Jumat, 29 Agustus 2014

Masalah Pendistribusian buku teks pelajaran kurikulum 2013


Jalur - Departemen Pendidikan dan kebudayaan melalui penyaluran buku pegangan untuk siswa sekolah dasar menengah dan atas telah melakukan pendistribusian melalui sistem buku elektronik, dalam hal ini sedang mengupayakan pendistribusian tersebut dengan cara mengunduh disalah satu link bagi para siswa maupun guru didinas pendidikan nasional.

Namun didalam pelaksanaan penyaluran buku panduan tersebut yang telah dirancang didalam Kurikulum 2013 sampai saat ini belum distribusikan dengan baik.

“Terutama untuk penyediaan buku Kurikulum 2013 ditingkat SD masih belum selesai. Masih kurang banyak. Sekolah banyak yang belum menerima,” jelas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun disela Rakor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Kamis, 28/8/2014.

Lasro mengaku kasus belum memaksimalkan pendistribusiannya mengenai buku teks pelajaran kurikulum 2013 yang ada disemua level pendidikan mulai dari SD, SMP, SMK dan SMA. Tetapi kekurangan yang paling diperparah terjadi pada tingkat SD.

“Kami hanya bisa melakukan koordinasi terus dengan Kemendikbud. Kepada sekolah-sekolah ada yang kami minta untuk mengunduh di internet, ada juga yang kemudian foto copi,” jelas Lasro.

Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud Hamid Muhammad mengakui bahwa ada tiga persoalan krusial terkait pengadaan buku teks pelajaran tingkat SD. Pertama banyak penyedia tidak mencetak sesuai pesanan karena terkendala pembayaran yang tidak sesuai harapan.

“Meski kita sudah jamin untuk tetap bayar, tetapi banyak percetakan yang tadinya sanggup memilih lempar handuk. Ya logika bisnis dengan logika birokrasi kan nggak sama,” jelas Hamid.

Kedua soal distribusi. Dari 31 penyedia ada 11 penyedia yang menggunakan PT Pos Indonesia dan pos logistik. Ternyata kapasitas dua distributor tersebut tidak maksimal.

Dan masalah ketiga, adalah terkait pembayaran. Walaupun BOS buku dan bansos buku sudah sampai ke sekolah, tidak serta merta mereka langsung membayar.

“Mereka tetap harus konsultasi dulu ke UPTD dan dinas. Walau sebenarnya itu tidak perlu,” tegasnya.

Saat ini Kemendikbud masih terus memantau terkait pengadaan dan pendistribusian buku teks pelajaran kurikulum 2013.

Related Posts:

  • Dahulu Pangandaran Merupakan Pusat Kerajaan Pangandaran - Ada cerita rakyat Desa Pananjung, Pengandaran, yang sampai saat ini masih dipercaya sebagian warga di sana.Dahulu Pananjung Pangandaran  dibuka dan ditempati oleh para nelayan dari Suku Sunda.  Para… Read More
  • Pendidikan Kekerasan Anak Di Indonesia   Jakarta - Pemberitaan di media cetak maupun elektronik tentang kekerasan yang dialami oleh anak, baik itu bentuk kekerasan fisik (bullying) maupun kekerasan atau kejahatan seksual (Child Sexual Abuse). Yang leb… Read More
  • Standar Nilai Masuk Akpol Jakarta - Persyaratan penerimaan untuk Akademi Kepolisian di seluruh Indonesia, pada 2014 ini Polri menurunkan standar nilai untuk masuk polisi. Untuk Akpol, dari 7,25 menjadi 6,5. Untuk bintara, dari 6,5 menjadi 6 atau di … Read More
  • Pendidikan Revolusi Mental Jakarta - Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo menegaskan pendidikan sebagai faktor paling penting dalam revolusi mental. Dengan pendidikan lah kedisiplinan manusia Indonesia dibentuk. “Pendidikan menjadi fokus perta… Read More
  • Hak Pilih Tony Q Rastafara Tentukan Pilpres 2014 Jakarta - Masa pemilu yang hanya dilakukan selama 5 tahun sekali ini dijadikan moment penting untuk sebagian orang menentukan pilihannya, kedua calon Presiden dan calon Wakil Presiden yang masing-masing bersaing bertarung … Read More

0 komentar:

Posting Komentar