Minggu, 09 November 2014

Cerita Pemerintahan Era SBY


Jalur - Menjelang berakhirnya tahun 2013 dan menyongsong tahun 2014, bagaimana perjalanan pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono selama tahun 2013? Dan bagaimana pandangan serta langkah kedepan untuk 2014, yang disebut-sebut sebagai tahun politik?

Berikut penjelasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam wawancara eksklusif bersama anchor ELSHINTA News and Talk, Krisanti (K) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (30/12).

K: Selama Tahun 2013, pemerintahan yang Bapak pimpin telah melakukan berbagai pencapaian, baik di bidang politik, ekonomi, hubungan internasional dan kesra.

Meski demikian tentunya masih ada pekerjaan rumah yang nampaknya masih membutuhkan waktu untuk diselesaikan pada tahun 2014 mendatang. Mengenai masalah ekonomi, bagaimana Bapak melihat kondisi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2013 ini?

SBY: Ekonomi kita tahun 2013 ini sebenarnya masih tetap terjaga. Tetapi memang ada gejolak baru. Gejolak baru ini sebagian memang faktor internal sebagaimana yang dialami oleh negara-negara lain, misalnya India, Brazil, Tiongkok, Afrika Selatan, Turki. Juga dipengaruhi oleh faktor ekternal, yaitu yang disebut dengan kebijakan moneter yang diambil oleh Amerika Serikat, yang akhirnya berdampak kepada perekonomian banyak negara, termasuk negara kita. Misalnya kita mengalami pelemahan rupiah, kemudian juga pelemahan nilai indeks harga saham gabungan, dan sejumlah persoalan termasuk menurunnya ekspor kita.

Sungguhpun demikian, kita masih bisa menjaga pertumbuhan kita. Misalnya, meskipun ada penurunan pertumbuhan dibandingkan tahun lalu, tetapi Insya Allah masih tetap termasuk yang tinggi diantara negara-negara G20.

Oleh karena itulah, menyadari ada gejolak baru tetapi kita juga masih bisa menjaga pertumbuhan positif kita, maka langkah-langkah kita kongkrit sebenarnya. Kalau pertumbuhan Insya Allah bisa kita capai, meskipun barangkali sedikit di bawah 6 persen, maka menurunnya ekspor harus kita tutup dengan investasi yang lebih banyak lagi. Lantas kita juga harus menjaga daya beli rakyat kita. Saudara kita yang mengalami kesulitan kita bantu. Itulah gunanya program-program pro rakyat.

Lantas juga pengeluaran pemerintah, pembelanjaan pemerintah, yang Alhamdulillah makin tinggi, harus kita pastikan juga bisa dialirkan. Kalau itu bisa kita jaga dan kita lakukan pada tahun ini. Ditambah kita menjaga sektor riil kita, banyak sekali, maka meskipun menurun pertumbuhan kita tapi Insya Allah tetap pada angka yang masih tergolong positif.

Dan satu hal lagi, Mba Krisanti, ekonomi sebuah negara itu bukan hanya dilihat dari pertumbuhannya, tetapi juga stabilitas harga. Rakyat Indonesia tahu karena keadaan memaksa, bahan bakar kita naikkan. Sebab kalau tidak kita naikkan harganya, ekonomi kita bertambah buruk lagi.

Satu hal, dulu tahun 2005 ketika kita menaikkan harga BBM, inflasi kita tinggi sekali, 17 persen. Tahun 2008 kembali ketika harga minyak dunia meroket kita terpaksa naikkan harga BBM kita, inflasinya juga cukup tinggi 11 persen. Nah, tahun ini Alhamdulillah dengan segala upaya yang kita lakukan inflasi Insya Allah bisa kita jaga di bawah 8,5 persen. Artinya apa, kalau kita bisa menjaga pertumbuhan, meskipun menurun sedikit, lapangan pekerjaan juga bisa kita jaga, tidak terjadi pengangguran yang tidak semestinya, dan harga-harga relatif relatif stabil, kecuali beberapa komoditas. Maka sebenarnya ekonomi kita secara keseluruhan bisa kita jaga meskipun dunia sedang tidak bersahabat, meskipun negara kita, sebagaimana emergency market yang lain mengalami dampak atau pukulan akibat faktor-faktor, terutama yang bersifat eksternal.

