Jumat, 12 Juli 2013

Beberapa Titik Rawan Bajing Loncat di Jakarta Utara

 
Jakarta - Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Utara, Ajun Komsaris Besar Daddy Hartadi, mengungkapkan titik rawan bajing loncat di kawasan tersebut. Menurut dia, bajing loncat sering beroperasi di sekitar tol Plumpang, Sungai Bambu, serta Jalan Sulawesi hingga Jalan Bogasari, Cilincing.

Selain bajing loncat alias bajilo yang menyerang truk pembawa barang, kawasan itu juga kerap disatroni asmoro. Ini sebutan bagi orang yang sering mendatangi kendaraan secara tiba-tiba kemudian menodong pengemudinya. Asmoro berakar dari bahasa Jawa, asal moro atau asal datang.

Kedua golongan itu termasuk kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). "Mereka ini salah satu karakteristik Jakut," ujar Daddy ketika ditemui di Markas Polres Jakut, Jumat, 12 Juli 2013.

Di ruas jalan tersebut, mereka biasanya menyerang truk-truk atau perempuan yang tengah naik taksi sendiri. Umumnya, mereka muncul di tol saat macet panjang. Tak tanggung-tanggung, mereka kadang menggunakan senjata tajam. "Senjata tajam itu biasanya disembunyikan di suatu tempat. Ketika beraksi, baru mereka ambil," Daddy menambahkan.

Daddy memperingatkan pengendara agar berhati-hati di jalan tol apabila melihat orang berkeliaran namun tak membawa dagangan. Bisa jadi mereka adalah bajilo atau asmoro yang hendak beraksi. "Di tol itu pada dasarnya enggak boleh ada orang. Kalau ada orang nongkrong di sekitar tol, itu patut dicurigai."

Sebelumnya, dalam Operasi Tertib Ramadan, Polres Jakut berhasil menangkap 45 PMKS di berbagai lokasi. Satu di antaranya asmoro bersenjata tajam. Mereka yang rata-rata remaja itu telah dikirim ke panti sosial di Kedoya, Jakarta Barat.

0 komentar:

Posting Komentar