Senin, 21 Juli 2014

Kelompok Hamas Bersedia untuk Bahas Gencatan Senjata


Jakarta - Kelompok Hamas pada Minggu (20/7/2014) mengaku telah mendapatkan undangan dari pihak Mesir untuk membahas gencatan senjata. Sebelumnya, Hamas mengaku tidak pernah sekalipun dihubungi Mesir dalam proses pembicaraan gencatan senjata itu.

“Hamas menerima undangan, melalui mediator, untuk mengirim delegasi yang dipimpin oleh (kepala Hamas di pengasingan) Khaled Meshaal untuk mengunjungi Kairo dan membahas inisiatif Mesir," ungkap Hamas dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia.

Hamas, selaku pihak yang memimpin Palestina, memang selalu menolak proposal gencatan yang diajukan oleh Mesir. Untuk kali ini pun mereka mengaku belum mengetahui posisi mereka dalam proses pembicaraan itu.

“Kami belum mengetahui posisi kami dalam di inisiaif tersebut. Namun, kami siap bekerja sama dengan siapapun yang akan menyanggupi tuntutan warga Palestina,” pernyataan tersebut menambahkan.

Sementara itu, seorang pejabat senior di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Abed Rabbo menyatakan dengan tegas, bahwa kepimpinan Hamas di Gaza adalah pemerintahan resmi. Semua tuntutan yang diajukan oleh Hamas mewakili seluruh rakyat Palestina.

“Ini adalah tuntutan kami juga. Jika Gaza hancur, semua warga Palestina akan merasakan kepedihan yang sama dengan yang dirasakan warga Gaza,” tegas Rabbo.

Related Posts:

  • Mantan Presiden Hosni Mubarak di Vonis 3 Tahun Penjara International - Pengadilan Mesir, Rabu, menghukum presiden yang terguling Hosni Mubarak tiga tahun penjara atas dakwaan korupsi dalam satu dari dua persidangan setelah pemberontakan 2011 yang mengakhiri kekuasaannya. "Kami… Read More
  • Rusia Uji Coba Rudal Antar Benua International – Kini Pemerintah  Rusia mengklaim telah sukses menguji coba rudal balistik antarbenua. Uji coba itu dilakukan, ketika Rusia bersitegang dengan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat sebagai imbas … Read More
  • Status Darurat Militer, Sepuluh Stasiun TV di Tutup Bangkok - Status darurat militer diberlakukan di Angkatan Bersenjata Thailand terhitung sejak hari ini, Selasa 20 Mei 2014, terkait krisis politik di Negeri Gajah Putih. Pihak militer pun menutup sedikitnya 10 stasiun telev… Read More
  • Dituduh Teroris Wanita Ini Simpan Uang di Celana Dalam International - Seorang mahasiswi di London, diadili atas tuduhan menyelundupkan uang 20 ribu Euro (sekitar Rp314 juta) ke Suriah untuk mendanai milisi musuh Presiden Bashar al-Assad. Mahasiswi itu dituduh menyelundupkan ua… Read More
  • Jalan Buntu AS dan Rusia MOSKOW-Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, blak-blakan soal ketegangan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) yang dipicu krisis Ukraina. Medvedev mengatakan, sanksi yang dijatuhkan pemerintah AS terhadap para petinggi Mosko… Read More

0 komentar:

Posting Komentar