Selasa, 24 Desember 2013

Mikhail Kalashnikov dan AK-47


Moskow - Mikhail Kalashnikov yang meninggal Senin pada usia 94 tahun, menciptakan senapan AK - 47 saat berusia 20-an. "A" adalah singkatan untuk "avtomat" yang artinya senapan otomatis, sedangkan "K" singkatan dari Kalashnikov. "47" merujuk pada tahun berakhirnya kompetisi merancang senapan serbu Rusia.

Reuters melaporkan bahwa pada tahun 1949 senjata itu mulai dipakai militer Rusia dan versi selanjutnya dari AK - 47 hingga kini digunakan oleh pasukan bersenjata maupun kepolisian Rusia.

Senapan tersebut menjadi legendaris dan banyak digunakan militer, gerakan revolusi anti-Barat serta kelompok kiri di seluruh dunia. Di sisi lain, AK - 47 juga jadi pilihan gangster, sindikat narkoba, kaum militan, dan pemberontak.

Para penggemar AK - 47 menyebut senjata itu tetap berfungsi dalam kondisi debu, pasir, dan lumpur. Salah satu cerita mengenai senjata itu terjadi tahun 1973, saat Presiden Salvador Allende tewas dengan menggenggam AK - 47 hadiah dari Fidel Castro.

Allende tewas dalam kudeta oleh Jenderal Augusto Pinochet yang pro-Amerika Serikat. Tiga puluh tahun kemudian, 2003, tentara Amerika Serikat yang menyerbu salah satu istana di Baghdad, Irak, menemukan AK -47 berlapis emas yang konon hadiah milik Saddam Hussein, pemberian dari anaknya, uday.

AK - 47 juga tampil bersama pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden dalam rekaman video saat sosok itu mengecam Barat. Bin Laden tewas tahun 2011. "Senapan yang kuat ini, paling cepat, paling gampang, paling murah mengubah peternak, petani, guru, remaja jadi mesin pembunuh yang efektif," tulis Larry Kahaner dalam bukunya "AK-47: The Weapon that Changed the Face of War".

"Banyak ahli militer Barat menyebut AK - 47 barang rongsokan, tapi sebagian tentara Amerika Serikat memilih AK untuk tugas di Irak karena debu cenderung membuat senapan M-16 mereka macet," tulis Kahaner.

Mempertahankan Perbatasan

Kalashnikov punya komentar atas senjatanya yang digunakan berbagai pihak. "Sangat menyayat hati bagiku melihat penjahat dan sejenisnya menembak dengan senjataku," kata Kalashnikov dalam rekaman video untuk konferensi senjata Rusia tahun 2009.

Kalashnikov mengatakan "senjata ini kuciptakan untuk mempertahankan perbatasan tanah air kita." Meski AK - 47 melegenda, awalnya, para perancang senjata Rusia menganggap remeh senapan "primitif" karya sersan Kalashnikov tahun 1942.

Dia merancang AK - 47 saat dirawat di rumah sakit di Kazakhstan akibat luka bakar dari tank pada Perang Dunia II. Lima tahun kemudian, AK - 47 rancangannya dipilih oleh militer dari serangkaian model yang diajukan para perancang.

Kalashnikov mengatakan bahwa simpel dan dapat diandalkan adalah hal yang menyelamatkan nyawa dalam perang. "Itu moto hidupku, aku menciptakan senjata...supaya simpel dan dapat diandalkan."

Dua hal itu juga yang membuat AK - 47 gampang ditiru. Sekitar setengah dari 100 juta Kalashnikov di dunia adalah barang tiruan yang dibuat tanpa lisensi.

Kalashnikov secara resmi digunakan di 55 negara dan beberapa negara bahkan menampilkan senapan itu dalam lambang resmi mereka. Reuters juga menulis bahwa beberapa anak di negara berkembang diberi nama "Kalash".

Lahir dalam Perang

Mikhail Timofeyevich Kalashnikov lahir pada 10 November 1919 saat perang saudara menyusul Revolusi Bolshevik. Dia lahir dari keluarga petani di desa Kurya, wilayah Altai, Siberia bagian Selatan.

Kalashnikov, sersan saat Perang Dunia II, mendapat pangkat kolonel tahun 1969 lalu menjadi jenderal bintang dua. Dia dua kali mendapat penghargaan "Pahlawan Buruh Sosialis" serta diberi Penghargaan Stalin dan Penghargaan Lenin.

Jika di Barat seorang penemu bisa jadi miliuner, maka di Rusia Kalashnikov tinggal di apartemen sederhana era Soviet di Izhevsk. Pada dasawarsa 90 dia bertemu dengan pencipta M-16, Eugene Stoner.

Setelah perjumpaan itu Kalashnikov membandingkan dirinya yang hampir tidak bisa membeli tiket perjalanan Izhevk-Moskow, sedangkan Stoner menerbangkan pesawat sendiri.

Mikhail Timofeyevich Kalashnikov yang lahir 10 November 1919 dan wafat 23 Desember 2013 adalah perancang senjata handal asal Rusia. Ia dikenal sebagai pengembang senapan AK-47, AKM, dan AK-74.

Pada tahun 1938 dia masuk wajib militer Tentara Merah dan menjadi komandan tank pada awal Perang Patriotik Besar dan bertugas di komando daerah khusus di Kiev Ukraina. Sejak itu ia menekuni bidang-bidang permesinan dan terus mendalami mekanisme persenjataan di antaranya adalah ahli mekanik tank.

Pendidikan inilah yang menjadi modal dasarnya menciptakan beragam perlengkapan perang. Ia merancang indikator inersi untuk mencatat jumlah tembakan dari meriam tank. Lalu ia juga membuat perangkat untuk melihat efektivitas tembakan dari jendela tank. Begitu pula indikator untuk melihat kinerja mesin tank.

