Kamis, 02 Oktober 2014

Temuan Arca Berbentuk Binatang

Jalur  – Satu lagi diketemukan arca purbakala di lokasi Dusun Candi, Desa Ringin Anom, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, akibat penemuan tersebut hingga saat ini menjadi sangat ramai dikunjungi warga. Rata-rata dari mereka telah datang ke lokasi dengan alasan penasaran akan penemuan benda langka itu.

Selain dari warga desa setempat, warga dari luar daerah juga dengan sengaja datang ke tempat tersebut walau hanya sekadar untuk melihat-lihat dan mengabadikannya dengan kamera telepon seluler.

Salah satu pengunjung dari Kecamatan Mertoyudan, Agung, berasal dari Kabupaten Magelang, mengungkapkan, bahwa dirinya mendengar kabar penemuan itu dari salah satu temannya. Karena rasa penasaran yang begitu tinggi, ia pun sengaja menyempatkan diri untuk datang ke lokasi penemuan yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Candi Borobudur yang terletak di Kecamatan Borobudur.

“Saya mengetahui penemuan ini dari teman saya yang memasang foto penemuan arca ini di BlackBerry Messenger (BBM), dan secara kebetulan saya sedang ada keperluan di dekat lokasi, jadi saya mampir,” ujar Agung.

Ramainya orang yang berbondong-bondong itu akhirnya menginisiatif warga setempat untuk memberi batas tali rafia di sekeliling arca yang ditemukan tersebut. Tujuannya agar dua arca yang diduga peninggalan ketika zaman Hindu kuno dulu itu tidak dapat disentuh oleh orang-orang yang tidak berkepentingan.

Beberapa petugas keamanan juga terlihat ikut mengamankan lokasi penemuan tersebut. Selain itu, warga juga memanfaatkan keramaian tersebut dengan memasang portal dan menarik biaya parkir sebesar Rp 1.000 untuk kendaraan pengunjung.

Seperti yang sudah diketahui, tiga pekerja pembuat bata dengan tidak sengaja menemukan dua buah arca batu yang diduga peninggalan zaman Hindu klasik, di Dusun Candi, Desa Ringin Anom, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Selasa (22/4/2014).

Satu arca batu diketahui berbentuk binatang lembu utuh, dan arca yang lainnya menyerupai patung manusia yang sedang bertapa, akan tetapi bagian kepala patung yang satunya sudah hilang. Penemuan tersebut kini sedang diteliti oleh tim dari Balai Konservasi Borobudur

Related Posts:

  • Selamat Atas Terpilihnya Basuki Tjahaja Purnama Sebagai Gubernur DKI JakartaJalur - Baru saja Ibukota DKI Jakarta memiliki orang nomor satu dalam memimpin dan membenahi peta wilayah Jakarta yang cenderung masih banyak memiliki kekurangan dari segi sarana prasarana serta kesejahteraan warga khususnya … Read More
  • Praktek Kanibal Jalur -  Jauh sebelum Sumanto mengegerkan jagat kriminalitas di Indonesia dengan aksi kanibalnya, kita memiliki sejarah panjang soal praktek kanibalisme. Kanibalisme, mungkin hingga saat ini, terkait erat dengan ritual… Read More
  • Memahami Tatakenegaraan Pascakolonialisme Jalur - Berangkat dari realita historis ketatanegaraan, Indonesia sebagai salah satu negara pascakolonialisme menjadikan demokrasi sebagai salah satu prinsip ketatanegaraannya, namun hingga kini dapat dikatakan belum menemu… Read More
  • Sejarah Ganja Jalur - Referensi mengenai tanaman ganja (cannabis) tercatat dalam naskah Cina sejak awal 2700 SM. Penjelajah Eropa pertama kali memperkenalkan ganja ke dunia pada tahun 1545. Tanaman ini dianggap sangat bermanfaat oleh pem… Read More
  • Asal Usul Nama Koja di Jakarta Utara Jalur -  Koja merupakan suatu kawasan yang cukup strategis di Jakarta Utara. Wilayahnya adalah kecamatan yang terdiri dari 6 kelurahan yakni kelurahan Rawa Badak Selatan, Rawa Badak Utara,  Tugu Selatan, Tugu Utar… Read More

0 komentar:

Posting Komentar