Selasa, 08 Juli 2014

Pilpres di Hongkong diwarnai Kericuhan


Hongkong - Kericuhan terjadi saat penyelenggaraan pemilihan presiden 2014 di Victoria Park, Causeway Bay, Hongkong, Minggu (6/7/2014). Ratusan pemilih membuka paksa pintu pagar TPS karena tidak diizinkan mencoblos.

Salah satunya adalah Fera Nuraini. Dia mengatakan sejak pukul 07.00 waktu setempat, Victoria Park sudah dipenuhi 13 tenda tempat pemungutan suara (TPS). Lalu, ada tenda besar berdiri di tengah lapangan.

Semakin sore antrean kian memanjang. Antrean di depan cukup padat. Hingga belakang pintu masuk pun, warga negara Indonesia masih mengular.

Menurut Fera, sekitar pukul 17.00 waktu setempat, TPS sudah ditutup. "Yang antre di bagian belakang tidak tahu kalau TPS sudah tutup. Akhirnya Jam 17.15, 500 lebih BMI (Buruh Migran Indonesia--red) membuka paksa pagar pintu masuk TPS," ujar Fera.

Dalam postingan yang dikutip Tribunnews.com, Fera mengatakan ratusan BMI itu meminta PPLN membuka TPS karena ingin menggunakan hak suaranya.

"Sayangnya, karena TPS sudah tutup jam 5 sore, mereka tetap tidak diizinkan mencoblos. Mereka kecewa, mereka marah bahkan ada yang menangis," tutur Fera.

"Kenapa gak bisa nyoblos? Buka! kami ingin nyoblos," ujar Fera menirukan teriakan para pekerja Indonesia di Hongkong tersebut.

Suasana lapangan pun berubah ramai. "BMI yang tidak bisa mencoblos terus teriak untuk buka, buka, buka tapi tetap tidak bisa karena TPS sudah tutup," kisah Fera.

Fera mengatakan mereka ini adalah BMI yang tidak terdata dalam daftar pemilih tetap dan datang ke TPS berbekal kartu tanda penduduk Hongkong.

Hingga pukul 17.30 sampai jam berbuka puasa, imbuh Fera, suasana masih panas. "Kecewa? Sangat kecewa pastinya," terang Fera.

Fera mengatakan warga yang tidak bisa mencoblos terus melancarkan aksi protes. Mereka mengikuti panitia yang lalu lalang di lapangan untuk membuka TPS.

Sekadar informasi, DPT di Hongkong untuk Pilpres 2014 tercatat ada 114.626 orang. Sementara ketika Pemilihan Umum Legislatif, ada 102 ribu lebih.

Yang konfirmasi mencoblos via pos sebanyak 18 ribu lebih. Sebanyak 2.000 surat kembali ke KJRI karena alamat kurang jelas atau si penerima sudah pindah. Yang datang langsung ke TPS 32 ribu lebih. Waktu Pileg, yang datang ke TPS 6.000 lebih.

Hingga berita ini disusun, belum diketahui tanggapan dari KPU, Bawaslu, KJRI, maupun PPLN Hongkong.

Related Posts:

  • "Global Oceans Action Summit"   JAKARTA- Pemerintah Indonesia bersama Bank Dunia dan Organisasi Pangan Dunia membahas tentang kelautan global pada "Global Oceans Action Summit" yang diselenggarakan di Den Haag, Belanda, pada tanggal 22 - 25 April 20… Read More
  • Inilah Presiden Termiskin di Dunia International – Jose Mujica, nama Presiden Uruguay ini. Dia dijuluki sebagai presiden termiskin di dunia, tapi gemar beramal, di mana gajinya kerap disumbangkan untuk kepentingan sosial. Mujica juga dikenal pemimpin kontov… Read More
  • Ukraina Pecah Perang Saudara International – Operasi militer besar-besaran yang diluncurkan Pemerintah Ukraina di wilayah timur negara itu, untuk menindak keras para demonstran anti-pemerintah telah memakan korban. Presiden Rusia, Vladimir Putin menyer… Read More
  • Kapal Tanker Jepang di Bajak di Selat Malaka   Kuala Lumpur - Kapal tanker Jepang, Naninwa Maru 1, dirampok di Selat Malaka, selat yang terletak antara Pulau Sumatera dan Semenanjung Malaysia. 3 anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia diduga diculik.Nan… Read More
  • FBI Kejar Pedofilia James Vahey di 10 Negara Termasuk Indonesia JAKARTA - Federal Bureau of Investigation (FBI) kini sedang mencari korban pedofilia dari seorang guru asal Amerika Serikat yang menjadi buronan bernama William James Vahey. FBI bergerak ke sepuluh negara tempat dimana Jame… Read More

0 komentar:

Posting Komentar