Kamis, 16 Oktober 2014

Indonesia Setelah Krisis Ekonomi


Jalur - Indonesia pernah dua kali dihantam badai krisis ekonomi pada 1997 dan 2008. Pemerintah jungkir balik untuk bisa melepaskan negara ini dari situasi sulit tersebut.

Lalu seperti apa kondisi Indonesia sebelum dan sesudah krisis ekonomi? Dan apa strategi pemerintah untuk membebaskan Republik ini dari jerat krisis?

Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan, Sonny Loho yang menyampaikan paparan Menteri Keuangan Chatib Basri, merasa bangga Indonesia telah melalui krisis keuangan dalam dua periode.

Ia menjelaskan, Indonesia berada dalam sebuah kondisi fiskal yang sangat nyaman sebelum Juni 1997. Saat itu, Sonny mengatakan, negara ini memiliki tingkat inflasi rendah, surplus neraca perdagangan lebih dari US$ 900 juta dan cadangan devisa (cadev) di atas US$ 20 miliar.

"Tapi pada Juli 1997, gelombang krisis keuangan global melanda Indonesia membuat posisi fiskal nyaman kita berakhir dan berbalik drastis," ucapnya saat Peluncuran Buku reformasi Pengelolaan Kas di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Sonny bilang, kondisi ini membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tenggelam hingga 600 persen dalam satu tahun atau merosot dari Rp 2.500 per dolar AS di 1997 menjadi Rp 17.000 per dolar AS pada Januari 1998.

Arus modal keluar pun meningkat pesat, PBB turun 14 persen dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. "Menurut Moodys peringkat utang jangka panjang Indonesia menjadi junkbond, sehingga ekonomi mengalami penurunan 13,2 persen. Dan tekanan politik telah memperkeruh krisis ekonomi," tegas dia.

Untuk membebaskan dari belenggu krisis, kata Sonny, telah mengambil kebijakan fiskal konservatif dan prundent yang berfungsi signifikan terhadap akumulasi surplus.

"Kebijakannya terdiri dari penerimaan pajak yang melebihi target pinjaman batas maksimum serta pencairan anggaran di bawah pagu. Kebijakan manajemen dalam mengelola likuiditas," lanjutnya.

Setelah itu, cerita dia, Indonesia kembali diguncang krisis global pada 2008 meski tak sehebat 1998. Secara fundamental Indonesia lebih tahan terhadap gejolak tersebut karena tekanan politik tidak terlalu besar.

Ia menambahkan, sektor perbankan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada posisi stabil di kisaran 6,3 persen karena reformasi fiskal mampu membuat pasar percaya.

"Belajar dari krisis ekonomi 1998, krisis 2008 telah diantisipasi dengan menyiapkan protocol management crisis," jelas Sonny.  

Tujuan utamanya, tambah dia, mengelola risiko menghadapi krisis, memulihkan kepercayaan publik atas kondisi ekonomi dan perbankan karena kepercayaan publik sangat penting untuk menghindari rush dan ketidakberdayaan sistemik seperti yang terjadi di 1998.

"Jadi reformasi kelembagaan negara di Indonesia merupakan pelajaran berharga dan penanganan krisis ekonomi fundamental pada masa lalu. Ini sebuah revolusi dalam keuangan negara," pungkas Sonny.

Related Posts:

  • Sejarah Internet IndonesiaJakarta - Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat … Read More
  • Temuan Zaman Pleistosen, Makam Keluarga Neanderthal Genus Homo Neanderthal Berbudaya, Mereka Mengubur MayatBaru-baru ini temuan mengejutkan tentang fakta manusia kuno, bahwa manusia Neanderthal mengubur mayat mereka berdasarkan penelitian selama 13 tahun pada fosil tulang b… Read More
  • Kontroversi Pemikiran Marx, Engels   Jakarta - Sebuah gereja di Montenegro memicu kontroversi dengan menampilkan lukisan yang menggambarkan pemimpin komunis Yugoslavia, Josip Broz Tito, di dalam api neraka bersama dengan Karl Marx dan Friedrich Engels. … Read More
  • Sejarah Meletusnya Gunung Kelud Jakarta - Gunung Kelud yang memiliki ketinggian 1,731Mdpl merupakan salah satu gunung yang cukup aktif di Indonesia. Dan gunung ini bahkan diperkirakan sudah meletus lebih dari 30 kali sejak Tahun 1000-2014 Akibat meletusn… Read More
  • 15 Juta Tahun Lalu Bumi Sempat Dihuni Alien   Jakarta - Selama ini, tanda-tanda awal kehidupan di Bumi diyakini telah dimulai sejak 3,8 miliar tahun lalu, yakni 700 juta tahun setelah Bumi berhasil terbentuk. Namun, temuan baru mengatakan, besar kemungkinan ada … Read More

0 komentar:

Posting Komentar