This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 05 Februari 2015

Tabrak Lari: Dekan Fisip Unas Meninggal di Depok

Jakarta, Memang ajal tak pandang bulu, entah rencana tuhan sesuka hatinya bila seseorang harus meninggal baik dalam keadaan sehat ataupun tidak. Kini kabar sangat menyesakan hati, terlebih sosok pendidik, yang mengawali dari sebagai wartawan media cetak "Majalah UMMAT" dan mengabdi disalahsatu perguruan tinggi di Universitas Nasional. kariernya sungguh sangat cepat, Dedi Irawan yang kini tengah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Politik sudah banyak pemikiran beliau yang digunakan untuk kepentingan kampus, lain saat dedi panggilan akrabnya bekerja dimajalah UMMAT, selalu lakukan peliputan seputar dunia politik baik dalam dan luar negeri ketika bekerja sebagai wartawan mingguan "UMMAT"

Setelah mengemban kedudukan di kampus yang dahulunya sebagai almamaternya, bagaimana memberikan bimbingan ke anak anaknya agar menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa, namun kini hanya tinggal kenangan pasti banyak yang sudah mengenal kepribadian Dedi Irawan, kala menjadi wartawan mingguan.

Kejadian yang menimpa Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Dedi Irawan, yang meninggal dengan kondisi telentang di tengah Jalan Kejayaan, Depok Timur, Sukmajaya, Depok, Kamis, 5/2/15.

Kepala Unit Laka Lantas Polresta Depok, Iptu Budiono, mengungkapkan berdasarkan keterangan sejumlah saksi, korban yang mengendarai sepeda motor Honda Vario B 6166 EHQ melaju dari arah Jalan Proklamasi menuju arah Jalan Tole Iskandar. Apakah tewas akibat tabrak lari?...

"Saat tengah melaju, sepeda motor korban diyakini saksi ditabrak sebuah mobil dari arah belakang. Mobil tersebut lantas kabur meninggalkan korban yang terjatuh," kata Budi.

Korban mengalami luka parah di kepala. Sepeda motornya juga hancur. Beberapa orang yang melihat peristiwa itu langsung melarikan korban ke rumah sakit terdekat.

Namun, begitu tiba di rumah sakit, Dedi dinyatakan meninggal dunia. Jasad korban kemudian dibawa ke rumah duka di Jalan Baladewa RT 002/RW 020 Mekarjaya, Sukmajaya, Depok.

Mendapati tulang punggung keluarganya pulang dalam keadaan terbujur kaku, tangis istri dan anak korban pun pecah. Mereka syok, tidak menyangka korban meninggal secara tiba-tiba dan dengan cara yang tragis.

"Pak Dedi ketua RT di sini. Dia orangnya baik banget. Saya saja nggak menyangka akan meninggal seperti ini. Yang saya tahu, Pak Dedi tadinya mau ke rumah orangtua yang lagi sakit," kata Ratna, salah satu tetangga korban.

Usai dibersihkan dan disalatkan, jasad korban selanjutnya dimakamkan di TPU Kalimulya, Cilodong Depok. Sementara kasusnya kini dalam penyelidikan Unit Laka Lantas Polresta Depok.
sumber:viva

Rabu, 04 Februari 2015

Ini Daerah Rawan Bencana di Tasikmalaya, Jawa Barat

Jalur -  Jakarta, Bencana alam memang sungguh tak disangka sangka, tak ada peringatan ataupun pemberitahuan bila akan ada bencana. Kota Tasikmalaya, Jawa Barat adalah merupakan wilayah yang rawan bencana alam dan termasuk yang menempati urutan kedua di seluruh Indonesia.

Diprediksi sebagian besar kecamatan di wilayah tersebut berpotensi mengalami kejadian bencana alam baik longsor, banjir hingga tsunami.

Untuk mengetahui wilayah mana saja yang kerap kali alami bencana terutama diwilayah Tasikmalaya, Jawa barat. Menurut Badan Penanggulangan, tidak kurang dari 39 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah rawan bencana.

