Jumat, 07 November 2014

Pengalihan Keseriusan Naikkan Harga BBM

Jalur - Keseriusannya untuk menaikkan harga BBM bersubsidi membuat Pemerintahan Presiden Joko Widodo harus memberikan penjelasan kepada rakyat bahwa akan dialihkannya subsidi ke sektor produktif.

besarnya subsidi BBM selama lima tahun lalu, yang mencapai Rp 714 trilliun, selama ini hanya digunakan untuk hal-hal yang konsumtif, sehingga dalam draft APBN 2015 mulai akan dialihkan ke sektor-sektor yang produktif, seperti menyediakan mesin-mesin bagi pengembangan dan peningkatan kapasitas nelayan serta industri perikanan nasional.

Pengalihan program tersebut dikarenakan selama ini subsidi yang besarnya mencapai Rp 714 trilliun, termasuk subsidi BBM, digunakan untuk hal-hal yang konsumtif dan bersifat boros. Oleh karena itu, ia menegaskan, akan mengalihkan sebagian subsidi tersebut ke sektor-sektor yang lebih produktif.

"kebijakan dan komitmen dalam mewujudkan pembangunan Indonesia dalam lima tahun ke depan di Forum CEO di Jakarta, Jumat (07/11/14).

Selain mengalihkan subsidi untuk pembiayaan pembangunan, Presiden juga menegaskan akan mendorong investasi, baik dari dalam negeri maupun investasi asing.

Pada kesempatan itu, Presiden juga menjelaskan bahwa investasi yang akan dilakukan di Indonesia harus juga dibiayai dari dalam negeri, selain membuka kemudahan-kemudahan bagi investasi itu sendiri.

Dalam hal investasi, Presiden Jokowi menegaskan akan memangkas perizinan, menyederhanakan aturan dan membuat membuat kemudahan-kemudahan lain dalam berinvestasi. Dimana perizinan investasi akan dilakukan melalui satu pintu, yaitu melaui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Presiden Jokowi akan mendorong investasi, terutama investasi mengenai pembangunan pembangkit-pembangkit listrik dan infrastruktur transportasi.

0 komentar:

Posting Komentar