M Dhani, Kelurahan Cintaraja, Kecamatan Kayuagung.

Akibatnya pria yang akrab dipanggil Jaya ini harus mendekam disel tahanan Satuan Narkoba Polres Ogan Komering Ilir.  

Polisi menyita barang bukti seperangkat bong berisi sabu-sabu yang sudah dicairkan dan siap pakai.

Selain itu juga diamankan satu paket sabu-sabu seharga Rp200 ribu. Kini tersangka harus mempertanggung jawabkan perbuatanya di hadapan hukum.

Kapolres OKI AKBP Erwin Rahmat, didampingi Kasat Narkoba Iptu Onkoseno G Sukahar, mengatakan, penangkapan terhadap tersangka merupakan hasil informasi masyarakat.

"Kita selidiki informasi masyarakat tersebut, hingga akhirnya kita melakukan penggeledahan di rumah dinasnya dekat Kantor Pos Kayuagung, kita temukan seperangkat alat hisap sabu dan satu paket sabu-sabu," kata dia.

Menurut Kapolres, bahwa tersangka saat ini sedang menjalani pemerinksaan penyidik sat narkoba, tersangka dijerat Undang-undang No 35 tahun 2009, dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara.

Sementara itu tersangka Jaya mengakui kalau dirinya sering mengonsumsi sabu, karena untuk menghilangkan capek saat membagikan dana program PSKS dari pusat yang disalurkan melalui kantor Pos.

"Karena saya sebagai kepala kepala kantor Pos, kita bertanggung jawab penuh dengan pekerjaan yang ada, sekarang pekerjaan sedang menumpuk. Sementara pegawai lain tidak bisa lembur, untuk menghilangkan capek saya pakai sabu," katanya.

Menurut Jaya, barang haram itu dibeli dari orang di Palembang, seharga Rp200 ribu.
"Barang itu diantar oleh kurir saya tidak kenal, barang itu untuk dipakai sendiri di rumah dinas, isteri saya tidak tahu, saya pakai saat banyak pekerjaan saja," tandasnya.

Rabu, 10 Desember 2014

Terpidana Mati di Lapas Nusakambangan

Jalur - Sebanyak 55 terpidana mati yang mendekam di tahanan Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Dari jumlah itu, tidak sedikit terpidana mati yang telah menunggu lama mengenai kepastian eksekusi.

"Ada 55 terpidana mati di Nusakambangan. Namun kasusnya bervariasi, ada narkotika dan pembunuhan. Tapi paling banyak pembunuhan," kata A Yuspahruddin, Kepala Divisi Lembaga Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah kepada VIVAnews, Rabu 10 Desember 2014.

Sejauh ini, pemerintah telah memastikan di moment tutup tahun 2014 akan melaksanakan eksukusi mati terhadap lima narapidana narkotika. Namun, hingga kini siapa saja narapidana mati tersebut masih dirahasiakan.

"Bisa jadi lima orang itu adalah bagian dari 55 narapidana mati di Nusakambangan. Tapi kami belum dapat pemberitahuan dari kejaksaan," kata Yuspahruddin.

Namun, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Hartadi membenarkan jika lima narapidana mati itu menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan. Secara spesifik ia menyebut, lima narapidana itu bagian dari narapidana kasus narkotika dan obat terlarang yang mendekam di Nusakambangan.

"Yang mau dieksekusi memang berada di Nusakambangan. Tapi nama-namanya jangan disebutkanlah, ini demi menjaga keselamatan yang bersangkutan," jelasnya.

Adapun teknis eksekusi, kejaksaan terus berkoordinasi dengan Polri. Eksekusi diperkirakan akan dilakukan oleh satuan Brimob Polda Jateng.

"Hasil koordinasi, yang akan mengeksekusi dari Brimob," kata Hartadi.

Jaksa Agung HM Prasetyo saat kunjungannya di Semarang beberapa hari terakhir mengaku telah diminta secara khusus oleh Presiden Joko Widodo untuk mengeksekusi lima terpidana narkoba akhir tahun ini.

Menurutnya, secara aturan hukum, kelimanya sudah memenuhi syarat dilakukannya eksekusi.

"Kita persiapkan untuk hukuman mati. Dari sekian hukuman mati, ada lima yang memenuhi syarat dan akan kita lakukan," katanya.
sumber:viva

Rabu, 03 Desember 2014

Geledah DPP Golkar di Temukan Banyak Senjata Tajam

Jalur - Setelah melakukan aksi kericuhan para anggota muda partai golkar ketika akan dilaksanakannya Munas Partai Golkar ke-9. Kini Polisi menggeledah kantor DPP Golkar, yang beralamat di Slipi, Jakarta Barat.

Pada penggeledahan tersebut ditemukan banyak senjata tajam. Ada juga bom molotov. Angkatan Muda Partai Golkar yang mengamankan kantor itu hanya melihat, dan tak melakukan perlawanan.