Untuk wilayah yang paling rawan bencana longsor, banjir, stunami dan berbukit gunung di ataranya:

  1. Bojonggambir, 
  2. Bojongasih, 
  3. Culamega, 
  4. Cigalontang, 
  5. Salawu, 
  6. Pancatengah, 
  7. Cibalong, 
  8. Parungponteng. 
  9. Sukaresik, 
  10. Pancatengah dan 
  11. Cikalong. 
  12. Cipatujah, 
  13. Cikalong, dan 
  14. Karangnunggal. 
  15. Cisayong, 
  16. Sukaratu, 
  17. Sariwangi, 
  18. Cigalontang, 
  19. Padakembang. 
  20. Gunung Galunggung

Untuk ancaman bencana longsor terjadi di Kecamatan Kadipaten, Kecamatan Kadipaten dan Ciawi.  di Desa Dirgahayu, Desa Cibahayu, Desa Kadipaten dan Desa Mekarsari. Sedangkan di Kecamatan Ciawi , Desa Pasirhuni.

Inggris Tolak Eksekusi Mati Warganya Terkait Narkoba

Jalur, Jakarta - Terkait hukuman mati kasus narkoba yang menimpa beberapa warga negara asing, yang salah satunya negara Inggris menolak langsung keputusan hukuman mati kasus narkoba yang menimpa warganya.

Dikabarkan hari ini Rabu, 4/2/15 utusan langsung Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Philip Hammond, datang ke Indonesia, hanya untuk menyampaikan bahwa Inggris menentang eksekusi mati di Indonesia.

Kecaman yang diberikan Inggris kepada Indonesia menjadi langkah tegas pemerintah dalam memberantas narkoba, tanpa ada intervensi dari negara lain; hukuman mati yang segera akan dilaksanakan tak terpengaruh atas penolakan sikap resmi pemerintah Inggris, saat melakukan pertemuan dengan Menlu Indonesia, Retno Marsudi, di kompleks Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta.

Hammond mengatakan, Inggris sepenuhnya mendukung Indonesia dalam pemberantasan narkoba. Namun, Inggris tetap tidak setuju dengan hukuman yang dijatuhkan Indonesia kepada para pelaku penyalahgunaan narkoba.

"Kami tadi berbagi pandangan bagaimana melawan kejahatan internasional, termasuk di dalamnya soal peredaran narkoba. Namun, saya menegaskan bahwa Inggris  menentang eksekusi mati," ucap Philip Hammond.

Seorang warga Inggris, Lindsay Sandiford, 57, telah terancam dieksekusi mati di Indonesia atas kejahatannnya dalam menyelundupkan narkoba. Nenek asal Cheltenham, Inggris, itu divonis mati setelah menyelundupkan kokain senilai £ 1,6 juta dari Thailand ke Bali pada Mei 2012. (tmpo)


Selasa, 03 Februari 2015

Wow Gaji Lurah dan Camat Empat Puluh Jutaan

Jalur - Tingginya gaji yang diberikan pemerintah kepada kepala Lurah dan kepala Camat sangat membuat pikiran bertanya tanya?...apakah harus sebesar itu??..

Gaji yang dikeluarkan dari APBD pemerintah DKI Jakarta, sangat menakjubkan, bayangkan sebelum era kepemimpinan AHOK-penerimaan yang didapat kepala Camat tak kurang dari sepuluh juta, tetapi saat ini betul betul luar biasa tingginya.

Besaran gaji yang didapatuntuk penghasilan Lurah DKI Jakarta mencapai Rp 33,7 juta dan Camat Rp 48,8 juta.

Sebelumnya, Gubernur Ahok menaikkan tunjangan kinerja daerah pegawai pemerintahan. Seorang lurah bisa mendapatkan gaji dan tunjangan Rp 33,7 juta per bulan dan camat Rp 48,8 juta per bulan. Angka ini tergolong yang tertinggi di seluruh Indonesia.
sumber:tempo

Apakah Anda Ada Niat Naik ke Puncak Jayawijaya?...

Jalur - Rasanya amat teramat damai nan nyaman, saat berada diwilayah pegunungan yang berada di Indonesia bagian Timur. Puncak Jayawijaya; kata orang yang pernah datang dan menaiki gunung tersebut memasang muka takjub bagaimana alam Indonesia memiliki potensi sumber daya bagi para wisatawan yang gemar berwisata ataupun mendaki gunung.

Tak heran kalau Indonesia juga memiliki Gunung tertinggi, dan merupakan salahsatu tujuh gunung tertinggi didunia. Indonesia haruslah bangga selalu menjadi antrian para wisatawan asing.

Dalam buku yang ditulis oleh Heinrich Harrer, penulis buku terkenal yang menulis “Tujuh Tahun di Tibet” dan memperkenalkannya bagaimana indahnya puncak Puncak Jayawijaya di Papua.

Duabelas tahun setelah kembali dari Tibet tahun 1950, Heinrich Harrer bersama tiga temannya, Temple, Kippax dan Huizinga, memutuskan untuk menaklukkan Puncak Jayawijaya atau Carstensz. Pada 1962 mereka menjadi pendaki pertama yang mencapai puncak Carstensz, salah satu dari tujuh gunung tertinggi di dunia.

Sementara itu, tempat ini banyak dikenal oleh pendaki gunung sebaagai Piramida Carstensz yang memiliki ketinggian 4.844 meter di atas permukaan laut. Salah satu puncak tertinggi di muka Bumi ini telah menarik minat-gletser abadi di garis Khatulistiwa, terutama para petualang dan pendaki gunung yang ingin mencapai gletser tertingginya di kepulauan tropis Nusantara.

Pendakian ke puncak memerlukan teknik khusus dan mendaki medannya hanya direkomendasikan bagi pendaki yang berpengalaman. Terdapat tiga pendakain tersulit dari lima titik pendakian.

Menjadikan puncak ini, sebagai salah satu puncak paling sulit untuk ditaklukan di dunia, dan puncak tertinggi antara Andes dan Himalaya, jika Anda behasil menaklukkan Puncak Carstensz, maka jeritan kemenangan dan kegembiraan akan Anda teriakan di puncak Jayawijaya.

Adventure Carstensz menjadi salah satu operator tur yang dapat diandalkan untuk jasa pendakian ke puncak Jayawijaya yang bersalju. Rincian biaya mendaki ke Puncak Carstensz untuk turis mancanegara sekira 10 ribu-11 ribu dolar AS. Sementara itu, untuk wisatawan domestik biayanya mulai Rp30 juta.

Biaya tersebut sudah meliputi perjalanan pendakian ke Puncak Carstensz, baik dari tenda, makanan, porter, transportasi, pemandu, kemanan, serta bermalam di homestay setelah pendakian. Perjalananya akan diatur dan disesuaikan harganya, paling cepat perjalanan selama lima hari.

Saat ini, jalur pendakian ideal ke Puncak Carstensz adalah melalui Sugapa-Ugimba-Carstensz. Jalur tersebut selain paling aman juga memiliki beragam keunggulan seperti kesempatan melihat Sungai Kemabu yang memiliki wisata arung jeram, sungai Nabu dengan aliran terbalik ke arah gunung Carstensz. Bahkan, ada sungai yang memiliki bau harum serta menjadi sumber garam di atas gunung. Ada pula air terjun dan padang golf di Putigapa.
sumber:sindo

Senin, 02 Februari 2015

Mengenal Begal: Antisifasi Kejahatan di Jalan

Jalur - Kini tingkat kejahatan sudah sangat meresahkan warga masyarakat yang khususnya berada diwilayah Kota Depok dan sekitarnya. Sudah beberapa pekan ini sudah terjadi tindak kejahatan hingga menimbulkan jatuhnya korban jiwa dan kehilangan harta benda.

Dalam situasi yang sangat meresahkan ini, himbauan melalui informasi baik media cetak ataupun elektronik sudah disampaikan melalui kepolisian setempat, namun masih saja para pembegal dan komplotannya dapat beraksi dan berhasil membuat kritis korbannya dengan kode wilayah yang berbeda beda.

