Selasa, 18 Maret 2014

Pembajak Lumpuhkan MH370


London – Pakar anti-terorisme Inggris mengklaim teroris cyber menggunakan sejumlah “kode” untuk membajak sistem hiburan di dalam pesawat dan menyelusup ke peranti lunak keamanan pesawat Malaysia Airline penerbangan MH370.

Sally Leivesley, wanita bekas penasihat ilmiah Kementerian Dalam Negeri Inggris, mengatakan bahwa kecepatan, arah dan ketinggian terbang Boeing 777 ER Malaysia Airlines diubah dengan menggunakan signal radio yang dikirim dari sebuah peralatan kecil, tulis International Business Times online, situs berita Inggris, Senin (17/3/2014).

Teori ini muncul setelah para penyelidik menetapkan bahwa seseorang dengan pengetahuan mengenai sistem Boeing 777 200-ER secara sengaja menerbangkan jet itu keluar dari koridor semestinya.

Ia mengklaim jika teorinya betul, maka mungkin jet MAS MH370 ini adalah pembajakan cyber pertama kali yang terjadi di dunia.”Ini versi sangat awal yang saya sebut sebagai smart plane, terbang dengan pesawat yang dikendalikan oleh signal-signal elektronik,” kata Leivesley.

Leiveley mengatakan bahwa bukti semakin menunjukkan, seseorang telah mengendalikan pesawat itu dengan “cara curang” sehingga sistem MH370 tak berdaya, baik dikendalikan dari jarak jauh maupun dari kursi di dalam pesawat.

“Tampaknya ada unsure perencanaan dari seseorang yang paham betul soal rekayasa sistem yang sangat canggih,” tutur Leiveley. “Ketika pesawat di udara, Anda bisa memasukkan sejumlah perintah dan kode , ketika sedang on, untuk memulai sejumlah proses,” lanjut Leivesley.

Penyelidik juga sudah mengatakan bahwa pilot sendiri bisa mematikan peralatan komunikasi pesawat itu dan pesawat diarahkan ke barat. Namun para pejabat mengatakan, hal itu sulit dilakukan untuk raib dari radar.

Para penerbang pesawat komersial menyatakan, mematikan sistem komunikasi, yang dirancang secara otomatis berkomunikasi dengan stasiun-stasiun pengedali di darat, jauh lebih rumit daripada mematikan satu saklar.

“Mereka bilang, Anda harus memelototi data pemeriksaan yang besar, Anda harus menarik tuas pemutus arus jika Anda ingin mematikan seluruh peralatan komunikasi. Jadi untuk melakukan ini, Anda harus bersamadi terlebih dulu dan punya pengetahuan banyak mengenai pesawat ini,” kata pilot Geoff Brumfeld.

Bukti lainnya yang mendukung teori pembajakan cyber dari fakta bahwa Boeing sebelumnya menyatakan kekhawatirannya terhadap sistem pesawat ini, dan sudah mengontak US Federal Aviation Administration untuk mengizinkan menukar beberapa peralatan di dalam pesawat. Pada Agustus 2012, Boeing mengajukan permohonan memasang sistem tambahan keamanan pada beberapa pesawat Boeing serie 777.

Boeing sendiri khawatir bahwa sistem layanan hiburan di dalam pesawat, yang termasuk koneksi USB, bisa memungkinan hackers mengakses komputer pesawat. FAA memberi izin Boeing mengganti sistem komunikasi di dalam pesawat sekitar lima bulan silam.

0 komentar:

Posting Komentar