Jumat, 04 April 2014

Kurangnya Sosialisasi Caleg Melalui Media Cetak dan Elektronik

Jakarta - H-6 pencoblosan dilakukan oleh para pemilih, namun masih kurangnya pemahaman masyarakat pemilih untuk menentukan siapa yang akan dipilih. Hal ini sungguh ironi apa yang dirasakan oleh para wakil dalam mengkampanyekan partainya. 

Terlebih lagi, masih banyak para wakil rakyat ini belum sepenuhnya melakukan sosialisasi yang baik, guna menekan jumlah angka yang tdak akan memilih atau GOLPUT. Dikarenakan faktor materi yang nantinya takut disalahgunakan ataupun takut dipertanyakan.

Sesuai sumber dilapangan dari Alumni Unas (Universitas Nasional) Yudi Susanto, S.Si. menyampaikan "

"Rakyat bingung siapa yang akan dipilih, sebab dalam lembaran surat suara tidak mencantumkan gambar foto calon yang diusung partainya melainkan hanya berdasarkan nama dan nomor urut saja".

Sosialisasi ini sangat penting guna mendidik dan memberikan kecerdasan terhadap pemilih, dengan memfungsikan alat media sosial lainnya". Tambahnya lagi. Jum'at, 4/4/2014/.

Bahkan ketakutan yang sangat akut, dan kecurigaan bakal ada kecurangan di pemilu 2014.

Apalagi para wakil rakyat ini hanya sedikit menggunakan media sosial sehingga cenderung secara prestisius banyak media yang akan dijadikan alat politik sehingga tidak balance, mementingkan Caleg yang memiliki banyak uang yang berani membayar mahal.

Hal senada juga disampaikan oleh mantan aktifis HMI "Ada uang abang none disayang".

Ini sudah terbukti, maka menjadi tidak adil bagi calon-calon lain yang tidak memiliki media elektronik untuk mempromosikan dirinya kepada publik.


0 komentar:

Posting Komentar