Kamis, 06 Juni 2013

Dishub akan Perbaharui 3.900 Bajaj


Jakarta - Program konversi bajaj bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Saat ini, hingga Februari 2014 mendatang, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menargetkan meremajakan 3.900 bajaj.

Kasie Angkutan Orang Luar Trayek, Dishub DKI Jakarta, Edi Syufa`at mengatakan, dua operator yang telah memenuhi persyaratan untuk program peremajaan yakni, PT Matahari Trans Utama sebanyak 3.500 unit bajaj dan Koperasi Bajaj Sehati sebanyak 400 unit bajaj.

Dikatakan Edi, untuk menyelesaikan program konversi itu, pihaknya terus melakukan monitoring peremajaan bajaj yang dilakukan kedua operator tersebut. "Dari peremajaan yang dilakukan, PT Matahari Trans Utama saat ini sudah merampungkan proses perizinan uji KIR terhadap 141 unit bajaj. Sedangkan Koperasi Najaj Sehati sudah merealisasikan 9 unit bajajnya untuk beroperasi," ujar Edi, Kamis (6/6).

Sementara itu, dari data yang dimiliki Dishub DKI, sejak 2006 terdapat 14.343 bajaj jenis lama. Dari jumlah itu, hingga tahun 2011, sebanyak 2.755 unit bajaj telah diremajakan.

Rojak (42), salah satu pengusaha bajaj yang sebelumnya memiliki 35 unit bajaj jenis lama mengaku telah beralih menggunakan bajaj berbahan bakar gas. "Saat ini saya sudah memiliki 48 unit bajaj yang menggunakan BBG," katanya.

Dengan beralih menggunakan bajaj dengan BBG, sambungnya, hal itu lebih menguntungkan sekaligus ramah lingkungan. "Lagi pula sekarang penumpang lebih suka naik bajaj dengan BBG dibanding bajaj lama," ungkapnya.

Hal ini, kata Rojak, juga berpengaruh terhadap pemasukan para pengemudinya yang setiap hari harus membayar setoran kepada dirinya. "Walaupun Bajaj merah sehari setorannya Rp 40 ribu, sementara bajaj biru Rp 120 ribu, tapi pengemudi bajaj biru (BBG) lebih bisa memenuhi target setoran dibanding pengemudi bajaj merah," tandasnya.

0 komentar:

Posting Komentar