Senin, 01 Desember 2014
AIDS Tertinggi Dialami ibu-ibu Rumah Tangga
Jalur - Memperingati Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2014. Indonesia, tergolong penjangkit penyakit HIV terbesar dan sampai saat ini masih dihantui penularan penyakit mematikan itu.
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penularan tertinggi masih terdapat pada hubungan seksual berisiko. Sedangkan kasus AIDS tertinggi dialami ibu-ibu rumah tangga.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, data per September 2014 menyebutkan risiko penularan AIDS tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual. Seks berisiko di antaranya adalah pemuasan nafsu di lokasi prostitusi.
"Tidak tanggung-tanggung risiko penularan AIDS dari hubungan seks berisiko ini mencapai 67 persen," katanya saat dihubungi di Jakarta kemarin.
Sementara itu penularan AIDS yang lainnya adalah dari ibu positif HIV (virus penyebab AIDS) ke anaknya (4 persen).
Sementara itu, Tjandra membeber kelompok paling banyak kasus AIDS adalah ibu rumah tangga. Dari catatan per September 2014, jumlah ibu-ibu yang terjangkit AIDS mencapai 6.539 orang. Pemicu utama penularan AIDS pada ibu-ibu rumah tangga ini adalah dari hubungan seks dengan suaminya.
Data Kemenkes terkait kasus HIV-AIDS yang dilaporkan 1 Januari sampai 30 September adalah, 22.869 kasus HIV dan 1.876 kasus AIDS. Tjandra mengatakan orang yang terpapar HIV hingga positif terkena AIDS membutuhkan waktu 2-15 tahun.
Untuk menekan kasus AIDS di Indonesia, Tjandra mengatakan Kemenkes sudah mengeluarkan enam cara pencegahan. Yaitu, konsultasi ke dokter dan melakukan pengetesan apakah positif AIDS atau tidak.
Kemudian memakai kondom untuk aktivitas seks berisiko, sirkumsisi (khitan/sunat), obat ARV pencegahan, pencegahan untuk pengguna jarum suntik (penasun), dan pencegahan penularan dari ibu ke anak (PPIA).
Tjandra mengatakan layanan HIV-ADIS yang aktif melaporkan ada 1.391 layanan konseling dan tes HIV. Kemudian ada 182 kegiatan pelayanan PPIA. "Kemenkes akan terus menggencarkan upaya-upaya menekan penyebaran AIDS di Indonesia," jelas dia.
Jumlah kumulatif kasus infeksi HIV tertinggi ada di DKI Jakarta dengan 32.249 kasus. Kemudian disusul Jawa Timur (19.249 kasus) dan Papua (16.051 kasus). Sedangkan kasus AIDS tertinggi ada di Papua dengan 10.184 kasus. Kemudian disusul Jawa Timur (8,976 kasus) dan DKI Jakarta (7.477 kasus).
Categories: Berita, International
Related Posts:
Baku Tembak Sesama Pendukung ISIS Jalur - Telah dikabarkan bahwa ada sepuluh gerilyawan ISIS yang berusaha kabur dari kemah persembunyian, mengakibatkan terjadi bentrok saling tembak antar anggota. Baku tembak terjadi ketika ada 10 orang milisinya (pengiku… Read More
Kerusuhan diPenjara Shibirghan, Ibukota Jawzjanitu Jalur - Kericuhan oleh narapidana di penjara Afghanistan bagian utara telah menyebabkan dua orang polisi terbunuh dan seorang lainnya dibakar setelah mereka ditawan dalam peristiwa memilukan, Minggu, yang menyebabkan 20 ora… Read More
ISIS Menggaji Relawan: 20 juta hingga Rp 150 juta perbulan Jalur - Tim Ahli Badan Nasional Penanggulangan Teroris, Wawan Hari Purwanto, mengatakan ada banyak motif yang membuat warga negara Indonesia memilih bergabung dan berjuang bersama kelompok Islamic State of Iraq and Syria (I… Read More
ISIS Hancurkan Kota Tua Asiria Abad ke-13 di Nimrud Jalur - Kelompok ISIS kembali hancurkan kota tua Asiria, di Nimrud, Bangunan berupa Patung kerbau bersayap di Nimrud ini dihancurkan paksa. Para arkeolog dan lembaga internasional menyampaikan kemarahan terhadap penghancur… Read More
Delapan Sikap Pemerintah Sikapi Lemahnya Mata Uang Asing Jalur - Ditengah semangatnya perpolitikan di Indonesia, mempengaruhi nilai mata uang terhadap asing. Maka dengan langkah langkah strategis upaya pemerintah dapat mengkondisikan nilai tukar rupiah terhadap asing dapat membai… Read More
0 komentar:
Posting Komentar