Minggu, 06 April 2014

Jakarta di Penuhi Cabe-cabean Tua

Jakarta - Bila ada lelaki pasti ada perempuan, begitulah pembicaraan yang saat ini sedang hangat- hangatnya dimasyarakat, tidak tua dan muda bahkan anak kecilpun sudah bisa menyebut "Cabe-cabean" ini panggilan akrab untuk wanita malam yang masih belia atau muda.

Kehidupan mereka cenderung muncul ketika akan menjelang malam, dengan menggunakan atribut sexi bercelana pendek dengan baju yang hampir transparan bila dipandang. Hal ini membuat resah masyarakat yang secara langsung praktik yang dilakukan sudah tidak menutup-nutupi, mereka bahkan sangat terbuka dan dapat di lihat oleh publik permainannya.

Permasalahan remaja muda belia ini yang kerap menjadi bahan sebutan dengan 'cabe-cabean' kini sedang ramai dibicarakan. Misalnya saat ini Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahokmiliki pandangan sendiri tentang hal tersebut.

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, fenomena cabe-cabean sudah ada sejak dulu. Tapi, tidak seterbuka seperti sekarang ini. Kata dia, dulu masih lebih tertutup dari muka publik.

Menurut Ahok, permasalahan remaja yang menjadi cabe-cabean berasal dari diri mereka sendiri. Dia menilai guru di sekolah sebenarnya sudah cukup memberikan pelajaran melalui mata pelajaran agama. Namun itu semua kembali kepada pribadi masing-masing.

"Saya kira pendidikan agama di sekolah sudah luar biasa. Artinya kalau mau ngomong dari guru, itu sudah lebih dari cukup. Itu persoalan dengan dirinya sendiri. Dari zaman nabi juga sudah ada pelacur. Susah juga," lanjutnya.

Ahok mengaku tak bisa berbuat banyak melihat remaja Jakarta terjerumus dalam lingkaran hitam. Sebab, razia penangkapan kepada anak dibawah umur tersebut pasti akan bertentangan dan bakal melanggar aturan hukum. Itu bisa mendahului KUHAP-nya polisi.