Peminat Batu Mulia Membludak

Jalur -  Penggemar batu akik atau mulia, sudah ada di Indonesia jauh sebelum pamor batu tersebut merebak di bumi pertiwi ini. Terlebih Indonesia adalah negara tropis yang arealnya dikelilingi oleh lembah dan perbukitan.

Dari alam yang kaya akan keanekaragamana hayati itu juga didalam perut buminya terkandung berbagai macam jenis mineral, salah satu dari elemen utama batu aji.

Geolog yang juga pakar batu mulia Ir Sujatmiko  mengatakan demam batu mulia dan cincin batu mulia menggejala kuat sejak 2013.

"Tepatnya setelah majalah Indonesian Gemstone terbit," kata Miko, panggilan akrab dari Ir Sujatmiko.

Sejak terbitnya majalah itulah, kata Miko geliat peminat batu mulia dan cincin batu terasa kuat. Toko dan kios batu mulia bermunculan di seluruh penjuru Indonesia.

Selain itu peminat kontes batu mulia pun membludak, seperti di Jakarta hingga di Pulau Bangka ketika Sujatmiko menjadi juri kontes.

"Peserta banyak yang tidak kebagian tempat. Selama 4-5 hari di acara itu pengunjung yang datang selalu penuh," ujarnya.

Majalah Indonesian Gemstone mengulas dan memaparkan beragam jenis batu mulia di Indonesia. Isinya sempat diwarnai mitos atau cerita mistis batu, kata Miko, tapi sekarang tulisannya mengarah ke ilmiah populer.

Pendiri majalah tersebut, Suwandi Gazali, mengatakan, penerbitan media itu untuk menghargai para pelestari batu mulia di Indonesia. "Selama 20-30 tahun mereka kurang dihargai," ujar kolektor batu mulia sejak lima tahun silam itu. Selain itu, selama ini belum ada media yang mengupas seluk beluk kekayaan batu mulia Indonesia.

Menurut Suwandi, batu mulia adalah salah satu benda warisan bangsa yang perlu dilestarikan, seperti juga keris dan batik. Suwandi kini melepas semua bisnis propertinya dan memusatkan perhatian ke dunia batu akik.