Minggu, 15 Desember 2013

Rencana Flyover Bintaro Selesai Dalam 10 Bulan

 
Jakarta - Paska kecelakaan maut yang melibatkan KRL commuter line dengan truk pengangkut BBM milik PT Pertamina di pintu perlintasan Bintaro, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo langsung menginstruksikan pembangunan flyover di bekas lokasi kecelakaan tersebut. Rencananya, pembangunan flyover Bintaro akan dilakukan awal tahun 2014.

Kepala Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Wahyu Wijayanto mengatakan, khusus untuk pembangunan flyover di perlintasan Bintaro menggunakan konsep rancang bangun. "Kita pakai konsep rancang bangun biar cepat pembangunannya," ujar Wahyu, Minggu (15/12).

Dikatakan Wahyu, proyek pembangunan flyover di pintu perlintasan Bintaro menjadi prioritas lantaran di lokasi tersebut sudah berulangkali terjadi kecelakaan yang melibatkan kereta api dengan kendaraan bermotor yang umumnya, kerap menerobos pintu perlintasan di lokasi tersebut.

Pembangunan flyover di perlintasan Bintaro ini telah dianggarkan dalam Rancangan APBD DKI 2014 dan telah masuk ke dalam program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2013-2017. Anggaran yang dialokasikan yakni sebesar Rp 25-30 miliar dan ditargetkan rampung dalam 10 bulan.

Namun hal berbeda justru dikatakan Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Rudi Manggas Siahaan. Menurutnya, anggaran pembangunan flyover Bintaro masih menunggu persetujuan DPRD DKI Jakarta.

Ditambahkan Manggas, pembangunan underpass maupun flyover di perlintasan kereta api rata-rata anggarannya mencapai Rp 150 miliar. "Keputusannya tetap di DPRD DKI. Pembangunan flyover Bintaro akan diperjuangkan awal tahun ini segera dibangun," kata Manggas.

Selain di Bintaro, tiga titik lain yang prioritas dibangun flyover maupun underpass adalah Semanan, Tanjung Barat, dan Permata Hijau. Pembangunan proyek tersebut akan mulai dikerjakan pada April 2014.