Senin, 13 Oktober 2014

ISIS Bagi-bagi Jatah Wanita Keseluruh Prajurit

 
Jalur - Militan ISIS mengakui memperbudak dan menjual wanita dan anak-anak Yazidi -- salah satu etnis minoritas di Irak.

Pengakuan disampaikan para petinggi ISIS kepada Majalah Dabiq, penerbitan yang dikelola ISIS, terbitan Minggu (12/10). Majalah beredar dijajakan di sejumlah kota di Suriah, Irak, dan Turki.

Perempuan dan anak-anak Yazidi, demikian majalah itu memberitakan, diperlakukan sebagai rampasan perang. Mereka didistribusikan secara merata kepada para prajurit yang terlibat dalam serangan ke Sinjar di utara Irak.

Human Rights Warch mengatakan wanita dan anak-anak Yazidi dipisahkan menurut kelompok usia; muda dan remaja. Beberapa wanita Yazidi dipaksa menikahi serdadu ISIS.

Tidak seluruh gadis Yazidi si Sinjar menjadi tawanan ISIS. Ribuan melarikan diri ke atas gunung, dan bertahan sampai saat ini.

Majalah Dabiq juga mengutip Mohammed al-Adnani, juru bicara ISIS, mengatakan; "Kami akan menaklukan Roma, mematahkan salib kalian, dan memperbudak perempuan kalian."

Al-Adnani juga mengancam akan melakukan kekerasan kepada semua penduduk minoritas, termasuk suku-suku pemeluk Islam Sunni di Irak, yang memeranginya.

0 komentar:

Posting Komentar