Senin, 20 Oktober 2014

Konstelasi Politik Luar Negeri


Jalur - Kepemimpinan baru Jokowi - JK menuntut dunia International untuk dapat berdiplomasi pada perjanjian dan kesepakatan pada tingkat regional sampai International.

Melihat pentingnya kerjasama  negara lain Indonesia siap melengkapi dirinya dengan berbagai keahlian di berbagai bidang agar mampu menciptakan norma norma dalam berbagai kesepakatan yang dibuat dengan negara lain dan tidak sekedar menerima norma dan aturan yang ditetapkan oleh negara lain.

Siapapun nantinya yang akan menjadi penyambung lidah bangsa hingga mudah berdiplomasi dengan baik dan berada dalam kancang politik International yang disegani dan ditakuti serta dihormati.

Sebagai diplomat harus dihadapkan pada tekanan yang dilakukan terhadap Indonesia untuk segera mengatasi permasalahan yang ada, dengan cara tegas menentang intervensi dalam bentuk interfet. Indonesia yang sejak lama telah tergabung dalam perserikatan bangsa bangsa telah ikut andil didalam menjaga ketertiban dan perdamaian diberbagai belahan dunia.

Untuk membaca peta politik international seorang diplomat harus sudah mengantisifasi apa yang akan terjadi, baik mengahadapi situasi krisis , maka itu seorang iplomat harus dapat berperan di PBB dan harus bisa menjadi salah satu pimpinan pimpinan di badan badan PBB.

Ada enam badan PBB antara lain:

  1. Sekretaris Jenderal PBB
  2. Presiden keamanan BPP
  3. Presiden dewan sosial PBB
  4. Ketua ICJ
  5. Dan badan yang tidak berfungsi untuk mengawasi negara tidak berpemerintahan
  6. Badan Presiden Ecosoc
Dalam konstelasi politik di PBB posisi politik suatu negara diukur dari berbagai faktor: pertama apakah dia mampu untuk melakukan tindakan tindakan militer, kedua, apakah negara itu memiliki posisi ekonomi sebagai pendukung kegiatan militer, ketiga, kohesivitas posisi dari elit elit apakah pandangan dari pemerintah didukung oleh elit yang kuat. (sagi)

0 komentar:

Posting Komentar