Selasa, 18 Maret 2014

Campurkan Klorin ke Beras

 
Jakarta. Para pedagang beras di beberapa negara diduga menggunakan zat klorin yang dicampur ke dalam beras untuk mempercantik fisik beras agar lebih putih sehingga harganya menjadi lebih tinggi.  

 "Ada tiga negara yang sering mencampurkan klorin ke beras yaitu kita (Indonesia), Vietnam dan Myanmar," ungkap penjual beras sekaligus mantan importir beras yang tidak mau disebutkan namanya di Jakarta akhir pekan lalu. Seperti diketahui, sebanyak 32 kontainer isi 800 ton beras impor asal Vietnam disita Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok.

Pedagang beras itu mengatakan praktik mencampurkan klorin seperti ini sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu namun sayangnya tidak ditindaklanjuti secara berkelanjutan. Padahal zat klorin masuk kategori zat yang cukup berbahaya.

Sementara itu praktik pemolesan beras dengan klorin lazim dilakukan pedagang beras karena ketidakmampuan mereka membeli alat pemoles beras atau yang biasa disebut Rice Polishing Machine. Dikatakan dia, harga Rice Polishing Machine cukup mahal yaitu hingga mencapai Rp 1 miliar/unit.

Dia mengatakan salah satu negara yang sudah banyak menggunakan mesin ini adalah Jepang dan Thailand. Sehingga pemolesan beras dengan klorin khususnya di Thailand sangat sedikit terjadi atau bahkan tidak ada."Kalau Thailand sudah jarang karena pertanian mereka sudah maju dan mereka sudah mampu membuat mesin ini," katanya.

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tak membantah soal adanya kabar temuan beras impor asal Vietnam yang mengandung klorin. Klorin merupakan unsur halogen yang dipisahkan menjadi gas yang bersifat racun dan berbau menyesakkan, dipakai sebagai zat pemutih dan pembunuh kuman dalam air.

"Kandungan klorin di beras impor bukan isu yang tidak benar, tetapi kami masih perlu waktu untuk mengklarifikasi ke teman-teman unit pengawasan, yang jelas kalau dari Priok tidak pernah ajukan uji lab untuk klorin," ungkap Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Susiwijono Moegiarso.

Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Badan Karantina Pertanian Antarjo Dikin mengungkapkan zat Klorin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Ia mengaku mendapatkan laporan ada atau tidaknya kandungan klorin pada beras."Klorin itu dilarang peredarannya. Klorin masuk kimia berbahaya dan terlarang," ungkapnya.

Antarjo menambahkan sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 32/2007 dijelaskan Klorin dilarang dicampur pada sumber karbohidrat seperti beras. Aturan itu sudah dipatuhi oleh negara-negara pengekspor beras ke Indonesia.

"Otomotis negara luar dia sudah baca peraturan ini dan tidak mungkin memasukan (beras mengandung klorin). Ini bahaya dan mereka (negara pengekspor) beras terancam kena reputasi buruk dan bisa saja dituntut Indonesia," imbuhnya.(dtf)

Related Posts:

  • Kisah Polisi Pertama di Indonesia Hari ini, 1 Juli 2013, tepat hari ulang tahun Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ke-67, biasanya disebut hari Bhayangkara. Artinya, dengan usia 67 tahun, Polri terus menua. Publik tentu berharap prestasi Polri harus leb… Read More
  • Sikap Penolakan Terhadap RUU Ormas Praktisi Hukum Adnan Buyung Nasution saat menghadiri diskusi menyatakan sikap penolakan terhadap RUU Ormas di Kantor YLBHI, Jakarta, Minggu (30/6). Adnan adalah salah satu tokoh yang mengancam akan memelopori 'Pembangkangan S… Read More
  • Turis Australia ditodong saat naik becak di MedanAksi kriminal terhadap warga negara asing kembali terjadi di Indonesia, khususnya di Kota Medan. Peristiwa kali ini melanda sekelompok turis Australia yang dijambret saat menaiki becak.Penjambret merampas tas milik Jessica Cl… Read More
  • Tol Cikampek arah Jakarta macet di KM47Kemacetan panjang terjadi di Tol Cikampek arah Jakarta. Kemacetan terjadi sejak KM 47 hingga KM 70 atau sudah mencapai panjang 23 KM.Informasi dari petugas informasi Traffic Management Centre Ditlantas Polda Metro Jaya, Aiptu… Read More
  • Gempa di Aceh, Puluhan Orang TewasMEDAN  – Pasca gempa berkekuatan 6,2 SR yang mengguncang Aceh Tengah, membuat warga dihantui ketakutan. Jelang tengah malam, (Selasa 2/7/13), setidaknya Aceh diguncang 5 kali gempa susulan dengan kekuatan 5,5 SR.Kepala K… Read More

0 komentar:

Posting Komentar