This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 30 Juli 2013

Kapolsek Harus Berpangkat Kombes, Minimal AKBP



JAKARTA - Sebelum menanggalkan jabatan Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Nanan Sukarna, memiliki harapan besar untuk perubahan di tubuh Polri. Jenderal bintang tiga itu berharap ada perubahan sistem kepemimpinan untuk jajaran wilayah di Indonesia. 

Menurut Nanan, institusi Kepolisian Sektor (Polsek) sebaiknya dipimpin oleh para perwira menengah (Pamen). Hal itu agar para pamen yang telah mengenyam pendidikan di Akademi Kepolisian lebih memaksimalkan ilmunya dan memperkuat jajaran di wilayah.

"Saya berharap Kapolsek di Indonesia berpangkat Kombes, wakilnya AKBP, mereka itu kan perwira yag sudah mendapat pendidikan lama di Akpol, jadi kalau leadernya kuat, ditambah jumlah jajarannya, akan mampu memimpin wilayah dengan maksimal. Jadi bisa buat keputusan sendiri, tanpa perlu melibatkan atasan, kekuasaanya sama kok, kalau tidak mampu ya turunkan pangkatnya, masak Kombes tidak mampu memimpin Polsek," ujar Nanan saat ditemui di Korlantas Mabes Polri, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (30/7/13).

Dikatakan Nanan, sistem Polri berbeda dengan militer, dimana militer memiliki sistem kepemimpinan vertikal, sedang kepolisian memiliki sistem horizontal, yang mana setiap jajaran mempunyai kewenangan yang sama.

"Kalau militer itu yang di depan dari pangkat terbawah, harus melalui keputusan atasan, kalau Polri tidak, jika dia sudah diberi kekusaan untuk memimpin satu wilayah, kewenangannya penuh. Polri itu chipnya harus di depan, agar lebih baik, minimal Kapolsek itu berpangkat AKBP. Berapa banyak pamen yang ada di Mabes, mereka di kantor saja, padahal kalau diturunkan ke depan akan lebih maksimal kinerja Polri," paparnya.

Wakapolri Keluhkan Minimnya Anggaran


JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna menilai kinerja kepolisian hingga saat ini belum optimal. Menurut jenderal yang sebentar lagi memasuki masa pensiun itu, situasi tersebut karena kurangnya anggaran.

"Di Polsek itu anggaran cuma untuk lima kasus setahun. Pas laporan keenam uang anggaran sudah habis jadi ditunda untuk tahun depan, bagaimana bisa maksimal?" ujar Nanan saat ditemui usai memimpin acara di Korlantas Polri, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (30/7/13).

Nanan berharap pemerintah dan DPR memberi tambahan untuk anggaran kepolisian sehingga kinerja kepolisian semakin maksimal. Ia mencontohkan penganggaran biaya untuk intelijen Polri hanya sebesar Rp8 juta. Menurutnya, dana tersebut sangat minim untuk unit tersebut.

"Uang intelijen cuma Rp8 juta, bagaimana mau intelinnya kalau dananya terbatas, ini bukan alasan, ini kenyataannya, seperti untuk Bahan Bakar Minyak, kami ajukan 10 liter, dikasih tiga liter, nah ngaturnya susah, jaga buat tiga atau empat bulan, bagaimana dengan tiga liter cukup? Ini kendalanya," ungkap Jenderal bintang tiga itu.

Kepolisian Republik Indonesia mendapat anggaran tahun 2013 sebesar Rp 45,6 triliun. Jumlah ini jauh lebih kecil ketimbang nominal yang diusulkan yaitu Rp 51,761 triliun.
Anggaran ini akan dialokasikan untuk belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Belanja pegawai sebesar Rp29,859 triliun atau 65,45 persen, belanja barang Rp 8,940 triliun atau 19,60 persen, dan belanja modal Rp 6,821 triliun atau 14,95 persen.

Selain itu, Polri juga mendapat dana optimalisasi sebesar Rp 2,219 triliun yang meliputi tunjangan operasional penyelidikan dan penyidikan Tindak Pidana Korupsi sebesar Rp250 miliar.

Penyebab Gedung Menara Saidah Terbengkalai

 
Jakarta - Menara Saidah yang berada di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan saat ini terbengkalai tidak terawat. Bahkan gedung milik Keluarga Saidah itu sudah hampir empat tahun tidak disewakan, entah apa alasan pemiliknya menelantarkan gedung tersebut hingga tidak lagi terawat.

