Selasa, 18 Maret 2014

Ukraina Siap Lawan Pasukan Rusia


International - Pasukan Pasukan "Maidan" Ukraina tengah latihan (Foto: Reuters) KIEV - Setelah Rusia secara resmi mengeluarkan dekrit pengakuan atas kedaulatan Crimea, pihak Ukraina langsung bereaksi. Ukraina pun menolak untuk menarik pasukannya dari wilayah Crimea dan siap untuk berperang.

Masalah Crimea terus memanas setelah terjadinya pergantian kekuasaan di Ukraina. Wilayah yang mendapatkan otonomi khusus dari Ukraina ini, mendesak untuk melepaskan diri dan bergabung dengan Rusia melalui referendum Minggu, 16 Maret 2014.

Namun Ukraina tidak akan mengakui hasil referendum tersebut karena hanya dilakukan di Crimea, bukan di seluruh Ukraina. Selain itu mereka mengecam Rusia yang melakukan intervensi militer ke wilayah Ukraina.

"Crimea akan dan selalu menjadi bagian dari wilayah kami," ujar Menteri Pertahanan Ukraina Ihor Tenyukh, seperti dikutip Reuters, Selasa (18/3/2014).

Mantan juara tinju dunia dan pemimpin Aliansi Demokratik Ukraina untuk Reformasi Vitali Klitschko justru memiliki pandangan keras terkait kondisi yang dialami negaranya.

"Pasukan Ukraina akan tetap berada di basis mereka (di Crimea) bahkan setelah 21 Maret, sebagai tenggat waktu perjanjian damai antara Rusia dan Ukraina," tutur Klitschko.

Sebagai bagian dari perjanjian damai yang disepakati 16 Maret 2014 lalu, Kementerian Dalam Negeri Rusia mengizinkan prajurit Ukraina melintas dengan bebas keluar masuk basis militer mereka. Sebelumnya pasukan Rusia sudah mengepung pasukan Ukraina selama dua pekan.

Ketika ditanya apakah pasukan Ukraina akan melakukan perlawanan, Menhan Tenyukh memberikan jawaban dengan tegas. "Angkatan bersenjata kami akan melakukan tugasnya. Pasukan Ukraina akan tetap bertahan di Crimea hingga tugas mereka selesai," tegas Tenyukh.

Sementara Presiden Ukraina Oleksandr Turchynov menjelaskan pihaknya akan berbuat apapun untuk mencegah perang. Tetapi dirinya menyadari bahwa ancaman perang sudah nyata dan terus memperkuat kemampuan pertahanan, demi mempertahankan wilayah Ukraina.

0 komentar:

Posting Komentar