Untuk dapat memahami dan dapat mengantisifasi tindak kejahatan saat berada dijalan, marilah mengetahui apa saja yang harus diperhatikan antara lain:

  1. Selalu taati peraturan lalu lintas di jalan dan lengkapi persyaratan kendaraan. 
  2. Informasikan perjalanan ke keluarga atau teman. 
  3. Perhatikan juga keadaan sekeliling saat berkendara. 
  4. Simpan barang-barang berharga, seperti cincin, kalung dan jam mewah yang berkilau di dalam tas.
  5. Hindari melintas di jalanan yang sepi dan gelap. 
  6. Ingatkan teman apabila berboncengan untuk selalu bersikap waspada dan berhati hati. 
  7. Upayakan selalu bersama teman saat hendak mengendarai sepeda motor, minimal berdua. 
  8. Simpanlah nomor ponsel atau kontak polisi agar bisa cepat menghubungi jika terjadi sesuatu di jalan.
  9. Jangan menelepon saat sedang berkendara. 
  10. Ketahuilah kondisi rute jalan yang akan dilalui. 
  11. Bila ingin bertemu atau bercengkrama dengan teman, pilihlah tempat-tempat yang ramai. 
  12. Apabila dibuntuti oleh empat orang atau lebih saat berkendara, waspadailah orang-orang tersebut.
  13. Menepilah di tempat keramaian saat laju kendaraan diberhentikan oleh yang tidak dikenal. 
  14. Amati wajah dan ciri orang yang memberhentikan itu untuk menghindari terjadinya hal di luar kendali.
  15. Jika takut untuk berhenti saat dihentikan oleh orang tidak dikenal, melajulah dengan kencang meninggalkan orang tersebut. 
  16. Laporkan bila melihat, mendengar, mengetahui, atau bahkan mengalami ada aksi begal agar dapat ditindaklanjuti," tutupnya.

Minggu, 01 Februari 2015

Besok Aksi Damai Menuntut Tutup PT. Freeport

Jalur- Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Yogyakarta, berencana gelar aksi damai, pada Senin, 2 Februari 2015, menuntut pemerintah menutup PT Freeport Indonesia, dan sejumlah perusahaan asing yang beroperasi di tanah Papua.

“Sejarah Papua Barat adalah sejarah yang dimanipulasi oleh kepentingan-kepentingan ekonomi politik imperialisme Amerika Serikat, yang akhirnya mendorong Indonesia untuk melakukan aneksasi atas Papua Barat melalui Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera),”

AMP juga mengatakan, di tengah situasi teror, intimidasi, penahanan, penembakan bahkan pembunuhan terhadap rakyat Papua Barat, pemerintah kolonial Indonesia dan imperialisme Amerika Serikat masih terus melakukan pembahasan perpanjangan kontrak PT. Freeport tanpa persetujuan dari rakyat Papua Barat.

“Melihat semua kompleksitas semua persoalan di Papua Barat saat ini, dimana belum ada lagi pengakuan terhadap hak-hak demokratis rakyat Papua Barat, maka dengan kehadiran PT. Freeport milik imperialisme Amerika Serikat merupakan dalang kejahatan terhadap rakyat Papua Barat,” tulis AMP. (Baca: Gubernur Papua Ancam Usir Freeport Jika Tetap Bangun Smelter di Gresik)

“Dengan demikian, kondisi Papua dari dahulu hingga hari ini dan sampai saat ini belum juga berubah dengan kehadirannya para kapitalis-kapitalis yang mau menghancurkan bumi Papua secara tersistematis,” kata AMP. (Baca: Gubernur Papua: Freeport Silakan Angkat Kaki dari Papua!)

AMP juga mengatakan, aksi yang digelar bertujuan menuntut rezim Jokowi-JK untuk segera, menutup dan menghentikan aktivitas eksploitasi semua perusahaan Multy National Coorporation (MNC) milik negara-negara imperialis di tanah Papua.

