Rabu, 17 Desember 2014

Tujuh kecamatan di Cianjur Selatan, Rawan Longsor

Jalur - Tujuh kecamatan di Cianjur selatan, Jabar mengalami pergeseran tanah yang diakibatkan tingginya intensitas hujan, sehingga menyebabkan lima rumah rusak parah dan 72 rumah lainnya terancam kena bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Asep Suhara mengatakan, saat ini telah terjadi pergerakan tanah dibeberapa kecamatan di selatan, seperti Kecamatan Cidaun, Agrabinta, Pagelaran, Tanggeung, Sukanagara dan Kecamatan Naringgul.

Pergerakan tanah di tujuh kecamatan ini menjadi titik pantau pihaknya. Bahkan pihaknya telah menepatkan sejumlah tim untuk melakukan pengawasan 24 jam secara bergantian.

Ia mencatat beberapa rumah yang sudah dan terancam longsor di Kecamatan Pegelaran, satu rumah rusak dan 11 rumah terancam, Kecamatan Naringgul sebanyak 41 rumah terancam dan Kecamatan Agrabinta jalan desa tertutup longsor serta belasan rumah terancam.

Sedangkan di Kecamatan Tanggeung sekitar 4 rumah, Sukanagara dua rumah rusak dan di Kecamatan Cidaun 18 rumah terancam akibat pergerakan tanah.

"Kalau di Kecamatan Cidaun, tepatnya di Desa Gelar Pawitan yang terancam longsor. Namun yang lebih mengkhawatirkan pergerakan tanah dan longsor di badan jalan Agrabinta karena di bawahnya ada pemukiman warga," katanya.

Dia menuturkan, untuk di wilayah Cianjur utara tidak terjadi longsor atau pergerakan tanah, namun BPBD tetap memantau wilayah yang rawan longsor seperti di Ciloto, Sukaresmi dan Cikalongkulon yang selama ini menjadi langganan longsor.

"Daerah yang menjadi titik pantauan utaman kami, wilayah pemukiman yang dikelilingi lahan pertanian basah, seperti di wilayah Cigedogan, Cibenteng dan Rawa Belut," katanya.

Untuk di wilayah Cisel, tambah dia, yang menjadi titik pantau rawan longsor disetiap pemukiman di atas lahan dengan kemiringan tanah 30 derajat, seperti di wilayah Cikadu, Pasirkuda, Kadupandak, Tanggeung dan Campaka.

"Kami juga pantau sepanjang jalur selatan yang terdapat tebing maupun jurang. Kalau jurang, dikhawatirkan terjadi jalan ambles dan kalau tebing takut jalannya tertutup longsor," katanya.
sumber:kabar24

Related Posts:

  • Indonesia: dan Wilayah Penduduk Terbesar Jalur - Dengan bertambahnya jumlah penduduk yang ada di Indonesia, maka secara kehidupan masih terlihat banyak kekurangan, adanya kemiskinan yang saat ini masih menjadi program pemerintah untuk menanggulangi volumenya. Sat… Read More
  • Penertiban Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Jalur - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan Polda Metro Jaya akan bekerja sama melakukan penertiban Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di seluruh wilayah DKI Jakarta. Penertiban akan difokuskan pada 48 titik r… Read More
  • Polisi Pantau Money Changer ilegal   Jalur - Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) melakukan penertiban kegiatan penukaran valuta asing nonperbankan atau money changer ilegal.Kepala Bareskrim Polri Komjen Suhardi… Read More
  • Seruan Duduki DPR/MPR Jalur - DPR telah memutuskan dan mengetuk palu sidang dengan menentukan pilkada lewat DPRD, hal ini hanya akan membuat demokrasi mengalami kemunduran dan semakin jauh dari kehidupan rakyat. Oleh karenanya, mahasiswa akan m… Read More
  • Inilah Masalah RUU Pilkada Jalur - Pembahasan rancangan undang-undang pemilihan kepala daeah tidak menemukan kata sepakat dalam rapat Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat dengan pemerintah, Rabu (24/9/2014). Proses pengambilan keputusan pun akan dilak… Read More

0 komentar:

Posting Komentar