Selasa, 14 Oktober 2014

Tarik Senjata TNI-Polri di Jayapura


Jalur - TNI dan Polri sepakat menarik sejumlah senjata dari semua anggota Brimob dan TNI yang bertugas di Pirime, Kabupaten Lani Jaya, Papua, pasca bentrok kontak tembak antara anggota TNI dari Batalyon 756/Wamena dengan anggota Brimob dari Kelapa Dua Jakarta, Senin (13/10) kemarin, yang ditugaskan di Pirime, Lani Jaya.

Hal itu dikatakan Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende, Selasa (14/10).

Kapolda mengatakan, penarikan senjata dari anggota Brimob dan TNI tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya serangan susulan antara keduanya. Kapolda mengaku terus melakukan koordinasi dengan Batalyon 756/Wamena dan Dandim 1702 Wamena bersama Danpos Satpor Brimob Lani Jaya, agar situasi tidak meluas.

Kapolda menyatakan, saat ini senjata anggota Brimob itu untuk sementara digudangkan di satu tempat dan dijaga ketat oleh senior Brimob, terutama dalam suasana seperti ini karena dianggap rawan agar tidak terjadi lagi saling tembak antara anggota Brimob dan TNI.

Selain itu, anggota Brimbob yang bertugas di Pirime juga telah ditarik hingga suasana kondusif.

Lebih lanjut, Kapolda Papua mengatakan, meski sejata tersebut ditarik sementara dari anggota Brimob, namun sewaktu-waktu dapat digunakan ketika mengejar kelompok sipil bersenjata atau jika ada penyerangan dari kelompok sipil bersenjata terhadap anggota Brimob yang bertugas di Lani Jaya.

Sebelumnya, kemarin terjadi kontak tembak antara TNI dan Brimob di wilayah Pirime, Kabupaten Lanny Jaya. Dalam kontak tembak itu mengakibatkan satu orang anggota TNI terkena tembakan dibagian kaki akibat bentrok ini, yakni Komandan Pos TNI 756/Wamena, Letnan Ali.

Adapun pemicu bentrok adalah saat anggota Brimob melakukan razia kendaraan yang melintas di jalur tersebut. Saat itu ada anggota TNI yang tidak terima dirazia. Anggota TNI tersebut telah mengatakan kepada anggota Brimob yang bertugas bahwa dirinya adalah anggota TNI aktif di Pos 756 Pirime. Namun Brimob tak menggubrisnya, bahkan berkata dengan nada tinggi bahwa dirinya tak takut dengan TNI dan menyebabkan situasi tegang dan memanas.

Sesaat setelah kejadian, anggota TNI melaporkan kejadian tersebut kepada komandannya. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, maka komandan pos bersama dengan Kapolsek Pirime mendatangi Pos Brimob dengan rombongan mobil, namun malahan ditembaki dari arah Pos brimob, hingga menyebabkan Komandan Pos 756, Ali terkena tembakan di kakinya.

0 komentar:

Posting Komentar