Kepala Dinas Penertiban dan Pengawasan Bangunan, I Putu Ngurah Indiana, mengatakan, pemilik Gedung Menara Saidah terdiri dari beberapa orang sehingga yang menjadi masalah gedung itu tidak dirawat adalah masalah manajemen yang lagi kacau

"Itu yang saya tahu masalahnya adalah kesalahan manajemen saja. Jadi penyewa meninggalkan gedung," kata Putu, Senin 29 Juli 2013

Putu menuturkan, setelah dicek oleh beberapa staf Pemda DKI sebenarnya konstruksi bangunan tersebut sudah baik. Menurutnya, kontruksi Gedung Menara Saidah disebut miring hanya sebuah alasan gengsi saja. Karena kalau gedung tersebut miring Dinas P2B pasti sudah menanganinya

Jika gedung tersebut miring, Dinas P2B kata Putu langsung masuk. Karena khawatir roboh sehingga harus dipotong dan diperbaiki bangunannya.

"Itu urusan internal mereka, kami hanya bisa mengimbau. Itu masalah gengsi bisa saja sepertinya. Saya tanya staf, kalau miring harus dipotong dan diperbaiki bangunannya," ucapnya

Kemudian kata Putu, tiga minggu yang lalu dinas P2B sendiri sudah melayangkan surat kepada pemilik gedung Saidah itu. Tetapi belum ada tanggapan dari pemilik gedung

"Kami sesudah beri surat tapi pemiliknya belum bisa hadir. Sangat disayangkan kalau gedung itu tidak terawat padahal lokasinya sangat strategis. Jadi kalau dikelola dengan baik harga sewanya bisa tinggi," kata Putu

Putu menambahkan, terhadap pemilik gedung Saidah itu dinas P2B sendiri hanya bisa memberilkan peringatan saja. Karena secara kontruksi bangunan itu masih baik. Hanya saja fisiknya yang terlihat kumuh karena tidak dirawat dan cat nya sudah usang

"Paling kami hanya meminta pengelola merawat gedungnya dengan baik saja. Supaya arsitektur kota Jakarta jangan sampai ada bangunan yang terlantar karena tidak enak dilihat," imbuhnya.

Jelang Arus Mudik, Terminal Bayangan Ditertibkan

 
Jakarta - Guna mengantisipasi terminal bayangan pada arus mudik lebaran, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan 250 petugas gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Garnisun, TNI dan Polri.

Kepala Satpol PP, Kukuh Hadi Santoso, mengatakan pada saat arus mudik biasanya terminal bayangan semakin marak. Penertiban ini juga dilakukan untuk memantau angkutan lebaran yang menaikkan tarif semena-mena. Petugas gabungan mulai bergerak pada 1 Agustus atau H-7 hingga H+7 lebaran.

Selain mengakibatkan kemacetan, terminal bayangan juga dikhawatirkan menimbulkan banyaknya kriminalitas.

"Munculnya terminal bayangan akan menimbulkan kerawanan, karena tidak terpantau oleh petugas. Salah satunya menaikkan harga setinggi-tingginya dan aksi premanisme," kata Kukuh di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 30 Juli 2013.

Dikatakan Kukuh, penertiban akan dilakukan di lima wilayah Jakarta, khususnya di tempat rawan. Menurutnya ciri-ciri terminal bayangan itu antara lain berada di lokasi strategis dan dekat dengan jalur ke arah terminal atau jalan tol. "Biasanya penumpang yang malas ke terminal yang menggunakan itu untuk mudik," ucapnya.

Kepala Bidang Pengendali Operasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sunardi Sinaga, menyebut keberadaan terminal bayangan melanggar Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum.

Untuk persiapan mudik lebaran tersebut Pemprov DKI setidaknya menyediakan empat terminal utama yang bisa digunakan untuk mudik. Selain itu, ada delapan terminal bantuan serta sepuluh pool bus angkutan kota antarprovinsi.

Pick Up Terseret Dan Sopir Kritis


Situbondo - Sebuah pick up terlibat kecelakaan hebat di jalan raya pantura Situbondo, Selasa (30/7/2013). Pick up L-9542-C yang melaju dalam kecepatan tinggi mendadak oleng dan menabrak bagian depan truk tronton yang datang dari arah berlawanan.