Dalam penggeledahan tersebut polisi menyita banyak 'perangkat' tawuran.

Ketum Golkar demisioner Aburizal Bakrie mengatakan tak ada permintaan kepada polisi untuk mengamankan DPP.

"Itu hak polisi mau mengamankan tidak ada instruksi dari sini," kata Ical kepada wartawan di arena munas, Hotel Westin, Bali, Rabu (3/12/14).

‎Ical mengatakan sudah menjadi tugas polisi mengawal kamtibmas. Dia juga tak khawatir banyak ditemukan senjata di kantor DPP-nya.

"Kan itu sudah tugasnya," tambahnya.


Senin, 24 November 2014

Hati hati "UPAL" Banyak beredar di Indonesia


Jalur - Polresta Bekasi Kota menangkap sembilan orang yang diduga pelaku pembuat uang palsu di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat. Kemudian pihak Kepolisian juga menahan enam orang lainnya yang diduga berperan sebagai kurir uang palsu (pengedar) ke tangan para pembeli.

“Para pelaku diamankan di Perumahan Metland, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (21/11/2014) sekitar pukul 16.30 WIB,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Mapolresta Bekasi Kota, Senin (24/11/2014).

Kesembilan pelaku tersebut di antaranya Abdul Muchit bin Kasnan (43) yang berperan sebagai pemilik modal awal untuk pembuatan uang, mengawasi pembuatan uang dan membantu langsung pembuatan uang palsu. kemudian Suyatman bin Sugeng Riyanto (40) bertugas sebagai pemasang nominal pada uang kertas dengan cara menyablon.

yang ketiga adalah Ummarulloh bin H Suabi (30) berperan sebagai tukang print uang yang telah disimpan di komputer. kemudian Usman Ali bin Slamet (33) sebagai office boy, dan Yudi bin Tangguh (49) berperan sebagai pemasang nomor seri pada kertas uang. Dilanjutkan dengan duet maut Hans Willem Soemerah (62) dan Sodikin bin Raswid (36), berperan sebagai pemotong kertas roti yang akan dicetak menjadi uang palsu.

Selain itu, Saelen Haris bin Sunarya (36), bertugas memasang pita atau garis putus-putus yang terdapat di belakang uang kertas dan terakhir, Susilo bin Akiar (46), berperan sebagai pemasang logo DPR yang terdapat pada uang kertas.

Rikwanto menjelaskan bahwa kualitas uang palsu yang mereka buat termasuk dalam golongan kualitas satu (KW1) karena proses pembuatannya sangat mendetail dan sangat mirip dengan uang asli.

“Sebanyak 270 Juta uang hasil produksi mereka sudah sampai ke tangan pembeli, uang palsu mereka itu sangat mirip dengan aslinya sehingga berhasil mereka jual dengan perbandingan 1:2 sampai 1:3,” pungkasnya.

Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan dua mesin cetak pembuat uang palsu, printer, komputer, tinta, alat sablon serta kertas yang dijadikan bahan pembuat uang palsu. Sembilan pelaku ini diduga melanggar Pasal 244, Pasal 245 KUHP serta Pasal 3, 4 dan 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, dengan ancaman hukuman penjara selama 20 tahun.

Jumat, 14 November 2014

Pesta Sabu; Dosen dan Mahasiswi di Gelandang Petugas

 
Jalur - Tertangkapnya seorang pendidik bergelar Guru Besar di Universitas Hasanuddin yakni Prof Dr Musakkir SH, MH, dan satu orang lainnya yang tak lain dosen kampus tersebut, yakni Ismail Alrip SH, MKN, mereka tertangkap tangan saat mengonsumsi sabu sabu bersama teman teman mahasiswi di Hotel Grand Malibu, Jumat (14/11/14).

Informasi yang didapat dari Kepala Satuan Narkoba Polrestabes Makasar (AKBP) Syamsu Arif menjelaskan, Satuan Narkoba Polrestabes Makasar yang mendapat informasi tentang adanya pesta sabu di lokasi tersebut dan langsung melakukan penggerebekan.

saat melakukan penggerebekan di dalam kamar 312, sudah ditemukan Musakkir dan Ismail sedang menggunakan sabu tersebut bersama seorang mahasiswi bernama Nilam, warga Jalan Mawar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dalam penggerebekan itu, polisi menyita dua paket sabu, lengkap dengan alat hisapnya.

Ketika diinterogasi berdasarkan pengakuannya ketiga orang tersebut menambahkan bahwa masih ada yang lainnya dan masih ditempat lokasi yang sama namun berbeda kamar di hotel tersebut.

Mendengar hal tersebut petugas langsung melakukan penggerebekan dan menemukan Andi Syamsuddin, alias Ancu (44), warga BTN Ara Keke, Kabupaten Bantaeng, bersama seorang mahasiswi, Ainum Nakiyah (18), warga Jalan Pelita, Makassar.

