Kamis, 30 Oktober 2014

Indonesia Masih Tidak Aman Gunakan Transportasi Umum

 
Jalur - Kini menjadi perhatian khusus pemerintah dalam menertibkan keamanan para pengguna angkutan umum, dan perlu diketahui saat ini wanita menjadi kelompok teratas didalam menggunakan alat angkutan tersebut.

Informasi yang didapat, Survei Lembaga Thomson Reuters bersama perusahaan polling Inggris, YouGov, telah melakukan jajak pendapat di 15 kota besar dunia mengenai kualitas transportasi pada konsumen wanita. Hasilnya, Indonesia ada di posisi lima terbawah. Ukurannya, banyak kasus perempuan dilecehkan saat naik bus, kereta, atau moda lain.

"Transportasi Jakarta mendapat skor rendah. Bahkan untuk persepsi peserta jajak pendapat mengenai keamanan penumpang perempuan, posisi kota ini ada di empat terbawah," tulis laporan tersebut, seperti dilansir Stasiun Televisi Al Jazeera, Kamis (30/10).

Dari survei itu, Ibu Kota Bogota, Kolombia, jadi kota besar dengan sistem transportasi paling tidak laik buat kaum hawa. Kejahatan mudah menyasar perempuan, apalagi pelecahan. Sangat tidak disarankan naik bus atau kereta di sana.

"Transportasi umum di kota saya sangat menakutkan. Telepon seluler kenalan saya selalu hilang saat naik bus, sedangkan saya pernah mengalami pelecehan," kata salah satu responden Beatriz Rodriguez.

Terburuk berikutnya adalah Ibu Kota Mexico City (Meksiko) dan Ibu Kota Lima (Peru). Persis di atas Jakarta, adalah Ibu Kota New Delhi, India. Di Negeri Sungai Gangga, pelecehan pada perempuan saat naik kendaraan umum begitu sering terjadi, sampai-sampai ngetren taksi khusus perempuan.

Sedangkan, kota memberikan transportasi paling bagus bagi perempuan adalah New York, Amerika Serikat. Sistem kereta bawah tanah MRT diakui responden nyaman pada jam berapapun. Kendati demikian, 34 persen responden wanita mengaku pernah mengalami pelecehan saat naik kendaraan umum di New York.

Dari 70 persen responden yang disurvei, mengaku nyaman dengan adanya transportasi publik khusus perempuan. Uniknya, di peserta jajak pendapat dari kota-kota yang peringkatnya baik, misalnya New York, Moskow, London, atau Paris, pembedaan transportasi lelaki-perempuan dianggap tidak perlu.

Survei ini digelar dengan mewawancarai 513 perempuan dari pelbagai usia, ditambah wawancara mendalam dengan 10 pakar transportasi. Awalnya Kairo, Dhaka, Kinshaha, Teheran, dan Baghdad juga akan disurvei, tapi dibatalkan karena kurangnya logistik.

Jika diurutkan dari yang terburuk sampai yang terbaik, ini peringkat kualitas transportasi umum buat perempuan di survei tersebut:


1. Bogota, Kolombia

2. Mexico City, Meksiko

3. Lima, Peru

4. New Delhi, India

5. Jakarta, Indonesia

6. Buenos Aires, Argentina

7. Kuala Lumpur, Malaysia

8. Bangkok, Thailand

9. Moskow, Rusia

10. Manila, Filipina

11. Paris, Prancis

12. Seoul, Korea Selatan

13. London, Inggris

14. Beijing, China

15. Tokyo, Jepang

16. New York, Amerika Serikat
sumber:kki

0 komentar:

Posting Komentar