Kira-kira itu yang dapat saya jelaskan, tahun ini dan tahun depan upayanya akan kita lanjutkan. Saya tahun politik, tahun pemilu tetapi saya ingin jajaran pemerintah kita semua berkolaborasi, bersinergi untuk tetap menjaga perekonomian kita. Politik boleh panas, tetapi kalau ekonomi terjaga Insya Allah kesejahteraan rakyat juga bisa kita jaga untuk tidak menurun.

K: Jadi tidak usah khawatir 2014, dengan suhu politik yang cenderung memanas ini ekonomi Indonesia akan berjalan baik? Seperti itu Pak Presiden?

SBY: Insya Allah, dan ini menjadi tugas kita semua, tugas pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dunia usaha, semualah, untuk menjaga perekonomian kita. Kuncinya adalah, kalau ekonomi terjaga, rakyat tidak mengalami kesulitan tambahan, maka sepanas apapun politik, negara kita tetap akan stabil.

K: Beralih ke bidang hukum Pak Presiden. Sepanjang tahun 2013, beberapa kali Bapak sempat menyatakan dengan tegas dan berkomitmen untuk menegakan hukum dan memberantas korupsi di negeri ini. Bapak juga menyatakan bahwa jangan ada tebang pilih dalam memberantas korupsi.

Namun realitasnya Pak Presiden, masalah korupsi di negara ini terus mengemuka, bahkan terkadang ini membuat masyarakat sangat prihatin. Sebut saja kasus di 2013 terakhir ini adalah masalah yang mengejutkan di MK. Bagaimana menurut Pak Presiden permasalahan korupsi yang berkembang di negeri ini ? Dan apakah ada program atau perhatian khusus dari Pemerintah yang Bapak pimpin untuk pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme di tahun mendatang ?

SBY: Ya. Saya harus jujur bahwa pemberantasan korupsi, termasuk keinginan untuk membikin sistem di negara kita ini makin bersih itu merupakan tantangan yang luar biasa. Agenda yang sangat penting bagi bangsa ini, untuk memastikan makin kedepan negaranya makin bersih, korupsi bisa kita cegah, dan kalau tetap terjadi bisa kita tindak dengan tegas pula. Itu yang menjadi tujuan kita.

Sebenarnya saya ingin meluruskan persepsi masyarakat. Kalau tahun-tahun terakhir ini banyak sekali, siapapun yang dijerat secara hukum karena diduga melaksanakan tindak pidana korupsi, itu bukan berarti di Indonesia yang kita cintai ini korupsi bertambah marak, atau keadaan negara kita bertambah buruk. Bukan itu. Dulu, minta maaf, barangkali koruptor itu bisa bersembunyi, tangan-tangan hukum tidak bisa menjangkau, dengan demikian seolah-olah tidak ada yang terkena korupsi. Sekarang, dengan tindakan yang agresif, yang tegas, tanpa tebang pilih, tanpa pandang bulu, siapapun tidak bisa lepas dari jeratan hukum, apakah Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, siapapun, termasuk anggota DPR pusat, anggota DPR daerah, siapapun kalau dia ternyata dan sungguh melaksanakan tindak pidana korupsi akan kena. KPK sangat aktif, kepolisian dan kejaksaan demikian juga.

Artinya apa, tekad saya, yang saya sampaikan secara terus menerus, negara harus terus bekerja untuk memberantas korupsi, benar-benar kita jalankan. Saya lebih suka seperti ini, boleh dikatakan disana-sini banyak yang kita tindak dan seolah-olah Indonesia ini banyak sekali korupsinya, daripada kita diamkan, kita kendorkan kampanye anti korupsi tapilima tahun lagi, 10 tahun lagi sudah terlambat negeri ini untuk membikin negaranya bersih.

