Selasa, 30 Juli 2013

Wakapolri Keluhkan Minimnya Anggaran


JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna menilai kinerja kepolisian hingga saat ini belum optimal. Menurut jenderal yang sebentar lagi memasuki masa pensiun itu, situasi tersebut karena kurangnya anggaran.

"Di Polsek itu anggaran cuma untuk lima kasus setahun. Pas laporan keenam uang anggaran sudah habis jadi ditunda untuk tahun depan, bagaimana bisa maksimal?" ujar Nanan saat ditemui usai memimpin acara di Korlantas Polri, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (30/7/13).

Nanan berharap pemerintah dan DPR memberi tambahan untuk anggaran kepolisian sehingga kinerja kepolisian semakin maksimal. Ia mencontohkan penganggaran biaya untuk intelijen Polri hanya sebesar Rp8 juta. Menurutnya, dana tersebut sangat minim untuk unit tersebut.

"Uang intelijen cuma Rp8 juta, bagaimana mau intelinnya kalau dananya terbatas, ini bukan alasan, ini kenyataannya, seperti untuk Bahan Bakar Minyak, kami ajukan 10 liter, dikasih tiga liter, nah ngaturnya susah, jaga buat tiga atau empat bulan, bagaimana dengan tiga liter cukup? Ini kendalanya," ungkap Jenderal bintang tiga itu.

Kepolisian Republik Indonesia mendapat anggaran tahun 2013 sebesar Rp 45,6 triliun. Jumlah ini jauh lebih kecil ketimbang nominal yang diusulkan yaitu Rp 51,761 triliun.
Anggaran ini akan dialokasikan untuk belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Belanja pegawai sebesar Rp29,859 triliun atau 65,45 persen, belanja barang Rp 8,940 triliun atau 19,60 persen, dan belanja modal Rp 6,821 triliun atau 14,95 persen.

Selain itu, Polri juga mendapat dana optimalisasi sebesar Rp 2,219 triliun yang meliputi tunjangan operasional penyelidikan dan penyidikan Tindak Pidana Korupsi sebesar Rp250 miliar.

0 komentar:

Posting Komentar