Sabtu, 13 April 2013

Daerah Tempat-tempat Preman Berkuasa

Di tempat-tempat ini preman berkuasa




Jakarta - Pasca mencuatnya kasus Cebongan membuat masyarakat meminta aparat kepolisian untuk memberantas premanisme di tengah Ibu kota. Pasalnya para preman di jalanan tidak segan-segan melukai korbannya jika kemauan mereka tidak dipenuhi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Toni Harmanto mengatakan biasanya para preman tersebut muncul di mana pada suatu tempat terjadi perputaran uang dengan yang besar.

"Selain di terminal, biasanya mereka (preman) ada di tempat-tempat yang menghasilkan uang seperti tempat yang sedang mengadakan sebuah acara. Mereka memanfaatkan lokasi parkir untuk mencari uang," ujar Toni di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (13/4).

Toni menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan razia preman di Ibu Kota. "Ya akan terus dirazia karena itu sudah tugas kita (polisi)," ucapnya lagi.

Terkait jika tidak terbuktinya seorang preman melakukan tindak pelanggaran pidana saat terjaring razia, Toni menuturkan, petugas akan meminta preman tersebut untuk membuat pernyataan agar tidak mengulangi atau meresahkan masyarakat lagi. "Sebelum dikembalikan ke masyarakat nanti kan pada mereka (preman yang tidak terbukti bersalah) akan ada administrasinya seperti pernyataan tidak akan meresahkan lagi," terang Toni.

Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan penampilan preman berbeda-beda. Ini yang membuat polisi sulit menditeksi.

"Preman di Pasar Tanah Abang beda tampilannya dengan preman di Kemang. Itu disesuaikan dengan lokasi tempat biasa mereka berada," ujar Rikwanto.

Rikwanto menambahkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam pembinaan para preman yang tidak terbukti bersalah. Kepolisian bekerja sama dengan Dinas Sosial atau LSM untuk pembinaan para preman.

"Yang penting kepolisian sudah berupaya agar para preman ini tidak lagi menjadi sebuah bagian di masyarakat yang meresahkan," terang Rikwanto.

"Bahkan, polisi juga sudah memberikan saran agar dilakukan transmigrasi terhadap mereka (preman). Kemudian di daerahnya yang baru diajarkan keahlian agar mereka bisa berkembang di sana," ucap Rikwanto lagi.

Namun, upaya transmigrasi para preman tersebut, lanjut Rikwanto, tidak bisa dilakukan secara instan. Untuk hal itu kebijakan Pemprov sangat diperlukan.

"Karena mereka (preman) yang akan ditransmigrasikan itu harus diberikan keahlian agar bisa berkembang di daerah yang baru kemudian belum lagi penyediaan lahan tempat mereka bernaung ke depannya. Polisi kan hanya razia, membuktikan jika ada tindak pelanggaran pidana dan juga menyarankan sebaiknya ini preman diapakan biar tidak meresahkan kembali," papar Rikwanto.

0 komentar:

Posting Komentar