Selasa, 04 Februari 2014

Revolusi dan Pengadilan Politik Mursi

Jakarta - LONDON - Pengadilan yang sedang berjalan terhadap mantan presiden Mesir, Muhammad Mursi, bukan sembarangan proses hukum. Pengajar hak asasi manusia di London School of Economics and Political Science, Awol K Allo, menulis, ini merupakan sebuah pengadilan politik.

Pengadilan yang digelar otoritas hukum Mesir itu, kata Awol, bertujuan untuk mempermalukan, mendelegetimasi, dan membuang kiprah Ikhwanul Muslimin dari lanskap perpolitikan Mesir. "Sasarannya adalah menghilangkan Ikhwanul Muslimin dari Mesir, bukan sekadar mengenyahkan Mursi," tulis Awol di Aljazeera, Senin (3/2).

Menurut ahli hukum Frankfurt school, Otto Kirchheimer, pengadilan (persidangan) politik adalah sebuah strategi memobilisasi perangkat-perangkat hukum dan peraturan untuk mencapai tujuan-tujuan politik. Ini lazim dilakukan banyak rezim di seluruh dunia yang baru saja memasuki fase 'revolusi'.

Pengadilan politik klasik, kata Kirchheimer, terkait dengan upaya rezim berkuasa yang mencoba melibatkan musuh bersama masyarakat untuk dibuang jauh-jauh dari dunia politik. Pengadilan terhadap Mursi didesain untuk mengenyahkan Mursi dan gerakan-gerakan pendukungnya dari ruang politik Mesir.

Pengadilan politik, jelas Awol, tidak terhindarkan sebagai konsekuensi dari sebuah revolusi politik. Dari revolusi Inggris dan Prancis pada abad ke-17 dan ke-18 hingga revolusi Cina dan Iran pada abad ke-20, ruang sidang menyediakan ruang 'nyaman' bagi penguasa yang tumbang.

Tujuan lain pengadilan politik ini, kata Awol, untuk mengklarifikasi, merasionalisasi, membenarkan, dan menerima arti penting revolusi. "Ini yang sedang dilakukan terhadap Mursi," kata dia.

Persoalnnya, Awol menyebut, terlalu dini mengatakan apakah yang terjadi di Mesir terhadap Mursi itu benar-benar revolusi atau kudeta. Tidak mudah untuk mengatakan bahwa Mursi tidak dikudeta. Terlalu mudah juga untuk menyimpulkan bahwa terjadi revolusi terhadap Mursi.

Tak heran jika Mursi menolak keras legitimasi dan otorisasi pengadilan terhadap dirinya. "Saya adalah presiden yang sah dan militer mengkudeta pemerintahan saya," kata Mursi ketika muncul di pengadilan.
sumber:ROL

Related Posts:

  • 12 persen anak di Inggris Kecanduan Film Jalur - Hasil penelitian badan pencegahan kekejaman terhadap anak di Inggris, menyimpulkan saat ini sepersepuluh anak berusia 12-13 tahun kecanduan pornografi. Peneliti National Society for the Prevention of Cruelty to Chi… Read More
  • Protes Hukuman Mati Tidak Pengaruhi Pelaksanaan Jalur - Dalam waktu dekat ini pelaksanaan hukuman mati akan segera dilakukan, sudah ada 9 orang yang bakal ditembak mati, hingga saat ini seluruh persiapan sudah dilakukan dari lokasi penembakan hingga pemandian jenazah. I… Read More
  • Indonesia Siapkan Pengacara Bantu Terdakwa Hukuman Mati di Luar Negeri Jalur - Pemerintah Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan sejumlah pengacara untuk membela dan memberikan bantuan hukum terhadap 228 warga Negara Indonesia (WNI) yang terancam hukuman mati di luar negeri karena tersangku… Read More
  • Tunggu Konser Band Slank di KAA Jalur – Rencana Pemerintah dalam mengikutsertakan Band ternama asal Indonesia SLANK untuk ikut memeriahkan dalam acara pertemuan oleh beberapa negara negara seAsia, turut meramaikan panggung yang sedia kala akan di adakan s… Read More
  • Amerika Lindungi situs-situs ISIS Jalur - Komplotan peretas Anonymous, menuduh Amerika berada di balik situs-situs rekrutmen dan cuci otak teroris ISIS. Sebuah perusahaan diidentifikasi memberikan perlindungan digital terhadap situs-situs ISIS. Dilansir me… Read More