Minggu, 21 Juli 2013

Titik Rawan Kecelakaan Jalur Mudik Jawa Barat

 
Bandung - Kepolisian Daerah Jawa Barat mencatat sedikitnya terdapat 50 titik rawan kecelakaan lalu-lintas di jalur utama arus mudik Lebaran Jawa Barat tahun ini. Sedangkan di jalur alternatif dan sekitarnya sedikitnya 25 titik rawan.

"Dari 50 titik rawan, paling banyak di jalur utama Pantura sebanyak 24 titik rawan. Di jalur tengah 7 titik dan di jalur selatan 19 titik rawan laka lantas,"ujar juru bicara Polda Jawa Barat Komisaris Besar Martinus Sitompul, Ahad 21 Juli 2013.

Dari data Polda 3 tahun terakhir, titik rawan di jalur utara antara lain di pertigaan RMK (Karawang), Srengseng-Patok Beusi-Pamanukan (Subang), Karang Anyar (Indramayu), Plumbon (Cirebon). Di jalur tengah antara lain Bungur sari (Purwakarta), Cijambe-Cicenang (Subang), Nyalindung -Tomo (Sumedang) Jatiwangi - Kadipaten (Majalengka), Bandor Sawetan (Kuningan).

Sementara di jalur selatan lokasi rawan membentang mulai dari kawasan Puncak, Cianjur, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Garut hingga Banjar. titik rawan tersebut antara lain jalur Ciloto-Puncak, Cianjur-Ciranjang, Cicalengka-Nagreg-Ciaro dan Limbangan-Gentong-Tasikmalaya,

Untuk menghadapi kemungkinan terjadinya hal yang tak diinginkan tersebut, kata Martinus, polisi menyiapkan sejumlah kiat. Kiat ini di antaranya melalui pemasangan rambu dan pos penjagaan-pengaturan di semua titik rawan. Juga dengan penempatan polisi unit kecelakaan dibantu tim ambulans dan mobil derek.

"Untuk musim mudik dan balik Lebaran tahun ini, untuk semua titik rawan, disiagakan minimal 750 personel kepolisian terdiri dari 75 Ajun Komisaris dan Inspektur dengan 675 anggota polisi anggota,"kata dia. Namun perlu juga diingat bahwa antisipasi kepolisian tak lepas dari partisipasi antisipasi oleh warga atau pengendara.

Pasalnya dari pengalaman musim mudik tahun-tahun lalu kecelakaan akibat faktor manusia selalu menempati angka tertinggi faktor kecelakaan. "Dari data musim mudik dan balik tahun 2012, misalnya, kecelakaan akibat faktor manusia pengemudi mengantuk mencapai 68 kasus, pengemudi ngebut 30 kasus. Sedangkan faktor kelaikan kendaraan dan faktor jalan sebanyak 39 kasus,"kata dia.

0 komentar:

Posting Komentar