Jumat, 02 Mei 2014

Prabowo Tolak Adanya Outsourcing

 
JAKARTA - Calon Presiden Partai Gerinda, Prabowo Subianto mengaku bahwa dirinya satu-satunya calon presiden yang berani menolak sistem kerja outsourcing. Hal tersebut telah dilakukan Prabowo sejak lima tahun lalu.

"Lima tahun yang lalu, saya satu-satunya pimpinan partai politik yang berani tanda tangan untuk menentang outsourcing di Indonesia ini," kata Prabowo dalam orasinya saat mengahadiri peringatan hari Buruh Sedunia (May Day) di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2014).

Prabowo menambahkan, bahwa dirinya akan mengagendakan kembali dengan para pimpinan buruh, untuk membahas terkait persoalan buruh.

"Insya Allah beberapa hari ini dengan tokoh-tokoh kalian, kita akan duduk bersama, dan rampungkan deklarasi komitmen politik, untuk perjuangkan kepentingan buruh, petani, nelayan kecil, dan orang diperbaiki hidup dan kesejahteraannya," ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, kekayaan di Indonesia diangkut habis-habisan oleh negara lain, hal inilah yang menjadi sederet penderitaan buruh, oleh karenanya, bahwa buruh tidak boleh menderita di negaranya sendiri, 

"Dengan dukungan gerakan buruh, guru-guru honorer bisa mendapat penghasilan layak. Tidak boleh 50 ribu, 100 ribu dan sebagainya. Saya nyatakan disini, dihadapan 100 ribu lebih buruh di GBK ini, kita tidak boleh mengizinkan kekayaan Indonesia di curi, dan kita tidak akan mengizinkan koruptor-koruptor itu melanglangbuana, gentayangan, kita akan kejar mereka sampai ujung dunia," tandasnya.