Juga Indonesia diminta menarik Militer Indonesia (TNI/Polri), baik Organik maupun Non-Organik dari seluruh Tanah Papua Barat. (Baca: Beri Kelonggaran Kepada Freeport, Menteri ESDM Diminta Mundur)

“Segera berikan kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi Rakyat Papua Barat,” tegas AMP. 
sumber:sp

Ini Loh Titik Banjir Di Jakarta

Jalur -  Sudah lebih dari dua pekan Kota Jakarta diguyur hujan deras dan angin yang berkecepatan kadang cepat dan sedang, mengakibatkan genangan air yang hampir sampai lutut orang dewasa.

Untuk dapat menghindari daerah mana saja yang kerap digenangi air, dan agar tidak terjebak dalam kemacetan, ada baiknya anda melihat titik titik mana saja antara lain:

  1. Jalan S Parman depan Universitas Trisakti, Jakarta Barat, 40 sentimeter.
  2. Jalan Juanda III Jakarta, 20 sentimeter.
  3. Pertigaan Kapuk Raya arah Kamal menuju Kota, 20 sentimeter.
  4. Jalan Sunter Selatan, Tanjung Priok, 30 sentimeter.
  5. Depan Aston Cengkareng, 30 hingga 40 sentimeter.
  6. Perempatan Green Garden, 40 sentimeter. 
  7. Jalan Mangga Dua arah Kota, 30 sentimeter.
  8. Depan MOI Kelapa Gading, 40 sentimeter.
  9. Depan Perumahan TNI AL Kelapa Gading, 40 sentimeter.
  10. Depan Pos Polisi Kampung Bandan, Jakut, 30 sentimeter.
  11. Jalan Tubagus Angke, 20 hingga 30 sentimeter.
  12. Jalan Raya Ciledug setelah RS Sari Asih arah CBD, 30 sentimeter.
  13. Jalan Kwini 2 depan Hotel Borobudur. 
  14. Jalan Hasyim Ashari sebelum Roxy. 
  15. Jalan Boulevard Barat. 
  16. Perlintasan KA Kalibata depan Kalibata Mall. 
  17. Jalan Soeprapto arah Cempaka Mas. 
  18. Jalan Danau Sunter Barat Kecamatan Tanjung Priok. 



Sabtu, 31 Januari 2015

Kapal Tanker Rehoboot GT 827 di Bajak Orang Tak di kenal

Jalur -  Polresta Manado mendapat pengaduan bahtwa ada sekelompok orang yang dengan sengaja membajak Kapal tangker Rehoboot GT 827 diperairan Bitung.

kapal yang sedianya memuat bahan bakar minyak berjenis solar, diketahui telah dibajak oleh sekelompok orang.


Informasi yang didapat dari Kepala Satuan Polisi Air (Polair) Polresta Manado, Kompol MR Sianturi mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Jumat (30/1/2015) sekitar pukul 01.00 WITA. Pihaknya baru mendapat laporan pada Sabtu (31/1/2015) pagi.

"Saya mendapat informasi dan langsung melaporkan ke Kapolresta Manado. Selanjutnya atas perintah Kapolres, informasi itu diteruskan ke Direktorat Polair Polda Sulut," ujar Sianturi.

Kapal Rehoboot semula bertolak dari pelabuhan Bitung hendak menuju Halamahera, Maluku Utara membawa solar. Namun, saat berada di perairan belakang Pulau Lembeh, Bitung sekelompok orang menggunakan speed boat mencegat kapal dan langsung naik ke atas kapal.

Sebanyak delapan orang yang menggunakan senjata tajam mengikat para kru kapal dan memaksa mereka turun dengan sekoci. Lalu kapal dikuasai para pembajak. Sebanyak 14 orang kru kapal sempat terapung-apung beberapa jam sebelum terdampar di sebuah rakit pencari ikan yang berada sekitar 100 mil di belakang Pulau Nain.

Saat terdampar itulah, mereka menginformasikan kapal mereka dibajak lewat peralatan komunikasi yang dimiliki penjaga rakit. Menerima laporan adanya kejadian pembajakan kapal, Polair Polda Sulut langsung bergerak cepat.

"Tadi pagi mereka sudah berhasil mengevakuasi para korban menggunakan kapal milik Polair Mabes Polri KP Beo 5013 yang berada di Bitung," kata Sianturi.

