Kamis, 27 Februari 2014

Ini Loh!...Rekaman Pembicaraan Sutan dan Rudi



Hukum - Setelah dinyatakan bersalah dalam sidang, Rudi Rubiandini saat di Pengadilan Tipikor Jakarta Selasa (25/2) Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana menjadi saksi dan sempat terjadi cekcok mulut antara Sutan dengan Rudi.

Ketika itu 'Sutan sempat emosi terhadap jaksa yang  mendiktenya mengenai  dugaan keterlibatan dalam proyek pengadaan konstruksi anjungan pengeboran antara PT Timas Suplindo, PT Rajawali Swiber Cakrawala, dan Chevron di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

Apa yang yang beliau bilang “Eh Pak Jaksa jangan memancing kekeruhan ya?!.
Saya kan cuma mau bantu kawan saja. Enggak ada ceritanya saya menekan Pak Rudi (Rubiandini),” kata Sutan.

Namun kerasnya bantahan Sutan membuat Jaksa penuntut umum KPK akhirnya memutar rekaman pembicaraan Rudi dengan Sutan Bhatoegana.

Berikut rekaman pembicaraan  antara Sutan dan Rudi yang di putar jaksa penuntut umum:

S: Halo, Assalamulaikum.

R: Waalaikumsalam.

S: Pak Profesor jadi ke luar negeri? Jadi, ya, keluar negeri? Enggak jadi, kan?

R: Enggak, enggak jadi saya.

S: Janganlah, kita-kita Ramadan ini. Yang menghadapi Ramadan ini yang punya oil dan gas ramai. Bisa pening kita ini.

R: Ha-ha-ha-ha, beres-beres.

S: Tapi yang penting nanti habis Ramadan kita refund lagi main golf. Kalau bisa, nanti diatur lagi Pak Herman nanti, ya.

R: Beres.

S: Saya sudah dengar di mana-mana, itu Pak Rudi lagi keranjingan golf. Wah, bisa dimainkan nih barang.

R: Ha-ha-ha-ha-ha.

S: Apalagi kalau ilmunya pakai tangan satu Pak Rudi tuh mantap. Kita kaget-kaget loh itu. Tanya itu orang-orangnya Pak Rudi. Eh, itu kok Pak Rudi itu masuk terus itu. Gila juga ilmunya. Pak Rudi, seperti yang tadi malam biar clear, Pak Herman jam berapa bisa ketemu Bapak? Kan tadi sama saya. Cuma tadi enggak usahlah, kita sudah sepakat enggak ke sana, biar Pak Herman-lah.

R: Hari ini kan agak full ini. Saya bisanya… tapi saya SMS ke Pak Herman deh. Saya cek dulu jadwalnya.

S: Tapi kalau bisa sih as soon as possible supaya barang ini tidak jadi basi dan enggak bagus.

R: Kalau nanti malam?

S: Itu lebih bagus. Saya sudah jelaskan ke Pak Herman, nanti akan sampaikan ke Bapak.

R: Tapi sesudah buka, saya dapat buka di tempat lain.

S: Oke kalau gitu. Nanti Pak Herman SMS Bapak habis Isya, ya?

R: Ya, lewat sekitar jam 8-an.

S: Jam 8-an, ya. Iyalah, biar clear. Ini kan menyangkut produksi Bapak nanti. Lebih cepat lebih bagus. Sip, ya?

R: Makasih.

S: Makasih banyak Pak Rudi, ya. Salam, Assalamualaikum.

R: Waalaikumsalam.

0 komentar:

Posting Komentar