Sabtu, 03 Mei 2014

Warga Diminta Menjauh dari Gunung Slamet

 
Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meminta masyarakat untuk mengosongkan Gunung Slamet dalam radius 4 kilometer karena adanya peningkatan aktivitas Gunung Slamet di Jawa Tengah.

Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, Surono, Sabtu (03/05) mengatakan, kondisi Gunung Slamet masih ada lontaran larva pijar dan abu vulkanik dengan ketinggian kurang lebih 1.000 meter.

Menurut Surono, ada kecendrungan menurun dari jumlah gempa tetapi intensitas letusan masih tetap sama. Sehingga warga tidak perlu cemas dengan suara gemuruh dan letusan, karena tidak akan membayakan masyarakat di luar radius empat kilometer dari Gunung Slamet.

Dijelaskan, Surono, karakteristik letusan Gunung Slamet tidak seperti Gunung Merapi atau Gunung Sinabung yang sangat membahayakan. "Sampai sekarang Gunung Slamet tidak awan panas, akan tetapi lontaran material yang jatuh di pinggung Gunung Slamet, karena Gunung Slamet ini lebih besar dan tinggi maka materialnya jatuh di daerahnya", ujar Surono.

Lebih lanjut Surono mengatakan, Gunung Slamet ini meliputi lima kabupaten, yakni Pemalang, Purbalingga, Banyumas, Tegal, dan Brebes. Secara geografis, kelima daerah itu terhubung langsung dengan Gunung Slamet.