Jumat, 26 September 2014

Seruan Duduki DPR/MPR


Jalur - DPR telah memutuskan dan mengetuk palu sidang dengan menentukan pilkada lewat DPRD, hal ini hanya akan membuat demokrasi mengalami kemunduran dan semakin jauh dari kehidupan rakyat. Oleh karenanya, mahasiswa akan melawan membentuk barisan bersama rakyat baik di jalanan maupun dengan cara mendukung upaya uji materi ke Mahkamah Konstitusi untuk mengembalikan cita-cita demokrasi.

“Putusan paripurna telah menodai semangat reformasi secara berdemokrasi utuh, keputusan tersebut sangat tidak dinginkan rakyat, rakyat tidak akan tinggal diam, kami akan melawan bersama-sama rakyat!”.

“Mahasiswa menyatakan sikap akan membuktikan konsistensi seperti yang telah diperjuangkan sejak dahulu, kami akan bersama-sama rakyat melawan siapa saja yang ingin mengembalikan bangsa ini ke era orde baru,” tandas Sadam.

Dalam catatan mahasiswa pengembalian pemilukada ke DPRD memiliki konsekuensi buruk karena harus berhadapan dengan “preman parlemen”, dimana tercatat dalam kurun waktu 2004-2012 saja ada sekitar 3000 anggota parlemen yang terlibat korupsi.

“Opsi pilkada tidak langsung akan dikerangkeng oleh rantai korupsi di legislatif, ini akan semakin menguatkan “kongkalingkong antar eksekutif dan legislatif. Selain itu juga merupakan pengkhianatan terhadap perjuangan demokrasi, dan perampokan terhadap kedaulatan rakyat, yang dilegalkan melalui lembaga legislatif,” katanya.

Saat ini mahasiswa akan mengkonsolidasikan diri untuk melakukan perlawanan serta juga memgancam akan mencatat anggota DPR yang telah mengambil opsi pemilihan tidak langsung sebagai penghianat reformasi.
sumber:

0 komentar:

Posting Komentar