Di kamar kedua ini, polisi menyita sabu seberat 1 gram, 2 butir ekstasi, dan alat pengisap sabu (bong). Berdasarkan pengakuan Ancu, barang haram tersebut diperoleh dari teman mereka yang berada di kamar 205.

Tidak menunggu lama, polisi langsung melakukan penggerebekan dan berhasil menangkap Harianto alias Ito (32), yang merupakan staf Zona Cafe, warga Jalan Kapasa Raya, Daya, Makassar. Di dalam kamar itu, polisi juga menyita satu paket sabu sisa pakai.

"Jadi, ada tiga kamar yang digerebek di Hotel Grand Malibu. Total enam orang. Kasus ini masih dikembangkan," kata Syamsu. Dia mengatakan, semua tersangka kini ditahan di Polrestabes Makassar.

Rabu, 12 November 2014

Eh, Ternyata Ada Ladang Ganja di Gunung Mandalagiri, Cikajang

 
Jalur - Diberitakan dan ditemukannya lahan penanaman tanaman ganja di wilayah yang bersuhu dingin, tepat di kawasan Pegunungan. Garut, Jawa Barat.

Informasi yang didapat dari Satuan Reserse Narkoba (Satnarkoba) Polres Garut Jawa Barat, kembali menemukan kebun ganja di kawasan Gunung Mandalagiri, Blok Legok Burak, Desa Simpang, Kecamatan Cikajang.

Dimana sebelumnya pada tahun 2011 lalu Satnarkoba Polres Garut juga menemukan lima titik ladang ganja di sekitar lokasi yang sama.

Kapolres Garut, AKBP Arif Rahman mengatakan, setelah mendapata laporan dari masyarakat, pihaknya bersama aparat polsek dan koramil Cikajang langsung melakukan penelusuran ke lokasi temuan ganja yang ada disebuah jurang.

Arif menyatakan, di lokasi tersebut petugas menemukan 39 batang ganja yang tingginya antara 130 centimeter hingga 150 meter dan dua batang ganja kering yang sudah dipanen.

Lanjut Arif, ke-41 batang ganja yang telah diamankan dan kini berada di Polres Garut.

Hingga saat ini petugas mesih melakukan penyelidikan terkait pemilik ladang ganja tersebut.
sumber:elshinta

Selasa, 11 November 2014

Emon: Guru Agama Cabuli Muridnya di Tasikmalaya

 
Jalur - Sudah ada 16 anak yang diduga telah menjadi korban tindak pencabulan tersangka seorang guru agama Asep Kamaludin yang saat ini tengah dalam proses pengadilan, kini belasan anak tersebut mendatangi RSUD Tasikmalaya, Jawa Barat untuk dilakukan visum.

Pemeriksaan itu merupakan rangkaian proses penyidikan di Polres Tasikmalaya yang sedang berjalan. Hal itu juga untuk mempermudah pihak Dinas Kesehatan untuk memberikan bantuan medis kepada para korban.

Hasil visum itu nantinya akan diserahkan kepada tim penyidik sebagai alat bukti untuk menindak lanjuti proses hukum. Beberapa waktu lalu para korban telah mendapat terapi psikologis untuk menghilangkan trauma mereka.

Dalam sepekan terakhir, kasus tindak pencabulan yang melibatkan Asep Kamaludin, seorang guru agama mengejutkan warga Kampung Nagrog, Tasikmalaya.

Mereka tak menduga Asep Kamaluddin atau yang kerap disapa Emon diduga mencabuli 27 muridnya sendiri. Ulah Emon pun berujung kemarahan warga setempat. Mereka menuntut keluarga Emon angkat kaki dari Kampung Nagrog, meski kedua orangtua tersangka telah menyampaikan maaf.
sumber:liputan6

Senin, 10 November 2014

Kegembiraan Bobotoh Berujung Rusuh


Jalur - Penyidik Polres Jakarta Selatan masih melakukan penyidikan terhadap bentrokan antara suporter Persib atau akrab disebut Bobotoh dengan warga di jalan TB Simatupang pada Minggu (9/11) dinihari.

Kami masih melakukan penyidikan. Sebanyak enam orang sebagai saksi, belum ada tersangka. Mereka masih dimintai keterangan, kata Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan, Komisaris Polisi, Aswin di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (10/11).

Pascakerusuhan, satu unit mobil Daihatsu Grand Max berplat D 1784 OE hancur diamuk massa, dan sang sopir pun babak belur. sekitar pukul 03.30 - 04.00 WIB, dari arah Pondok Indah datang mobil Grand Max berwarna perak.

Warga yang sebelumnya terlibat bentrokan dengan suporter Persib itu langsung geram, dan melakukan pengeruskan hingga seluruh kacanya pecah, dan sang supir pun ikut dianiaya.

Pelapor pengemudi Grand Max, ujar Aswin.