Sabtu, 08 Februari 2014

Pengais Barang Bekas Calonkan Jadi Legislatif

 Tukang Rongsok Asal Purworejo Maju Jadi Caleg
Jakarta - Meski hanya bekerja sebagai tukang rongsok, namun seorang pria warga kelurahan Pangenjurutengah Kecamatan/Kabupaten Purworejo memberanikan diri menjadi calon Legislatif. Meski minim dana, namun ia optimis bisa merebut hati pemilih dan melenggang ke gedung dewan.

Pria nekad tersebut adalah Akhmadi (47). Meski hanya berlatarbelakang pendidikan SMK dan bekerja sebagai tukang rongsok, namun ia nekad mendaftar sebagai caleg dari Partai Hanura. jadilah pria asli Purworejo ini sebagai caleg yang bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) III Purworejo yang meliputi wilayah kecamatan Bayan dan Banyuurip.

Ketika ditemui di rumahnya pada Jumat (7/2/2014). Akhmadi mengaku nekad memang modal awalnya untuk nyaleg. Namun seiring berjalannya waktu, dukungan pun mulai mengalir. Karena itu ia pun optimis bisa berbicara banyak dalam Pemilu Legislatif 9 April 2014 nanti.

"Awalnya saya tidak punya niat nyaleg. Lha wong hidup sehari-hari saja susah. Apa yang didapat hari ini, ya dimakan hari ini. Namun setelah memiliki pengalaman bergabung dengan tim sukses seorang caleg pada Pemilu 2009 lalu, banyak teman mendorong saya maju. Saya pun semula ragu, apa saya bisa? Apa saya mampu?" ucap Akhmadi kepada awak media yang menemuinya.

Ia mengungkapkan, sudah empat kali ia menolak tawaran maju menjadi caleg. Namun lama kelamaan ia mulai terpikir untuk maju.

"Yang menggerakkan saya sederhana saja, kalau semua caleg orang kaya? Siapa yang mewakili orang miskin seperti saya? Akhirnya dengan dukungan para tukang rosok dan banyak teman lain, saya nekad mendaftar," katanya sambil tertawa.

Untuk meraih simpati para pemilih, Akhmadi mengaku tidak memiliki trik khusus. Ia bahkan tidak mencetak spanduk foto dan Alat Peraga Kampanye (APK) lainnya. Ia hanya bermodalkan dua ribu lembar stiker dan dua ribu lembar kartu nama. Itupun bantuan dari saudara dan sisa tabungannya.

"Modalnya hanya silaturahmi. Setiap orang berusaha saya temui di dapil saya. Kebetulan saya juga punya banyak kerabat di Bayan dan Banyuurip," katanya.

Mengenai visi dan misi, Akhmadi mengaku tidak berani mengumbar sesuatu yang terlalu muluk. "Saya katakan pada calon pemilih, saya tidak berani menjanjikan apa-apa selain memperjuangkan aspirasi mereka dan mengawal berbagai program pemerintah. Namun itu sudah disambut positif mereka. Umumnya mereka sudah jenuh dengan janji kecap dan perlu yang sederhana," katanya.