Saya memilih untuk melaksanakan kampanye anti korupsi yang agresif seperti ini. Dan tentunya penegakan hukum, pemberantasan korupsi itu tanggung jawab kita semua. Pemerintah berdiri di depan. Saya sangat konsekuen dan sampai sekarang mendukung penuh pemberantasan korupsi. Tetapi tentunya penegak hukum harus sangat aktif dan juga adil dalam menjatuhkan hukuman bagi siapapun yang terlibat korupsi, apakah KPK, kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan semuanya.

Inilah yang ingin saya sampaikan, sungguhpun menurut persepsi korupsi, indeks persepsi korupsi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya, tapi saya sendiri belum puas, rakyat Indonesia yakin juga belum puas. Oleh karena itu satu-satunya cara mari kita teruskan dan tingkatkan pencegahan dan pemberantasan korupsi dengan seserius mungkin di seluruh Tanah Air. Saya kira itu yang ingin saya sampaikan kalau kita bicara pemberantasan korupsi.

K: Baik Pak Presiden. Kita beralih ke bidang hubungan internasional. Selama Bapak mejabat Presiden hampir 10 tahun ini Pak, posisi Indonesia di mata internasional sangat diperhitungkan. Beberapa kali saya mengikuti kunjungan Bapak ke luar negeri dan Indonesia mendapat panggung di negara-negara yang Bapak  kunjungi. Indonesia juga mampu memainkan peran strategis dalam beberapa pertemuan tingkat tinggi antar negara. Nah khusus untuk tahun 2013 ini Pak Presiden, pencapaian apa yang paling penting dalam peran Indonesia di bidang hubungan internasional ?

SBY: Alhamdulillah kita ikut melahirkan sejarah baru dan ikut berkontribusi di dalam meningkatkan peran internasional Indonesia, sekaligus ikut mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat internasional. Tentu ini adalah amanah UUD kita dan juga kepentingan Indonesia untuk aktif berkontribusi baik di tingkat kawasan maupun global, agar Indonesia tidak hanya menonton tetapi aktif ikut memecahkan masalah.

Saya menyebut dua hal, pertama, pertemuan tingkat menteri tentang WTO, yang disebut dengan Doha Development Agenda (DDA). Kita tahu itu macet. Sejak tahun 2001 sampai tahun 2008 ia jalannya terseok-seok. Bahkan 2008 hingga sekarang lima tahun itu kandas, mati suri. Saya setiap mengikuti pertemuan G20, APEC, ASEAN, para pemimpin dunia selalu mengeluh bahkan putus asa, skeptis, kalau WTO Conference ini bisa menghasilkan sesuatu yang riil. Itulah yang kita hadapi. Dan Alhamdulillah ketika kita menjadi tuan rumah di Bali kemarin, yang macet bertahun-tahun akhirnya bisa kita buka lagi, sehingga pada pertemuan-pertemuan tahun depan itu harapan kita besar untuk ada konklusi dari Doha Development Agenda, yang dunia tidak mengira dan saya menerima banyak sekali ucapan selamat dan terima kasih dari sahabat-sahabat saya, karena di Bali ada Bali Package, yaitu bagaimana kerjasama perdagangan di bidang fasilitasi perdagangan, kemudian kebijakan khusus untuk negara-negara sangat miskin, list develop countries, dan juga yang disebut dengan paket pertanian. Ini kita hasilkan di Bali. Alhamdulillah saya berterima kasih kepada semua yang bekerja keras.

