Sabtu, 12 Juli 2014

Mengetahui Kredibilitas Lembaga Survei


Jakarta - Direktur eksekutif Cyrus Network Hassan Hasbi mengatakan untuk menyelidiki kredibilitas lembaga survei yang melakukan perhitungan cepat dapat dengan mudah diungkap. Menurutnya hal itu semudah dengan membalikkan telapak tangan.

"Seperti membalik telapak tangan. Itu bisa diselidiki, kalau Dia punya 2.000 sampel di TPS, Dia punya 2.000 orang  daftarnya dan tau. Jadi, jangan membicarakan metodologi terlebih dahulu, kalau metodologi itu bisa dicopy paste. Tetapi jejak pekerjaan itu ada," ujar Hassan sata konferensi pers di Hotel Century, Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Menurut Hassan, saat ini kredibilitas lembaga survei sedang mendapatkan perhatian penuh dari masyarakat. Hal tersebut dikarenakan, perbedaan tentang hasil Quick Count yang dikeluarkan pasca pilpres soal siapa menang dan yang kalah.

"Karena ketepatan Quick Count hampir serupa dengan Real Count, maka jejak itu harus dibongkar," kata Hassan.

Hasan menilai, dalam melakukan penginputan data, data TPS merupakan data yang dibutuhkan pertama kali. Karena, data TPS berhubungan dengan masyarakat yang datang ke TPS tersebut. Karena data TPS pasti berhubungan dengan data orang yang ke TPS berserta nomor telepon pribadi orang yang mengirimkan data yang masuk ke pihaknya.

"Karena data yang masuk dikirim melalui Handphone (HP)," tuturnya.

Selain itu, Hasan mengatakan, data yang diperoleh pihaknya secara bertahap. Hal tesebut dapat dilihat dari grafik yang ditayangkan di Televisi (TV).

Kalau dilihat di TV, sering ada angka 4 persen, 1 persen, kata Dia, itu menujukan data masuk secara bertahap. Sebab tidak mungkin semua data yang ada di daerah masuk secara utuh dalam waktu satu hari.

"Karena ada kendala sinyal dan lain-lain. Itu dapat dilihat di grafik stabilitas. Ketika 50 persen data masuk Prabowo berapa Jokowi berapa? itu menunjukan data itu tidak diotak-atik," terangnya.

Baru setelah data itu benar baru dapat dilanjutkan dengan pencuplikan.

"Di pihak sana kan bilang amrgin eror 1 persen. Dia dapat angka plus minus itu satu persen darimana. Kalau enggak ngerti itu berarti kan tebak-tebakan," tambahnya.
sumber:bbc

0 komentar:

Posting Komentar