Rabu, 01 Mei 2013

Ban Bocor, Rp 101 Juta Amblas

Ban Bocor, Bos Ternak Dijambret, Rp 101 Juta Amblas
BLITAR - Aksi kejahatan kembali terjadi di Blitar.
Sepasang suami istri, Yapto (55) dan istinya, Wijayati (40), pengusaha ternak ayam asal Kelurahan/Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar kehilangan uang sebesar BRI Rp 100 juta.
Uang tersebut baru diambil dari Bank BRI  Jl A Yani, Kota Blitar.
Selain uang itu yang dibawa kabur pelaku, tas korban yang berisi dompet dan surat-surat penting, serta uang Rp 1 juta dan liontin 2 gram, juga ikut raib.
Sedianya, uang itu akan dipakai buat membayar pakan ayam dan bibit ayam (itik).
Karena itu, sekeluar dari bank, mereka tak langsung pulang ke rumahnya melainkan menuju ke kandang ayamnya, di Desa Pojok, Kecamatan Garum.
Mereka mengendarai mobil Isuzu Panther (Touring) nopol DA 7015 AQ. Namun sesampai di Jl S Supriadi, tepatnya di depan Hotel Herlingga, Yapto merasa ban mobilnya sebelah kiri belakang seperti kempes.
Tepat berhenti di lampu merah depan Hotel Herlingga, ia mengeceknya. Tahu bannya kempes, Yapto tak langsung berhenti
melainkan tetap melaju pelan-pelan ke arah timur (Garum).
"Tetap kami naiki pelan-pelan sambil mencari tempat yang teduh. Akhirnya, kami berhenti di tepi jalan itu," ungkapnya.
Namun, Yapto tak mengganti sendiri. Ia menghubungi karyawannya untuk disuruh datang. Saat menunggu karyawannya datang untuk menggantikan ban mobilnya yang kempes, Yapto tetap di dalam mobil, sedang istrinya turun untuk beli es jus, yang
di dekat TKP atau berjaraknya 20 meter.
Saat beli es jus, tas yang berisi uang itu dibawanya. Sambil menunggu pesanan es jusnya, Wijayati duduk di dekat penjualnya.
Tak sadar penjahat mengincarnya, tasnya ditaruh di sampingnya.
Namun, tak berselang lama, ada seorang pria datang.
Ia menyebrang jalan raya dengan berjalan kaki. Pria itu mengenakan kaos biru dan celana jeans 3/4. Dikira mau beli es
jus juga, korban santai saja.
Namun tak dikiranya, saat berada di dekat korban, pria
itu dengan cepat menyambar tas korban.
"Orang itu semula duduk di seberang jalan, tepatnya di depan bengkel las," tutur korban.
Berhasil merampas tas korban, ia dengan cepat kabur dengan naik sepeda motor.
Rupanya, pelaku lainnya sudah menunggu di dekat penjual es jus itu dengan kondisi mesin sepeda motornya hidup.
Tahu tasnya disambar orang, Wijayati langsung berteriak-
teriak memanggil suaminya, yang menunggu dalam mobil. Namun, suaminya tak bisa berbuat apa-apa karena ban mobilnya masih kempes dan belum diganti.
Pelaku kabur ke arah timur (Malang), dengan mengendarai sepeda motor bebek warna hitam.
Itu seperti sepeda motor Honda Supra namun tak dikenali nopolnya.
Ciri-ciri pelakunya, di antaranya, yang membonceng adalah mengenakan jaket dengan bertuliskan Mega Pro di belakangnya, celana hitam, bersepatu dan helm teropong.
Sementara, pelaku yang merampas tas berisi uang Rp 101 juta, antara lain, berbadan kurus dan rambutnya lurus.
"Kami nggak begitu mengenali namun orangnya kurus dan
tak pakai helm," ujar Wijayati saat melapor ke Polsek Sanan Wetan.
Setelah bannya ditambal, ditemukan tiga paku yang menancap di ban mobil korban. Namun, hanya satu paku yang berhasil menembus ke dalam. Itu karena ban mobil korban masih baru.
AKBP Indarto, Kapolres Blitar Kota, ditemui di TKP, menduga, paku-paku itu dipasang pelakunya saat korban berhenti di lampu merah. Sebab, sejak keluar dari bank, korban melewati tiga lampu merah.
"Kami belum bisa memastikan namun dugaan kami pelakunya itu gabungan dari luar kota. Yakni, pelaku yang bagian eksekusi itu diduga berasal dari luar Blitar namun yang menjoki adalah orang Blitar. Untuk langkah awal, anak buah kami sudah kami sebarkan untuk mencarinya," kata Indarto.

0 komentar:

Posting Komentar