BLITAR - Aksi kejahatan kembali terjadi di Blitar.
Sepasang
suami istri, Yapto (55) dan istinya, Wijayati (40), pengusaha ternak
ayam asal Kelurahan/Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar kehilangan uang
sebesar BRI Rp 100 juta.
Uang tersebut baru diambil dari Bank BRI Jl A Yani, Kota Blitar.
Selain
uang itu yang dibawa kabur pelaku, tas korban yang berisi dompet dan
surat-surat penting, serta uang Rp 1 juta dan liontin 2 gram, juga ikut
raib.
Sedianya, uang itu akan dipakai buat membayar pakan ayam dan bibit ayam (itik).
Karena
itu, sekeluar dari bank, mereka tak langsung pulang ke rumahnya
melainkan menuju ke kandang ayamnya, di Desa Pojok, Kecamatan Garum.
Mereka
mengendarai mobil Isuzu Panther (Touring) nopol DA 7015 AQ. Namun
sesampai di Jl S Supriadi, tepatnya di depan Hotel Herlingga, Yapto
merasa ban mobilnya sebelah kiri belakang seperti kempes.
Tepat berhenti di lampu merah depan Hotel Herlingga, ia mengeceknya. Tahu bannya kempes, Yapto tak langsung berhenti
melainkan tetap melaju pelan-pelan ke arah timur (Garum).
melainkan tetap melaju pelan-pelan ke arah timur (Garum).
"Tetap kami naiki pelan-pelan sambil mencari tempat yang teduh. Akhirnya, kami berhenti di tepi jalan itu," ungkapnya.
Namun,
Yapto tak mengganti sendiri. Ia menghubungi karyawannya untuk disuruh
datang. Saat menunggu karyawannya datang untuk menggantikan ban mobilnya
yang kempes, Yapto tetap di dalam mobil, sedang istrinya turun untuk
beli es jus, yang
di dekat TKP atau berjaraknya 20 meter.
di dekat TKP atau berjaraknya 20 meter.
Saat beli es jus, tas yang berisi uang itu dibawanya. Sambil menunggu pesanan es jusnya, Wijayati duduk di dekat penjualnya.
Tak sadar penjahat mengincarnya, tasnya ditaruh di sampingnya.
Namun, tak berselang lama, ada seorang pria datang.
Namun, tak berselang lama, ada seorang pria datang.
Ia menyebrang jalan raya dengan berjalan kaki. Pria itu mengenakan kaos biru dan celana jeans 3/4. Dikira mau beli es
jus juga, korban santai saja.
jus juga, korban santai saja.
Namun tak dikiranya, saat berada di dekat korban, pria
itu dengan cepat menyambar tas korban.
itu dengan cepat menyambar tas korban.
"Orang itu semula duduk di seberang jalan, tepatnya di depan bengkel las," tutur korban.
Berhasil merampas tas korban, ia dengan cepat kabur dengan naik sepeda motor.
Rupanya, pelaku lainnya sudah menunggu di dekat penjual es jus itu dengan kondisi mesin sepeda motornya hidup.
Tahu tasnya disambar orang, Wijayati langsung berteriak-
teriak memanggil suaminya, yang menunggu dalam mobil. Namun, suaminya tak bisa berbuat apa-apa karena ban mobilnya masih kempes dan belum diganti.
teriak memanggil suaminya, yang menunggu dalam mobil. Namun, suaminya tak bisa berbuat apa-apa karena ban mobilnya masih kempes dan belum diganti.
Pelaku kabur ke arah timur (Malang), dengan mengendarai sepeda motor bebek warna hitam.
Itu seperti sepeda motor Honda Supra namun tak dikenali nopolnya.
Ciri-ciri
pelakunya, di antaranya, yang membonceng adalah mengenakan jaket dengan
bertuliskan Mega Pro di belakangnya, celana hitam, bersepatu dan helm
teropong.
Sementara, pelaku yang merampas tas berisi uang Rp 101 juta, antara lain, berbadan kurus dan rambutnya lurus.
"Kami nggak begitu mengenali namun orangnya kurus dan
tak pakai helm," ujar Wijayati saat melapor ke Polsek Sanan Wetan.
tak pakai helm," ujar Wijayati saat melapor ke Polsek Sanan Wetan.
Setelah
bannya ditambal, ditemukan tiga paku yang menancap di ban mobil korban.
Namun, hanya satu paku yang berhasil menembus ke dalam. Itu karena ban
mobil korban masih baru.
AKBP Indarto, Kapolres Blitar Kota,
ditemui di TKP, menduga, paku-paku itu dipasang pelakunya saat korban
berhenti di lampu merah. Sebab, sejak keluar dari bank, korban melewati
tiga lampu merah.
"Kami belum bisa memastikan namun dugaan kami
pelakunya itu gabungan dari luar kota. Yakni, pelaku yang bagian
eksekusi itu diduga berasal dari luar Blitar namun yang menjoki adalah
orang Blitar. Untuk langkah awal, anak buah kami sudah kami sebarkan
untuk mencarinya," kata Indarto.
0 komentar:
Posting Komentar