Yang kedua APEC, APEC ini juga menjadi tonggak sejarah karena yang hadir mengakui bahwa Indonesia bisa melanjutkan apa yang kami bahas di Rusia, di Bali. Dari Bali berlanjut lagi misalnya ke Asean Summit dan East Asia Summit yang dilaksanakan di Brunnei Darussalam. Dalam konteks ini sebenarnya kita bersyukur Indonesia sekali lagi menjadi kontributor utama untuk kerjasama pada tingkat global. Tentu tidak boleh diabaikan juga peran kita di kawasan ini, di Asia Tenggara. Masalah Laut Cina Selatan, kita sangat aktif dan seringkali solusi yang kita tawarkan diterima oleh semua pihak. Kemudian juga urusan di Asia Timur, ketegangan antara Jepang dengan Tiongkok misalnya, Indonesia juga berkontribusi bagaimana menjaga stabilitas perdamaian dan keamanan baik di Asia Tenggara maupun Asia Timur.

Dan jangan lupa satu lagi kalau saya ingin menambahkan, ketika ancaman terhadap perang baru di Timur Tengah itu sedang memuncak, bayang-bayang serangan Amerika terhadap Syria itu amat tinggi. Saya sendiri aktif berdiplomasi dalam forum G20 di Rusia, pandangan Indonesia untuk janganlah semudah itu kita melancarkan peperangan, karena Timur Tengah akan makin membara. Kalau Timur Tengah membara dunia juga tidak akan aman, tidak akan stabil dan damai. Alhamdulillah tentu perjuangan Indonesia dan perjuangan negara-negara lain itu juga mengubah jalannya sejarah, dalam arti keadaan yang lebih buruk di Timur Tengah tidak terjadi, meskipun saya harus jujur mengatan belum selesai.

Itulah Mba Krisanti apa yang Indonesia lakukan dalam diplomasi dan hubungan internasional. Menurut saya ini adalah kontribusi kita kepada dunia yang sama-sama kita cintai.

K: Kita tahu Pak Presiden, bahwa kepemimpinan Bapak Presiden ini tinggal sekitar 10 bulan, selanjutnya akan ada Presiden yang baru hasil Pemilu 2014. Pesan apa yang ingin Bapak sampaikan dan harapan Bapak terhadap Pemimpin yang baru nanti agar Indonesia tetap dapat mempertahankan posisi yang baik di mata dunia internasional ?

SBY: Baik. Ada sejumlah harapan juga doa baik, dan tentu bolehlah pesan dari yang sedang mengemban amanah untuk sahabat nanti, Presiden dan pemimpin kita yang akan datang.

Yang pertama, apa yang telah dihasilkan oleh bangsa ini, Insya Allah 10 tahun ini yang baik-baik itu dijaga, dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Tetapi yang belum baik, saya harus mengakui, di era kepemimpinan saya mesti ada pekerjaan rumah, ada yang belum selesai, yang belum tuntas, harapan saya pemimpin baru nanti memperbaikinya dan kemudian mencarikan solusi yang lebih cespleng. Dengan demikian Indonesia di masa depan juga makin baik.

Yang lain, saya juga berharap karena saya memiliki empati yang tinggi pada kaum miskin, kebijakan dan program-program pro rakyat miskin itu dilanjutkan dan bahykan ditingkatkan. Tidak adil rasanya Indonesia menjadi anggota G20, ekonomi kita tumbuh pesat, GDB dan income per kapita kita juga meningkat dengan tajam, kalau kemiskinan belum bisa kita kurangan secara drastis. Sekarang sudah menurun tetapi menurut saya harus lebih gigih lagi. Yang lain, saya pikir pemimpin yang akan datang itu juga pemimpin yang mengayomi, bangsa kita bangsa yang majemuk, mudah sekali terjadi kesalahpahaman, bahkan sampai pada kekerasan horizontal. Oleh karena itulah pemimpin yang akan datang, sahabat saya nanti tetaplah mengayomi semuanya, adil, meningkatkan toleransi, kerukunan diantara kita semua, termasuk kerukunan diantara umat beragama.

