Selasa, 31 Maret 2015

Indonesia Siapkan TIM Khusus ke Yaman

Jalur - Pemerintah Indonesia akan mengirim dua tim khusus untuk mengintensifkan evakuasi WNI dari Yaman, menindaklanjuti informasi KBRI di Sanaa yang telah mengumumkan kondisi siaga I.

Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan, tim tersebut beranggotakan tujuh hingga 13 orang yang berasal dari institusi Kemlu, Polri dan TNI AU.

"Tim baru akan berangkat besok (Rabu, 1/4/2015), dan hari ini kita mematangkan skenario evakuasi," kata dia, Selasa (31/3/2015).

Iqbal menjelaskan bahwa satu tim akan masuk melalui Salala, Oman, untuk menjaring WNI di wilayah timur Yaman (Hadramaut) dan satu tim melalui Arab Saudi untuk langsung menuju Sanaa.

Selain itu, pemerintah RI telah menyusun dua skenario evakuasi, yakni melalui jalur udara dan darat melalui Oman dan Arab Saudi.

Skenario evakuasi jalur udara, Kemlu telah berkoordinasi dengan TNI AU dan mempertimbangkan untuk mengirim satu pesawat Boeing 737 milik TNI AU ke Al Hudaydah, wilayah Yaman yang masih relatif aman dan memiliki lapangan udara yang dapat digunakan.

Iqbal mengatakan Kemlu telah memanggil Duta Besar Yaman, Arab Saudi dan Oman untuk menyampaikan permohonan izin penerbangan ("flight clearance") bagi evakuasi WNI kepada otoritas negara mereka.

Sedangkan untuk skenario jalur evakuasi darat, pemerintah RI akan meminta bantuan pengawalan kepada otoritas di ketiga negara tersebut.

"Fokus utama saat ini adalah mengeluarkan WNI dari wilayah konflik ke tempat yang lebih aman," kata Iqbal.

Dari dua skenario tersebut, jalur melalui Arab Saudi akan lebih sulit karena WNI memerlukan visa untuk masuk ke negara tersebut.

"Jadi yang paling memungkinkan adalah terbang ke Muscat (ibu kota Oman) karena WNI bisa 'visa on arrival' (mendapatkan visa pada saat kedatangan)," kata Iqbal.

Namun, Iqbal menambahkan, keputusan baru akan diambil setelah tim evakuasi dapat menilai kondisi di lapangan.

Situasi keamanan di Yaman semakin tidak kondusif pascaserangan udara gabungan yang dipimpin Arab Saudi untuk menggempur kelompok Houthi dimulai pada pekan lalu.

Berdasarkan data Kemlu, saat ini masih terdapat 4.159 WNI yang berada di Yaman, terdiri atas 2.626 mahasiswa, 1.488 pekerja profesional minyak dan gas, dan 45 staf kedutaan besar beserta keluarga mereka.

Pemerintah Indonesia telah memulai proses evakuasi WNI dari Yaman sejak awal Februari dan 148 orang telah dipulangkan ke Indonesia pada 1 Maret lalu.sumber:hrian trbt

0 komentar:

Posting Komentar