“Jika nanti terbentuk koalisi Golkar dan Demokrat, maka dalam koalisi itu Demokrat hanya mengajukan calon wakil presiden (cawapres) bukan capres, padahalkan Dahlan Iskan capres, ” tutur Mubarok, anggota Dewan Pembina Demokrat Mubarok, di Jakarta, Sabtu (17/5).
Menurut Mubarok, Golkar mendapatkan perolehan suara lebih besar dibandingkan Demokrat, karenanya posisi capres akan diisi Golkar, dan Demokrat mengambil posisi cawapres dalam koalisi tersebut.
“Sebab itu, Pak Dahlan yang menang di konvensi sebagai capres. Karena dalam koalisi itu Demokrat hanya mengusulkan untuk posisi cawapres. Karenya, Demokrat akan mengajukan nama lain untuk menjadi cawapres dalam koalisi Golkar-Demokrat,” tutur Mubarok.
Menurut dia, koalisi Golkar dan Demokrat memang sudah disepakati Tim 6, namun kesepakatan itu masih akan dibicarakan lagi untuk mendapat persetujuan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas). “Jadi baik Golkar maupun Demokrat akan membawa kesepakatan Tim 6 kepda Rapimnas,” tutur Mubarok.
Seperti diketahui, Tim 6 yang mewakil kedua partai itu, sepakat membentuk poros baru untuk mengajukan duet Aburizal Bakrie dan Edhie Pramono Wibowo, dalam koalisi Golkar-Demokrat.
