Rabu, 01 Mei 2013

Akan di Buka Launching MRT di Bundaran HI


Jakarta - Dengan ditetapkan soft launching besok, lanjutnya, Pemprov DKI sudah mengantongi surat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. "Ya intinya begitu," ujarnya singkat.

Sebab sebelumnya, DPRD DKI Jakarta masih menginginkan adanya pembahasan mengenai soft launching MRT. Karena Pemprov belum meminta persetujuan dengan dewan terhadap kelanjutan pembangunan transportasi berbasis rel tersebut.

Saat dikonfirmasi kebenaran kabar tersebut, Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan pihaknya mengikuti ketentuan Pemprov DKI saja. Namun, kepastian jadi atau tidaknya soft launching tersebut masih menunggu keputusan Pemprov DKI.

Selanjutnya, Dono enggan berkomentar tentang pemenang lelang enam paket konstruksi sipil. Begitu juga saat ditanya apakah ada peserta lelang yang mengajukan protes terhadap hasil lelang selama masa sanggah, Dono tidak mau memberikan informasi apa pun.

"Nunggu nanti malam saja bagaimana keputusannya. Kalau aman sampai malam ini ya aman besok," ujarnya singkat.

Total pengerjaan konstruksi MRT di Jakarta terbagi menjadi delapan paket konstruksi sipil. Rinciannya adalah tiga konstruksi sipil bawah tanah, tiga konstruksi sipil layang, serta dua paket pengadaan sistem dan rolling stock (kereta). Dari delapan paket tersebut, enam paket sudah dilakukan tender, yaitu tiga paket bawah tanah dan tiga paket layang.

Pekerjaan sipil MRT sengaja didahulukan untuk tiga paket underground. Selain pekerjaan yang lebih panjang, juga tidak perlu melakukan pembebasan lahan untuk ini karena dibangun di dalam tanah. Rencana sebelumnya, pada awal tahun 2013, baru akan dilakukan pengeboran tanah untuk pembangunan terowongan, stasiun dan jalur rel di bawah tanah.

Hingga saat ini, yang baru diketahui adalah pemenang lelang tiga paket underground senilai Rp 4,5 triliun. Yaitu ada dua konsorsium yang dipilih dari 10 konsorsium gabungan perusahaan Jepang dan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Shimizu-Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Construction Joint Venture untuk dua paket, sementara Sumitomo Mitsui Construction Company (SMCC)-Hutama Karya Joint Operation dipilih untuk satu paket.

Sedangkan pemenang lelang tiga paket elevated, sampai sekarang PT MRT Jakarta masih bungkam. Meski pun pihaknya sudah memberitahukan pemenang lelang kepada peserta lelang tiga paket tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar