Sabtu, 09 November 2013

Apa yang dicari AS dan Australia 'Sadap Bikin Tak Sedap'

 
Jakarta - Pengamat Intelijen dari Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (LESPERSSI), Rizal Darma Putra menduga ada dua informasi yang diambil oleh Amerika Serikat (AS) dan Australia dalam penyadapan di Indonesia.

Yakni soal Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 dan posisi pemerintah Indonesia dalam sengketa laut China selatan.

"Sepengetahuan saya yang banyak diinginkan oleh Amerika Serikat informasi adalah satu soal Pemilu 2014, kedua soal posisi Indonesia terhadap sengketa di laut China selatan," kata Rizal usai berbicara dalam diskusi bertajuk "Sadap Bikin Tak Sedap!," di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/13).

Selain kedua itu, sambung Rizal, informasi lain yang diambil oleh kedua negara itu, yakni soal sikap Indonesia dalam setiap kebijakan terutama ekonomi.

"Masalah sikap Indonesia terhadap kebijakan investasi, kebijakan perdagangan dan lainyan," tandasnya.

Seperti diketahui, berita soal penyadapan mulai menjadi sorotan setelah surat kabar Sydney Morning Herald pada tanggal 31 Oktober lalu mengungkap keberadaan dan penggunaan fasilitas penyadapan di Kedutaan Australia di Jakarta.

Surat kabar Australia itu mengutip bocornya laporan rahasia dari intelijen Australia soal Indonesia dan Timor-Timur (sekarang Timor Leste) pada 1999. Disebutkan pula Australia membaca kabel diplomatik Indonesia sejak pertengahan tahun 1950-an.

Selain Australia, fasilitas penyadapan juga berada di Kedubes AS untuk Indonesia. Kabar ini juga diberitakan harian Sydney Morning Herald pada 29 Oktober 2013.

Pemerintah AS dikabarkan mempunyai fasilitas penyadapan. Alat penyadapan ini tersebar di seluruh kedutaan besarnya baik di Asia Timur maupun di Asia Tenggara. Untuk Asia Tenggara, termasuk dimiliki Kedubes AS di Jakarta.

Informasi ini pertama kali diungkapkan mantan agen intelijen AS yang kini menjadi seorang whistleblower, Edward Snowden. Dia membeberkan ini melalui surat kabar Australia Sydney Morning Herald. Surat kabar itu terbit pada Selasa (29/10/13).

Related Posts:

  • Tips Melawan Aksi Copet di AngkotJakarta - Pencopet sering beraksi dengan modus yang berulang. Salah satunya dengan cara pura-pura memijat penumpang, lalu merusak konsentrasi. Bagaimana cara terhindar dari aksi kejahatan ini?Copet pemijat biasanya beraksi ta… Read More
  • Waspada Penipuan Berkedok Arisan Paket LebaranBandung - Polisi mengimbau warga Bandung agar waspada aksi penipuan berkedok arisan paket lebaran. Memasuki bulan Ramadan, biasanya marak arisan menawarkan paket produk, sembako, serta menjanjikan keuntungan berlipat."Kalau a… Read More
  • 33 Titik Tempat Pengamatan Sidang Isbat JAKARTA  – Ada 33 titik yang sore ini menjadi tempat pengamatan untuk mengetahui posisi hilal (bulan) yang akan dilakukan pada Sidang Isbat yang akan digelar Kementerian Agama (Kemenag). Lewat sidang ini menetapkan kapan… Read More
  • Rencana Tarif Parkir DKI Naik Empat Kali LipatJakarta - Untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di ibu kota, Pemprov DKI Jakarta mengajukan kenaikan tarif parkir hingga empat kali lipat. Kepastian mengenai usulan ini tertuang dalam Surat Gubernur DKI Jakarta Nomor … Read More
  • `Sniper` Disiagakan di Jalur MudikBogor - Sama seperti di tahun-tahun sebelumnya penembak jitu disiagakan di jalur mudik lebaran."Penembak jitu di tempat rawan kita siagakan," kata Kapolda Jabar Irjen Suhardi Alius, di Kota Bogor, Jumat(5/7) .Suhardi mengatak… Read More

0 komentar:

Posting Komentar