Selasa, 09 September 2014

Cegah Simpan Uang ke Bank Luar Negeri


Jalur - Likuiditas perbankan Indonesia ke depan masih akan ketat. Salah satu faktornya karena masyarakat banyak menyimpan uangnya di perbankan luar negeri.

Demikian disampaikan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Budi Gunadi Sadikin saat acara Halal Bihalal dan Workshop antara SRO dengan Anggota Bursa, Bank Kustodian dan Emiten dengan tema 'Economic Outlook Pasca Pemilu 2014' di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (18/8).

"Berbeda yang sekarang dengan dulu. Saya rasa masyarakat diimbau supaya orang-orang dan perusahaan dapat melakukan aktivitas ekonominya di Indonesia. Ini juga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia," tuturnya.

Budi menjelaskan, salah satu penyebab masyarakat Indonesia banyak menyimpan uangnya di perbankan luar negeri didorong faktor kondisi politik suatu negara.

"Uang keluar umumnya gara-gara ada ketegangan politik. Seperti Eropa saat terjadi Perang Dunia, kemudian juga orang-orang kaya mengeluarkan uangnya ke Bahrain dan Dubai, ada juga ketegangan Korut dan Korsel. Mereka mencari negara yang kondisi politiknya stabil," jelas Budi.

Kondisi politik, lanjut Budi, adalah salah satu penyebab. Faktor lain yang membuat seseorang lebih memilih menempatkan dana di luar negeri adalah aturan pajak yang lebih menguntungkan. Misalnya pajak atas bunga deposito, yang di Indonesia dikenakan tarif 20% sementara di negara tetangga Singapura tidak ada.

"Jadi kalau mau ngembangin uang ya harus politiknya baik dulu gitu. Kalau politik stabil harusnya uang (di luar negeri) balik. Pajak juga harus dibikin lebih equal," tegasnya.
sumber:bisnis

0 komentar:

Posting Komentar