Saat berita ini ditulis, kapal Polair sedang dalam perjalanan menuju ke Bitung. Polisi akan mendalami kejadian ini termasuk mencari di mana kapal Rehoboot kini berada. 
sumber:kki

KPK DARI ZAMAN ORDE LAMA HINGGA KINI

Jalur - Sosok Soekarno seolah menjadi stok pemimpin terakhir yang benar-benar mencintai Indonesia setelah berpuluh tahun negeri ini merdeka. Pergantian pemimpin dari masa ke masa tidak membawa negeri tercinta menuju masyarakat yang benar-benar menikmati kemerdekaan dalam hidupnya. Regenerasi para pemimpin yang terjadi seperti pergantian pembawa tongkat estafet ke tangan pelari yang makin lemah.
Di tengah zaman yang terus berkembang baik dari segi tekhnologi yang mendukung kehidupan maupun kualitas sumber daya manusia karena pendidikan yang kian mudah dikecap, bangsa ini bukannya semakin baik. Penyebabnya adalah karena peningkatan kualitas sumber daya manusia dari segi pengetahuan seperti tidak diikuti oleh peningkatan rasa cinta akan bangsa dan negara.
Dedikasi yang sungguh untuk membangun negeri seperti sebuah komoditas langka yang harganya sangat mahal di negara ini. Kebebasan berdemokrasi ditandai dengan runtuhnya rezim Soeharto tahun 98 bukannya membawa angin segar bagi pembaharuan bangsa oleh masyarakat yang dengan bebas bisa menyuarakan kegelisahannya. Kebebasan justru diterjemahkan menjadi kesewenang-wenangan melakukan sesuatu, kerusuhan, kekerasan dalam menyampaikan pendapat menjadi warna kelam yang membingkai demokrasi tanah air.
Terjadilah pemilihan presiden pertama oleh rakyat pada 2004, sosok SBY yang terpilih saat itu seolah menjadi harapan baru bagi kebangkitan Indonesia. Nyatanya di periode kedua kepercayaan rakyat atas dirinya sepertinya tidak bisa dipertanggung jawabkan. Wibawa kemiliterannya seperti sirna karena terlalu sering “curhat” dan terkesan lamban menangani masalah.
Demokrasi Indonesia bukan lagi seumur jagung, hampir 15 tahun sudah setelah diadakan pemilihan presiden secara langsung, tentu para elit politikus sudah banyak belajar. Dalam iklim perpolitikan yang terus berjalan sekian lama, harusnya dihasilkan tokoh-tokoh yang sudah matang diproses bertahun-tahun. Akan tetapi kenyataannya, para politikus negeri ini seperti tidak pernah belajar mencintai negeri ini. Masing-masing hanya memperjuangkan kepentingan pribadi di atas jabatan yang diemban sebagai abdi negara.
Pasca rezim Soeharto, sepertinya budaya korupsi anak beranak dari tahun ke tahun, dari oknum ke oknum bahkan dari instansi ke instansi. Tumpulnya komisi yang dibentuk untuk menangani kasus korupsi adalah penyebab mewabahnya penyakit nomor satu di negeri ini. Sejak orde lama, bukan tidak ada lembaga yang dibentuk untuk mencegah kasus korupsi di Indonesia.
Paran (Panitia Retooling Aparatur Negara) tahun 1957 dibentuk dalam rangka menjaga transparansi pejabat kala itu, namun tak bertaji karena pejabat kala itu mampu membubarkan lembaga ini.
Operasi Budhi (1963), tugas mereka lebih berat daripada Paran, karena mereka dibebani untuk menyeret pelaku korupsi sampai ke pengadilan. Namun lagi-lagi alasan politis membuat lembaga ini tidak mampu berbuat banyak bagi pemberantasan korupsi saat itu, dan berujung pada pembubaran.
Di jaman orde baru, muncul Tim Pemberantasan Korupsi yang dibentuk oleh presiden saat itu, Soeharto, namun kinerja tim sepertinya tidak cukup baik karena tidak didukung oleh kerja sama yang baik dari pemerintah. Nyatanya Soeharto menjadi presiden terkorup Indonesia sampai saat ini, yang mungkin saja saat itu pembentukan Tim Pemberantasan Korupsi hanyalah topeng untuk citra dirinya.
Era Reformasi
Pemberantasan korupsi dimulai oleh BJ Habibi yang memimpin Indonesia setelah Soeharto mundur dari posisi presiden.
Komisi Pengawas Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN) lahir berdasarkan Undang-Undang No 28 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih, dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sayangnya pemerintahan Habibi hanya setahun dan digantikan oleh Gusdur.
Tim Gabungan Pemberantas Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK) kemudian muncul melalui PP No 19 tahun 2000, akan tetapi tim ini kemudian bubar karena sudah adanya UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi
Sejak 2003 hingga kini komisi yang masih bertahan dan menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam pemberantasan korupsi adalah KPK. Dari tahun ke tahun meski menghadapi banyak gelombang, KPK seperti menemukan tajinya. Satu per satu aparat negara mulai ditangkap karena terbukti mengkorup uang negara.
Keberadaan Komisi Pemberantasan korupsi saat ini dirasa sangat penting mengingat bahwa betapa rakusnya manusia akan jabatan yang bisa menghasilkan harta. Keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi sangat penting mengingat banyaknya masyarakat yang menderita karena haknya akan harta miliknya sendiri dimakan habis oleh pemerintah yang mengaku sebagai wakilnya. Tidak ada manusia yang kebal akan godaan uang, harta dan tahta, maka sangat diperlukan sebuah lembaga atau tim yang benar-benar bersih untuk mengawasi orang-orang yang akan dipercaya mengelola aset maupun harta negara kita tercinta ini.
sumber: cob

