Jumat, 23 Mei 2014

Isu Penghapusan Tunjangan Sertifikasi Guru

Jakarta - Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) mendatangi kantor pusat Persatuan Guru Republika Indonesia (PGRI) di Jalan Tanah Abang 3, Jakarta Pusat, Jumat (23/5).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengklarifikasi isu yang menyebut bahwa dirinya akan menghapus tunjangan sertifikasi guru. Pria yang masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, ia telah mendengar adanya pesan singkat yang beredar di masyarakat.

Pesan singkat yang beredar di kalangan guru tersebut menyebut bahwa Jokowi akan menghapus tunjangan sertifikasi guru bila terpilih menjadi presiden. Jokowi menganggap, pesan anonim tersebut merupakan bentuk kampanye hitam yang ditujukan kepadanya.

"Itu tidak benar," ujar Jokowi yang mengenakan baju sadariah, pakaian adat Betawi, Jumat (23/5).

Menurut Jokowi, ia bahkan berencana menaikkan anggaran untuk tunjangan guru tersebut. Sebab, kata Jokowi, guru memiliki peran penting untuk mencerdaskan anak bangsa. Karenanya, perlu diberikan apresiasi lebih. "Kalau ditambah iya, tapi masa dihilangkan. Kualitas guru kan menggambarkan kualitas murid," kata dia.

Ketua PGRI Sulistyo menyambut baik rencana Jokowi tersebut. Menurutnya, tunjangan sertifikasi memang menjadi harapan banyak guru, termasuk guru honorer. "Kami berharap tunjangan itu dibayarkan bersama dengan gaji," kata Sulistyo.