Minggu, 23 Februari 2014

Kemelut di Ukraina

International - Presiden Viktor Yanukovic bakal didepak parlemen Ukraina, setelah tiga bulan protes sementara saingan utamanya Yulia Tymoshenko memuji para demonstran sebagai "pahlawan" dalam pidato emosional di Kiev setelah dia dibebaskan dari penjara.

Yanukovich menyerahkan Ibu Kota kepada oposisi pada Sabtu (22/2) dan mengecam apa yang dia gambarkan sebagai kudeta setelah beberapa beberapa hari pertumpahan darah dalam pekan ini, yang merenggut 82 jiwa.

Para pendukung menyambut mantan perdana menteri Tymoshenko saat dia meninggalkan rumah sakit tempatnya ditahan, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.

Pembebasannya menandai transformasi radikal di bekas republik Soviet berpenduduk 46 juta orang itu. Penggulingan Yanukovich, yang pro-Rusia, akan menjauhkan Ukraina dari orbit Moskow dan membawanya lebih dekat ke Eropa.

Anggota parlemen Ukraina, yang melengserkan Yanukovich setelah pertumpahan darah pekan ini, bertepuk tangan dan menyanyikan lagu kebangsaan setelah mendeklarasikan Yanukovich secara konstitusional tidak bisa lagi menjalankan tugasnya.

Pemilihan umum awal ditetapkan dilaksanakan pada 25 Mei mendatang.

"Ini adalah KO politik," kata pemimpin oposisi dan pensiunan juara tinju dunia Vitaly Klitschko kepada para reporter.

Dalam sebuah wawancara yang menurut stasiun televisi dilakukan di timur laut kota Kharkiv, Yanukovich mengatakan dia tidak akan mengundurkan diri atau meninggalkan negara, dan menyebut keputusan parlemen itu sebagai "ilegal".

"Kejadian yang disaksikan oleh negara kita dan seluruh dunia adalah sebuah contoh dari kudeta," kata dia, membandingkannya dengan kebangkitan kekuasaan Nazi di Jerman tahun 1930an.

Kantor berita Interfax menyatakan penjaga perbatasan menolak membiarkan Yanukovich meninggalkan negara ketika dia mencoba terbang dari kota bagian utara, Donetsk.

Meski Yanukovich menentangnya, pelucutan kekuasaannya sudah tampak lengkap. Kabinetnya menjanjikan transisi ke pemerintahan baru, kepolisian menyatakan dukungan mereka kepada para demonstran dan saingan utamanya Tymoshenko bebas.

Tymoshenko, dengan rambut berkepang khasnya, melambai ke para pendukung dari sebuah mobil ketika ia dikeluarkan dari rumah sakit di Kharkiv, tempat dia menjalani perawatan karena sakit punggung selama menjalani hukuman tujuh tahun penjara sejak 2011.

Perempuan itu menyatakan yakin negaranya akan bergabung dengan Uni Eropa dalam waktu dekat.

Saat malam tiba, sekitar 30.000 pendukung oposisi berkumpul di Lapangan Kemerdekaan Kiev, pemandangan yang terjadi selama hampir tiga bulan aksi protes.

Ada kesedihan pula, dengan peti-peti jenazah dipajang di depan kerumunan saat pendeta memimpin doa. Orang-orang ikut berdoa dengan lilin dan foto-foto mereka yang meninggal dunia dalam aksi itu.

Di bawa ke panggung menggunakan kursi roda, Tymoshenko yang terlihat emosional dan lelah mengatakan kepada para pengunjuk rasa di lapangan yang disebut Maidan itu: "Kalian tidak boleh meninggalkan Maidan... Jangan berhenti dulu."

Related Posts:

  • Indonesia Siapkan Pengacara Bantu Terdakwa Hukuman Mati di Luar Negeri Jalur - Pemerintah Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan sejumlah pengacara untuk membela dan memberikan bantuan hukum terhadap 228 warga Negara Indonesia (WNI) yang terancam hukuman mati di luar negeri karena tersangku… Read More
  • Tunggu Konser Band Slank di KAA Jalur – Rencana Pemerintah dalam mengikutsertakan Band ternama asal Indonesia SLANK untuk ikut memeriahkan dalam acara pertemuan oleh beberapa negara negara seAsia, turut meramaikan panggung yang sedia kala akan di adakan s… Read More
  • 12 persen anak di Inggris Kecanduan Film Jalur - Hasil penelitian badan pencegahan kekejaman terhadap anak di Inggris, menyimpulkan saat ini sepersepuluh anak berusia 12-13 tahun kecanduan pornografi. Peneliti National Society for the Prevention of Cruelty to Chi… Read More
  • Indonesia Siapkan TIM Khusus ke Yaman Jalur - Pemerintah Indonesia akan mengirim dua tim khusus untuk mengintensifkan evakuasi WNI dari Yaman, menindaklanjuti informasi KBRI di Sanaa yang telah mengumumkan kondisi siaga I. Direktur Perlindungan Warga Negara da… Read More
  • Robot Mirip "Terminator" Jalur - Departemen Pertahanan Rusia akan memamerkan beberapa proyek kendaraan militer tak berawak dan pasukan robotnya dalam sebuah pameran pembuat senjata pertengahan tahun ini. Menurut unit pengembangan teknik kerobotan… Read More

0 komentar:

Posting Komentar