Jumat, 30 Januari 2015

Waspadai Lokasi Ini, Kerap Ada Kejahatan


Jalur - Perlu diketahui bagi para pengguna kendaraan umum atau pun yang menggunakan transportasi umum, saat ini tindakan kejahatan sudah sangat mengkhawatirkan khususnya diwilayah Depok yang sejak beberapa bulan ini sering terjadi tindakan penodongan dan penembakan, tak segan segan komplotan tersebut melakukan kekejian hingga menewaskan nyawa seseorang.

Oleh karena itu, mari kita ingat daerah dan lokasi mana saja yang sering kerap dijadikan aksi kejahatan baik kelompok maupun perorangan:

antara lain:
wilayah Polres Jakarta Utara ada tiga titik, Polres Jakarta Timur tiga titik, Polres Jakarta Barat enam titik, Polres Jakarta Selatan tiga titik, dan Polres Jakarta Pusat 10 titik.

 "Sisanya ada di wilayah peyangga seperti Tangerang, Depok dan Bekasi,".

Titik rawan kejahatan di wilayah Ibu Kota biasanya terdapat di perempatan terminal, stasiun, pelabuhan, dan tempat-tempat umum lainnya, misalnya Perempatan Coca-cola di Jakarta Pusat, Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur, Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan kawasan Taman Sari, Tambora, dan kolong Jembatan Grogol, Jakarta Barat.

Sebagai himbauan untuk tidak melakukan perjalanan disaat jauh dari keramaian.

Presiden Himbau Publik Hormati Hukum

Jalur -  Menanggapi kekisruhan yang terjadi ditubuh Polri dan KPK, Presiden Joko Widodo menghimbau masyarakat untuk dapat memahami terkait pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri untuk menunggu upaya proses hukum yang terjadi imbas kisruh institusi dua lembaga pemerintah tersebut.
Menurutnya, proses hukum tetap harus dihormati.

"Sabar dulu. Karena ada proses hukum yang harus dihormati jangan sampai nanti ada orang bilang presiden intervensi dan nanti pada  satu titik akan kita putuskan, jadi sabar dikit," , Jumat (30/1/2015).

Setelah kasus Budi Gunawan mencuat ada beberapa kejadian yang dinilai masih berkaitan dengan kasus tersebut, termasuk penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Adnan Pandu, Zulkarnaen, oleh Bareskrim Mabes Polri.

Kini kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya.

