Selasa, 18 Maret 2014

Masa Pemilu; Kekerasan di Aceh Meningkat


ACEH - Jelang hari H pesta Demokrasi 'kekerasan politik' di provinsi paling ujung pulau Sumatera terus meningkat. Peristiwa pembakaran posko, pemberondongan dan penculikan terhadap beberapa calon anggota legislatif (Caleg) terus terjadi, bahkan sudah sampai di Kota Langsa, yang dulunya daerah ini paling aman, karena penduduknya yang multi eknis.

Pada Sabtu (15/3) dini hari, terjadi dua peristiwa yang sangat tidak di inginkan, pertama sekikar Pukul 21:45 WIB terjadi pembakaran Posko Pemenangan Hj. Murniwati seorang caleg DPR-K dari Partai Aceh (Parlok) di Jl. Kuala Gampoeng Sungai Paoh, Kecamatan Langsa Barat, kemudian pada saat yang hampir bersamaan sekitar pukul. 02:00 WIB kembali terjadi penculikan terhadap salah seorang Caleg DPR-A dari Partai NasDem (Parnas) Muslem SE, di Lorong Bale Krueng, Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa Kota.

Pada awak media ini Minggu (16/3) Hj Murniwati menyebutkan, sebelum terjadi pembakaran Posko miliknya, sebelumnya juga sudah merasakan ada teror-teror yang mengintai dirinya, walau tidak secara lansung, teror yang di alaminya berupa perusakan spanduk dan alat peraga kampanye miliknya, "teror lansung tidak ada, tapi spanduk-spanduk saya banyak yang di rusak oleh OTK, saya tidak menyebutkan siapa, biarlah polisi yang mengusutnya," ujar Murniwati.

Murniwati didampingi suaminya Mursyid yang juga Anggota DPRK Langsa priode 2009-2014 menyebutkan, pada malam kejadian dirinya sedang melakukan sosialisasi di komlek BTN, "anak saya telpon dari rumah, mamak harus pulang, posko kita di bakar," ujarnya, saya lansung pulang saya Lihat sudah mulai rame Polisi dan masyarakat.

"saya tidak punya musuh, Kenapa saya jadi sasaran teror," sebut Murniwati.

Mursyid sang suami menambahkan, di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan satu buah Manchis, dua buah kotak korek api kayu, satu bungkusan pelastik berisi bensin yang diduga telah di campur dengan deterjen pembersih pakaian, "harapan saya semua masyarakat Aceh harus bisa menjaga dan memelihara perdamaian ini, kita sesama anak bangsa jangan saling bermusuhan," tegasnya.

"Partai boleh berbeda tujuan kita Sama, yaitu untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, kita jangan mudah terpancing untuk diadu domba oleh oknum atau kelompok-kelompok yang tidak ingin Aceh ini aman," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar