Selasa, 09 April 2013

DKI Akan Terapkan Donasi Parkir

Ilustrasi lahan parkir mobil di Jakarta.

Jakarta - Untuk membenahi perparkiran di Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerapkan sistem donasi parkir.
Sistem ini diadopsi dari sistem perparkiran yang telah dilakukan di Hongaria. Sistem ini berhasil menata parkir di negara tersebut, sehingga lebih tertib dan mensterilkan jalan-jalan dari parkir liar.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, Pemprov DKI masih mempunyai pekerjaan rumah untuk menata parkir di ibu kota, khususnya parkir on street (bahu jalan) dan parkir liar.
Kemudian, Pemprov menggandeng Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) untuk memberikan gambaran sistem perparkiran yang diterapkan di negara-negara seluruh dunia.
“Kemudian kami melihat sistem perparkiran yang dipakai Hongaria. Pada 1990-an, negara itu persis kondisinya persis Jakarta, dimana-mana mobil parkir melintang. Lalu mereka mulai membenahi transportasi massal diiringi dengan membuat sistem donasi parkir. Saya pikir China, Swiss, mengarah ke situ juga,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (8/4).
Ia mengakui tertarik dengan penerapan sistem donasi parkir yang telah dilakukan di Hongaria. Karena itu, dia telah meminta ITDP untuk melakukan studi kajian mengenai donasi parkir apakah bisa diterapkan juga di Jakarta.
“Melalui sistem ini, orang akan dipaksa untuk membayar parkir sesuai kebutuhannya. Daripada membayar parkir mahal per jam, pastinya akan mendorong orang untuk tidak parkir mobil, terus dibiarkan begitu saja. Justru sistem ini, mau dibuat supaya dalam pelaksanaan perparkiran tidak terjadi permainan,” ujarnya.
Sebab sistem ini sudah menggunakan teknologi yang canggih dengan menggunakan sistem Information Technology (IT) yang terbaru. Dalam sistem IT tersebut, kalau ada mobil yang parkir, maka pengendaranya harus mencari mesin seperti ATM. Nanti pengendara memasukkan nomor pelat kendaraan dan berapa lama dia mau parkir di kawasan itu.
Lalu, lanjutnya, tukang parkir hanya mengecek mobil tersebut dengan memasukkan datanya ke mesin. Dari situ, dia mengetahui apakah mobil tersebut sudah bayar atau belum. Untuk memperoleh tukang parkir, Pemprov DKI akan melakukan perekrutan juru parkir sistem donasi parkir. Mereka akan dibagi menjadi dua shift kerja.
“Untuk gajinya, kita bagi hasil saja. Dengan sistem ini, juru parkirnya tidak bisa mainin duit pemasukan parkirnya. Karena langsung masuk ke Bank. Mereka hanya mengontrol, memakai sistem android, sehingga bisa tahu juru parkir kemana. Nah orang Dishub tinggal control juru parkir saja,” paparnya.

0 komentar:

Posting Komentar