Sabtu, 25 Mei 2013

2 Pembantu Disiksa dan Tak Digaji Majikan


Jatim - Masih Ada penyiksaan yang dialami dua orang pembantu asal Ngajuk, Jawa Timur (Jatim) dan Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat melarikan diri karena tidak tahan disiksa majikannya di Medan. Setelah berjalan kaki sekitar 6 Km, mereka diselamatkan warga yang kemudian membawanya ke Polresta Medan.

Kedua pembantu tersebut adalah Fitrianingsih (19) asal Dusun Kedu, Desa Kebun Agung, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jatim, dan Sipora Sanam (23), warga Desa Niunbaun, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kupang, (NTT). Keduanya melarikan diri dari rumah majikannya pasangan suami istri, Is dan Net di Jalan Jose Rizal, Medan.

Fitrianingsih sudah bekerja 15 bulan di rumah Is dan Net. Sedang Sipora membantu di sana selama 10 bulan. Selama bekerja, keduanya belum sekali pun mendapat gaji.

"Janjinya Rp 1 juta sebulan," jelas Fitrianingsih, Sabtu (25/5).

Bukan cuma tak digaji, keduanya juga kerap disiksa Net, sang istri. Saat melarikan diri kepala Firtianingsih dalam keadaan terluka.

"Kami dipukul kalau salah susun barang, ditelanjangi kalau terlambat bangun. Puting payudara kami dicubit hampir setiap hari. Pelaku istrinya, kalau suaminya baik," jelas Fitrianingsih diamini Sipora.

Kedua perempuan muda ini berhasil melarikan diri ketika rumah majikannya sedang kosong, Jumat (24/5) petang sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka menemukan kunci rumah sehingga berhasil membuka pintu.

Setelah berhasil melarikan diri hanya menenteng kantong plastik berisi kain panjang, Fitrianingsih dan Sipora berjalan kaki tanpa tujuan hingga sekitar pintu tol Belmera di Bandar Selamat. Jaraknya sekitar 6 km dari Jalan Jose Rizal.

Di dekat pintu tol itu, mereka ditemukan warga yang kemudian membawanya ke ruang pers Polresta Medan. Setelah menginap semalam di ruang pers dan dibantu wartawan, mereka pun membuat pengaduan ke Polresta Medan.

0 komentar:

Posting Komentar