Saking kerasnya benturan, mobil pick up sampai berbalik arah. Usai tabrakan, bodi pick up tersangkut bak tronton L-9851-UW yang disopiri Kiswanto (37), warga Tongas, Probolinggo, hingga sempat terseret puluhan meter.

Bodi depan pick up warna putih itu pun peyok dan hancur tak karuan. Meski begitu, sopirnya Dandi, warga Desa Juglangan, Kecamatan Panji, lolos dari maut. Namun kondisi pria 30 tahun itu cukup kritis akibat luka berat yang dialami di bagian kepala. Untuk menyelamatkan nyawanya, korban langsung dilarikan ke IGD RSU dr Abdoer Rahem, Situbondo.

"Pick up ini jalannya cepat dari timur ke barat dan menabrak truk dari barat ini. Sebelum menabrak, saya dengar pick up menyetel musik cukup keras," kata Yanuar (22), saksi mata di lokasi kejadian.

Informasi yang dihimpun detikcom menyebutkan, saat kecelakaan terjadi Dandi mengendarai pick up sendirian dan bermaksud menuju Surabaya. Setibanya di jalan raya Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, laju pick up tiba-tiba seperti oleng. Saat bersamaan dari arah berlawanan muncul truk tronton bermuatan box culvert. Lalu, brak..!! Bagian depan mobil pick up itu menghantam keras bagian depan kanan truk. Saking kerasnya benturan, pick up berbalik arah dan sempat terseret.

"Saya lihat sendiri, sebelum menabrak pick up itu seperti oleng. Malah saat di depan truk, pick up itu oleng ke kanan hingga bagian kirinya yang tertabrak sampai berbalik arah. Jadi pick up itu yang menabrak, truk kami jalan pelan karena bawa muatan berat," tandas Fauzi (30), kenek tronton.

Hingga kini, bodi mobil pick up yang peyok itu masih tersangkut dan berdampingan dengan truk tronton di lokasi kejadian. Polisi menduga kecelakaan dipicu sopir pick up mengantuk. Namun, untuk memastikan penyebabnya masih menunggu hasil olah TKP.

"Kalau keterangan saksi, pick up datang dari arah timur dengan kecepatan tinggi. Sempat oleng sebelum menabrak. Makanya dugaannya sopir pick up mengantuk. Tapi kepastiannya masih kami dalami," kata Kanit Laka Polres Situbondo, Iptu Baktiar Teguh, di lokasi kejadian.

Larangan Pasar Tumpah Selama Masa Mudik Lebaran



Bandung - Kegiatan pasar tumpah menjadi salah satu penyebab kemacetan saat masa mudik di setiap tahunnya. Untuk menghindari kemacetan serupa terjadi pada arus mudik Lebaran 2013, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dengan tegas melarang pasar tumpah yang biasanya dilakukan di badan jalan, seperti yang ada di depan Pabrik Kahatex.

Berdasarkan data Polda Jabar, ada 48 pasar tumpah yang terinventarisir ada di sepanjang jalur mudik di Jabar. Jumlah tersebut masing-masing berada di jalur Pantura sebanyak 23, jalur tengah 9, jalur selatan 5 dan jalur penyangga 11.

"Pasar tumpah membuat arus lalu lintas menjadi tersendat. Karena itu kami sarankan pada Kahatex untuk meliburkan karyawannya 10 hari sebelum Lebaran untuk mengurangi kemacetan," ujar Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Mudik 2013 di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa (30/7/13).

Menanggapi pemaparan dari Kapolda Jabar itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pun menyatakan akan memastikan tidak akan ada pasar tumpah di badan jalan saat masa mudik 2013 ini.

"Harus ada ketegasan. Karena jangan sampai kita membela pedagang yang berjualan, tapi mengorbankan puluhan ribu pemudik yang akhirnya mengalami kelelahan dan kemacetan panjang akibat pasar tumpah," kata Aher.

Kegiatan pasar tumpah yang biasanya dilakukan di badan jalan hingga membuat kemacetan pun menurut Aher bisa dipindahkan sementara ke lokasi lain yang tak mengganggu. "Kalau pasar tumpahnya dipindah kan tidak ada pembeli. Mereka nanti akan mencari," tuturnya.

Salah satu pasar tumpah yang menjadi perhatian, yaitu di depan Pabrik Kahatex, Rancaekek, Kabupaten Bandung. "Kahatex katanya sudah koordinasi dengan Kapolres setempat. Jadi saat mudik, karyawannya sudah libur dan mereka memahami," jelas Heryawan.