Bahkan yang terakhir barangkali memimpin Indonesia sekarang ini harus sangat sabar. sabar saya tidak cukup. Ya karena kita dalam proses mematangkan kehidupan demokrasi kita, kebebasan ada dimana-mana, surplus, kemudian ada devisit, kepatuhan terhadap hukum, ini pemimpin harus tegar harus sabar, kalau tidak yang tidak akan bisa mengelola dan tidak bisa memimpin. Ada godaan pemimpin sekarang ini. Bisa jadi tangan besi, bisa jadi otoriter karena harapannya cepat selesai cepat beres tetapi itu membahayakan demokrasi, bisa kontraproduktif. Yang penting teguhlah pada prinsip, sesuai dengan norma demokrasi, sesuai dengan rule of law, pranata hukum. Kalau memang ada tindakan yang melanggar hukum itu kejahatan, hukum harus ditegakan. Tetapi kalau kebebasan berbicara, kebebasan berkumpul, apapun, itu bagian dari demokrasi. Pemimpin yang tidak sabar, yang tidak bisa menerima seperti itu pasti tidak akan sukses.

Oleh karena itulah harapan saya kepada pengganti saya nanti, itu juga patut untuk dipahami dan saya selalu mendoakan semoga sukses, seraya mengajak rakyat Indonesia mari kita dukung Presiden kita nanti, jangan diganggu, kalau digangu tentu tidak sukses, kalau tidak sukses ya yang merugi rakyat kita sendiri. Kira-kira itulah harapan dan pesan saya.

K: Selanjutnya kita menyoroti bidang politik. Mengenai masalah politik kita merasakan tensi politik di tahun 2013 ini mulai memanas, bahkan diprediksikan tensi politik akan terus naik di tahun 2014.

Di tahun 2013, kami perhatikan sosok Bapak menjadi sorotan. Belakangan Bapak mendapatkan komentar-komentar pedas, atau bahkan nama Bapak dikait-kaitkankan dengan permasalahan-permasalahan kasus hukum dan lainnya. Bagaimana Bapak Presiden menanggapi hal seperti ini? Dan mungkin di tahun 2014 nanti tekanan akan lebih besar lagi Pak Presiden?

SBY: Iya, setiap tahun politik, tahun pemilu, suhu pasti menghangat bahkan memanas, saya sudah siap seperti itu. Memang saya sudah sering bertanya kepada diri saya sendiri, ini saya tidak akan maju lagi, sudah tidak akan menjadiCapres lagi, tetapi kok masih "dihajar", bahkan serangan-serangan cukup keras, cukup tajam sekarang ini. Saya mendengar, mudah-mudahan tidak seperti itu, tetapi justru dari komunitas wartawan, beberapa orang mengatakan, "Pak SBY harus siap loh, meskipun sudah tidak akan Capres lagi tapi akan makin diserang, karena ini ada politiknya. Partai Demokrat itu yang diwaktu yang lalu sedang mengalami ujian, itu bisa bangkit lagi kalau Pak SBY turun gelanggang dan kemudian membenahi partai dan kemudian melanjutkan misinya untuk rakyat ini. Nah mereka mengatakan, salah satunya cara untuk membikin Demokrat tidak kemana-mana ya serang saja SBY-nya". Ada yang berkata seperti itu, ini bukan saya yang mengatakan. Teman-teman yang dikomunitas itu.

Yang kedua, tentu saja ada pihak-pihak yang menganggap saya ini lawan politik yang permanen. Meskipun sudah selesai tetapi tetap saja diserang, disalahkan supaya tidak muluslah saya mengakhiri tugas di negeri tercinta ini. Yang disebut dengan jangan sampai soft landing, kalau perlu crash landing. Tapi begini, saya kan sudah menjalankan tugas selama sembilan tahun, semua serangan, penderitaan, ujian bahkan fitnah pun sudah pernah saya alami. Oleh karena itu Insya Allah saya akan lanjutnya, saya akan tetapi tegar dan sabar untuk mengemban tugas ini, karena 10 bulan mendatang adalah waktu yang sangat menentukan, saya akan pimpin kabinet dan pemerintahan ini untuk menjalankann tugas sebaik-baiknya, apapun serangan yang saya alami, termasuk kepada istri dan keluarga saya.

Kalau fitnah itu memang, saya hanya berdoa semoga negeri ini janganlah menjadi lautan fitnah. Karena luar biasa fitnah itu. Insya Allah saya akan menjaga amanah, saya menghormati hukum dan tidak mungkin saya harus melawan hukum di negeri ini. Oleh karena itu, kalau yang mengatakan "a..b..c..d", diserempet-serempetkan, ditarik-tarik, kalau tidak saya, istri, kalau tidak istri, anak-anak. Insya Allah kami akan menjaga amanah dan semua akan kami pertanggungjawabkan. Oleh karena itu, yang penting rakyat Indonesia yakin, saya, yang telah diberikan mandat dalam Pemilu 2004 dan 2009 akan terus bekerja, akan menjaga amanah dan justru kalau saya ingin mengajak negeri ini hukumnya tegak, ya bagaimana mungkin saya harus melawan hukum ataupun melakukan tindakan-tindakan yang tidak semestinya. Saya kira itu yang ingin saya sampaikan dan saya akan terus bekerja dan bekerja.

K: Baik. Tahun 2014 nanti di Indonesia akan berlangsung pesta demokrasi, rakyat akan memilih langsung wakil rakyat sekaligus Presiden pengganti Bapak. Bagaimana pemerintah menjamin Pemilu akan berlangsung dengan damai, stabilitas keamanan tetap terjaga? Serta bagaimana juga dengan komitmen khusus antara Bapak Presiden dengan jajaran kabinet yang berasal dari parpol, untuk tetap melaksanakan tugas agar roda pemerintahan ini terus berjalan dengan baik ?

SBY: Baik. Pemilihan Umum ini menjadi hajat bangsa kita. Kalau dulu semuanya pemerintah, yang melaksanakan pemerintah, pemerintah yang bertanggung jawab. Nah, sesuai dengan sistem dan undang-undang yang baru, sebenarnya penyelenggaraan Pemilu itu yang berada di depan adalah KPU, Komisi Pemilihan Umum, ada juga Bawaslu, baik di pusat maupun di daerah. Merekalah yang mengambil tanggung jawab penuh. Pemerintah sesuai dengan amanah undang-undang membantu dan mendukung.

Sehingga kemarin ketika ada isu DPT yang tidak benar, Saya mengundang pimpinan lembaga negara, mengundang KPU, lakukanlah perbaikan, lakukanlah koreksi, agar DPT itu betul-betul benar sesuai dengan yang diharapkan oleh rakyat kita.

Kalau soal keamanan, pemerintah bertanggung jawab, ada kepolisisan, ada komando teritorial TNI, semua akan bekerja penuh di tahun mendatang, agar Pemilu berlangsung dengan aman, tertib dan damai, sebagaimana yang kita leksanakan pada tahun 2009 yang lalu. Itu tekad dan komitmen pemerintah untuk mengamankan Pemilu ini.

Kalau ditanya soal sejumlah Menteri misalnya, yang ada di jajaran kabinet apakah tetap bisa mengemban tugasnya atau tergoda untuk menjalankan misi politik. Sebenarnya bukan hanya Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, itu juga dari partai politik yang bermacam-macam, mereka juga diuji. Bisa tidak memisahkan mana yang diprioritaskan, tugas pemerintah atau tugas partai politiknya. Oleh karena itulah saya sudah menyampaikan arahan saya, instruksi saya kepada jajaran kabinet dan semua organ pemerintahan agar tetap mengutamakan tugas-tugas melayani rakyat, tugas-tugas pemerintahan, tugas-tugas poembangunan. Kalau harus melaksanakan tugas politik, memenangkan partai politiknya, lakasanakanlah dengan proporsional dan tidak mengorbankan tugas, kewajiban jajaran pemerintah untuk rakyat kita.

