Kamis, 06 Maret 2014

Pelajaran Pendidikan Budaya Anti Korupsi Perlu Diterapakan pada Kurikulum

Nasional - Peserta Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat Hayono Isman menegaskan Indonesia membutuhkan pendidikan budaya antikorupsi yang diterapkan pada kurikulum sekolah dasar (SD).

"Karena khawatir korupsi mulai dilakukan masyarakat lapisan bawah," kata Hayono di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, (6/3/14).

Hayono mencontohkan orang tua yang hendak mendaftarkan anaknya menjadi anggota Polri harus mengeluarkan sejumlah uang.

Anggota Komisi I DPR RI itu menyatakan tidak ada solusi lain untuk memberantas korupsi dengan cara memperkenalkan budaya antikorupsi sejak dini melalui kurikulum pendidikan.

Hayono menambahkan kekhawatiran lain yakni tindak pidana korupsi sudah menjadi "budaya" masyarakat sehingga perlu diberantas hingga ke akarnya.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu menambahkan semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum dan penegakan hukumnya tidak boleh "pandang bulu".

Hal tersebut sudah dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam memberantas korupsi di Indonesia, ujar Hayono.

Hayono juga menyatakan pemberantasan korupsi harus mengoptimalkan lembaga penegak hukum lainnya seperti Kejaksaan Agung dan Polri.

Terkait sistem hukuman bagi koruptor di Indonesia, Hayono mengemukakan perlu dilakukan revisi undang-undang dengan memperberat hukuman dan memiskinkan pelaku korupsi agar jera.

0 komentar:

Posting Komentar