Minggu, 28 Juli 2013

32 SPBU Khusus Motor di Jalur Mudik


Jakarta - Satuan Petugas Pengamanan Pasokan BBM Idul Fitri 2013 Region III menyiapkan 32 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) khusus bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor. Cara ini diharapkan bisa mengurangi macet akibat menumpuknya sepeda motor di SPBU-SPBU.

"Seperti tahun lalu, kemacetan parah dan sulitnya mobil tangki masuk ke SPBU karena SPBU dipenuhi sepeda motor," kata General Manager Fuel Retail Marketing Pertamina Region III, Hasto Wibowo dalam acara Sahur On The Road di Terminal BBM Plumpang, Ahad, 28 Juli 2013.

Hasto menjelaskan, 32 titik SPBU khusus sepeda motor ini bukanlah SPBU baru, melainkan hanya switching penggunaan. "Kalau kondisi normal SPBU ini melayani mobil dan motor, tapi Satgas Lebaran men-switching khusus untuk motor," ujar dia. Ia menyebutkan, 32 titik SPBU khusus motor ini akan tersebar di wilayah Indramayu, wilayah Cirebon, wilayah Karawang, wilayah Subang, wilayah Bogor, dan Bekasi.

Ia memprediksi, kebutuhan BBM di region III bakal mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari rata-rata penyaluran harian, yakni sebesar 23.638 kiloliter untuk premium dan 10.023 kiloliter untuk solar.

Estimasi konsumsi premium tertinggi bakal terjadi pada lima hari sebelum Lebaran, yakni mencapai 29 persen dari penyaluran harian normal atau mencapai sebesar 30.869 kiloliter. Sementara pada arus balik, konsumsi premium tertinggi diprediksi bakal terjadi pada dua hari setelah Lebaran mencapai 13 persen dari penyaluran normal atau sebesar 27.010 kiloliter.

Adapun untuk penyaluran solar justru diprediksi bakal menurun akibat pelarangan beroperasinya truk-truk besar mulai empat hari sebelum lebaran hingga satu hari setelah Lebaran. Satgas menghitung, penurunan diestimasikan sebesar 75 persen dari penyaluran normal atau sebesar 2.474 kiloliter pada hari kedua Lebaran.

Kapolsek Berhijab Pertama di Indonesia


Aceh - Sebagai salah satu daerah istimewa, memang Nanggroe Aceh Darussalam lekat dengan daasar ke Islamannya, termasuk kewajiban berjilbab. Salah satunya adalah AKP Fitrisia Kamila, seorang Kapolsek muslimah pertama di wilayah hukum polres Langsa. Jabatan Kapolsek didapat Kamila melalui jenjang karir yang panjang.

Kapolsek dengan berjilbab ini, lahir di Pekan Baru 8 Juli 1983 silam. Ia lulusan Akademi Polisi tahun 2005. Selepas Lulus pendidikan AKP, Kamila ditugaskan pertama kali di Polres Banda Aceh, tahun 2010 hingga 2011, kemudian dipercaya menjabat sebagai Kapolsek Darul Imarah di Aceh Besar yang masuk wilayah hukum Polrestas Banda Aceh.

Usai bertugas di sana ia kemudian dipindah tugaskan ke Polres Langsa sebagai Kasubbag Humas Bagian Operasi Polres Langsa. Penghujung tahun 2012 ini ia kemudian dipercayakan kembali sebagai Kapolsek Birem Bayeun. Ibu tiga anak ini bersuamikan seorang anggota TNI Kapten Boby Wijayanto.

Kepada media ia menuturkan bahwa saat pertama kali ditugaskan ia sempat menghadapi kendala yaitu masalah perbedaan bahasa. Namun, demi pengabdiannya kepada negara dan masyarakat ia terus berusaha untuk mempelajari bahasa Aceh.

Di Polsek Birem Bayeun katanya, membawahi 27 gampong. Ia pun telah memiliki sejumlah agenda untuk mengayomi masyarakat.

"Langkah pertama adalah dengan lebih proaktif melakukan pertemuan dengan geuchik dan masyarakat," ujarnya.

Selain itu juga meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dengan demikian ia berharap dapat menciptakan suasana kemanan dan ketertiban masyarakat yang lebih kondusif.

Jadi polwan berjilbab bukan halangan untuk tetap berprestasi dan mengabdi bagi bangsa dan negara.