Saya berharap rakyat Indonesia, pers, semua, tolonglah lihat semuanya itu. Kalau memang ada pejabat pemerintah, pejabat publik yang lalai untuk menjalankan kewajibannya dan hanya mengurusi parpol atau setiap hari hanya bekerja untuk kemenangan parpolnya, tentu rakyat mesti bicara. Tidak begitu, itu bertentangan dengan etika.

Oleh karena itu saya akan menjalankan tugas saya sekuat tenaga, mengajak mereka tetap lurus pada tujuan pemerintahan, sambil saya mengajak juga masyarakat luas, pers untuk juga memberikan pengawasan dan koreksi-koreksinya.

Dulu tahun 2009 kami bisa memisahkan mana yang tugas politik, tugas pemerintahan, tetap memprioritaskan tugas pemerintahan, tetapi barangkali tahun depan ini karena medannya medan baru, kompetisinya akan keras, banyak calon-calon Presiden, mungkin bisa saja ada godaan-godaan baru bagi pejabat publik untuk lebih mementingkan kepentingan politiknya. Saya berharap itu tidak terjadi, tetaplah pada sumpah kita bekerja untuk rakyat yang sama-sama kita cintai

K: Terakhir Pak Presiden. Tidak terasa hampir sepuluh tahun Bapak memimpin negara ini Pak. Pada bulan Oktober 2014 nanti, sekitar 10 bulan ke depan masa kepemimpinan Bapak akan selesai dan akan ada pemimpin baru negara ini Pak. Apa pesan khusus dan hal penting yang ingin Pak Presiden sampaikan kepada masyarakat, kepada Bangsa Indonesia untuk tahun 2014 nanti Pak Presiden?

SBY: Pertama-tama kepada saudara-saudara saya yang sangat saya cintai, rakyat Indonesia. Negara kita ini negara yang tengah melaksanakan transformasi besar, perubahan besar, menuju masa depan yang lebih baik, yang demokrasinya matang, ekonominya kuat, peradabannya maju dan unggul, dan kehidupan rakyatnya makin sejahtera. Membangun bangsa itu proses jangka panjang, tidak seperti membalik telapak tangan. Oleh karena itu, seraya pemerintah bekerja keras terus menerus, maka rakyat berikanlah kesempatan kepada pemimpin dan pemerintahannya untuk bekerja.

Berikan dukungan, agar apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk rakyat itu juga bisa berhasil dengan baik. Ini penting bagi kita, kebersamaan antara negara dengan rakyat, antara pemerintah dengan masyarakat, agar tugas mulia kita, membangun negeri ini, sambil menjalankan roda pemerintahan itu bisa berjalan dengan baik.

Kemudian tahun depan adalah tahun pemilu, harapan saya rakyat Indonesia sama dengan tahun 2009 dulu, menjalankan atau melaksanakan pemilu ini dengan baik, gunakan hak politiknya, jangan golput, agar rakyat bisa ikut menentukan masa depan Indonesia ini, ikut menentukan siapa wakil-wakil rakyat yang akan dipilih dan sekaligus menentukan pemimpin mana yang paling disukai dan akan diberikan mandat untuk memimpin negeri ini setelah tugas saya nanti berakhir.

Saya kira itulah, dan di atas segalanya marilah bangsa kita yang majemuk ini terus kita jaga kekompakannya, kerukunannya, rasa persaudaraannya, dengan demikian seberat apapun persoalan yang kita hadapi, kalau kita kompak, bersatu padu, Insya Allah ada jalan yang baik, membuat bangsa ini makin maju, makin sejahtera, makin demokratis dan juga makin adil. Saya kira itu Mba Krisanti yang ingin saya sampaikan kepada rakyat Indonesia, saya percaya Allah akan memberikan jalan yang baik untuk bangsa kita, untuk mengubah nasib dan masa depan negeri yang sama-sama kita cintai ini.
sumber:elshinta

0 komentar:

Posting Komentar