Kreativitas Kalashnikov dan perangkat buatannya ternyata menarik perhatian panglima komando daerah yang dijabat Jendral Georgy Zhukov. Zhukov lalu memberi hadiah sebuah jam tangan dan mengirim Kalashnikov ke Leningrad-kini St. Petersburg.

Di sana Kalashnikov diberi kesempatan untuk mengembangkan perangkat buatannya untuk diproduksi secara massal. Selain itu juga diangkat sebagai penasihat teknik untuk bidang militer, terutama untuk produk meter bahan bakar dan roda rantai kendaraan tempur.

Pada musim gugur 1941, ketika pertempuran melawan Jerman, ia diangkat menjadi komandan pasukan tank pada "Marshal Katukov's First Tank Army" yang menggunakan tank T-34, dengan pangkat sersan senior.

Pada bulan Oktober 1941, Kalashnikov terluka parah pada pertempuran di Bryansk, kota yang berjarak sekitar 379 KM di barat daya kota Moskow, dan dikirim pulang dari garis depan serta dirawat dirumah sakit. Di sini ia banyak berbincang-bincang dengan sesama pasien tentara yang dirawat tentang persenjataan, di antaranya tentang keluhan perihal kurangnya senapan mesin (otomatis) pada pasukan Soviet dibandingkan dengan milik pasukan Jerman.

Atas diskusi dan keluhan dari rekan-rekan sejawatnya, Kalashnikov mulai memikirkan rancangan senapannya di rumah sakit bagi Tentara Merah. Ia mulai banyak membaca di perpustakaan rumah sakit tentang teknik senapan. Pegawai rumah sakit yang bernama Marusya meminjamkan buku dasar-dasar persenjataan yang ditulis V.G. Federov yang berjudul "Evoluyutsia Strelkovogo Oruzhiya" yang diterbitkan pada tahun 1939.

Kalashnikov kemudian bergabung dengan lokakarya Institut Penerbangan Moskwa. Ketika bekerja di situ, Kalashnikov merancang beberapa inovasi untuk tank, antara lain sebuah alat penghitung jumlah tembakan. Setelah beberapa tahun, ia diangkat menjadi kepala insinyur, dan diberikan lebih banyak sumber daya.

Pada tahun 1942, tentara Merah mendirikan proyek untuk menciptakan senapan mesin yang ringan dan mudah dioperasikan. Dalam proyek ini terdapat tenaga perancang ternama yakni G.S. Shpagin, V.A. Degtyarev dan Kalashnikov serta Aleksei Ivanovich Sudayev. Namun pada pertandingan perancangan senapan mesin/senapan otomatis ini ternyata dimenangkan Aleksei Ivanovich Sudayev dengan model PPS-43.

Meski kalah, tetapi rancangan Kalashnikov diperhatikan Jendral Anatoly Arkadaevich Blagonravov, pemegang kunci dalam program persenjataan Uni Soviet dan komisaris pada "Artilleriskoi Akademi RKKA im Dzerzhinskogo".

Pada tahun 1947, dia merancang AK-47. Dan berkat keuletannya pada tahun 1948, Kolonel Teknik Vladimir Sergeyevich, memberi selamat kepada Kalashnikov karena rancangannya berupa "Avtomat Kalashnikova" diterima menjadi senapan standar, dan pada tahun 1949, senapan serbu AK-47 (Avtomat Kalashnikova Obrazetsa) berkaliber 7,62 mm ini mulai secara luas dipakai Tentara Merah.

Senjata ini diproduksi secara massal antara 1948-1951, model berikutnya antara 1952-1954, lalu diterbitkan lagi model ketiga yang tetap dinamai AK-47 dan pada tahun 1959 diperkenalkan model AKM.

Senapan ini begitu populer di dunia karena mudah dioperasikan di berbagai medan tempur. Bahkan popularitas senapan rancangannya menjadi simbol-simbol perjuangan kaum antikemapanan, gerilyawan hingga bendera nasional seperti halnya bendera negara Mozambik, bendera Hizbullah, hingga korps Garda Revolusioner Islam Iran, meski Iran lebih banyak mengadopsi senapan buatan barat seperti Gewehr G-3.

Kalashnikov sendiri mengatakan ketika membandingkan senapannya dengan senapan M-16 dengan menyebutkan bahwa senapannya memang lebih berat dibandingkan M-16, namun M-16 dianggapnya terlalu rumit sehingga sering merepotkan ketika macet digunakan, terutama M-16 versi awal (M-16A1).

Karena begitu populernya sehingga ada ungkapan bahwa senapan ini sangat akrab dari kalangan kawanan bandit hingga anggota pasukan elite negara. Bahkan di kalangan pemuda pada suku-suku di Afrika, ada sebuah lagu yang sangat populer dinyanyikan pemuda dengan bahasa setempat yang bisa diartikan seperti ini, "Tanpa uang, anda bukanlah apa-apa, tanpa sebuah Kalash...." (yang dimaksud adalah senapan Kalashnikov).

Alasan mengapa teroris menggunakan AK-47 dibanding senjata api lainnya? Senjata api legendaris made in Uni Sovyet ini sangat banyak penggunanya. Di Indonesia, khususnya di Banda Aceh, Ak-47 bukanlah kata asing. Mulai orang dewasa hingga anak anakpun tahu, karena senjata ini digemari pasukan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) karena kehebatan senjata ini. Bahkan mereka meremehkan M16 dan SS-1 yang biasa digunakan TNI dan Polri. Di Aceh ada semboyan yang berbunyi "satu peluru AK-47, tembus 10 orang".