Selasa, 27 Januari 2015

Soekarno Kuasai NATO dan SEATO

Jalur - Mungkin tidak banyak orang yang tahu tentang apa yang melatar belakangi kebijakan politik Soekarno yang dikenal berani frontal dalam menentukan nasib rakyat Irian Barat melalui Trikora yang kemudian di lanjutkan dengan Dwikora sebagai upaya Indonesia mendongkel Inggris dari tanah persekutuan melayu (Malaysia).

Seperti yang kita ketahui, Trikora dan Dwikora adalah perjuangan politik Indonesia yang di lakukan lewat sebuah konfrontasi total dengan pengerahan kekuatan militer keperbatasan sebagai jawaban Indonesia atas kebuntuan politik yang dialaminya. Konfrontasi ini bersifat tertutup karena sebelumnya Indonesia tidak pernah mengumumkan pengerahan militer secara terbuka seperti layaknya perang konvensional pada umumnya.

Tidak sedikit dunia Internasional sering di buat tercengang dengan setiap langkah Indonesia di bawah pimpinan Soekarno dimana dalam memperjuangkan suatu kebijakan poltik selalu di ikuti dengan pengerahan militer. Apalagi yang dihadapinya rata – rata adalah Negara yang tergabung dalam NATO dan SEATO di bawah kendali Amerika Serikat (AS).

Lantas apa yang membuat Soekarno sangat berani membawa Indonesia berhadapan dengan Negara koalisi yang sudah pasti jauh lebih kuat daripada Indonesia ?

Keberanian Soekarno membawa Indonesia berhadapan dengan negara – negara yang tergabung dalam NATO dan SEATO dimana negara adi daya AS memberikan dukungan penuh patut kita acungi jempol. Namun seperti yang kita ketahui diatas Soekarno tidak sendiri karena ada Uni Soviet dan sekutunya yang mendukung penuh aksi tersebut.

Meskipun Indonesia pada tahun 1955 telah tergabung dalam GNB pada kenyataannya sekitar tahun 1960 Indonesia secara tidak langsung telah memihak pada salah satu blok. Dari keterlibatan blok timur ini kemudian berlanjut pada lahirnya konfrontasi kedua yang di kenal Dwikora pada tahun 1964 – 1966 sesuai dengan deal yang sudah di sepakati antara Indonesia dan Uni Soviet saat memperjuangkan Irian Barat (Trikora).

Jadi, pada intinya ganyang Malaysia yang digagas oleh Soekarno tidak murni dari ide sang maestro melainkan juga adanya dorongan pihak lain dalam hal ini adalah partai komunis Indonesia dan Uni Soviet dengan blok timurnya yang ingin mengkomuniskan dunia dengan memanfaatkan “kebuntuan” Indonesia saat menghadapi Belanda di Irian Barat. Hal ini dapat kita lihat dari dibentuknya 1 Brigade Sukarelawan oleh Soekarno untuk membantu perjuangan rakyat Kalimantan utara yang komunis menentang pemerintahan Inggris di persekutuan tanah melayu (Malaysia) serta usaha Soekarno yang mati – matian melindungi partai komunis di Indonesia. Ini adalah bukti yang tak terbantahkan dimana perang dingin yang terjadi antara tahun 1941 – 1991 telah memberikan dampak / pengaruh yang luar biasa bagi kelangsungan bangsa Indonesia khususnya dalam kebijakan politik Indonesia yang di kenal keras dan revolusioner.

Di mata penulis Soekarno adalah seorang bapak bangsa yang berjiwa besar serta seorang nasionalis sejati. Selama penulis membuat tulisan ini, penulis dapat meraskan seperti apa situasi serta kegundahan seorang Soekarno pada waktu itu khususnya saat dihadapkan pada pilihan yang amat sulit ketika memperjuangkan Irian Barat. Di satu sisi, Soekarno harus mengembalikan Irian Barat ke wilayah Indonesia dalam satu kedaulatan yang utuh. Namun disisi lain Soekarno dengan terpaksa harus menerima tawaran Uni Soviet untuk memperkuat partai komunis yang sudah jelas – jelas pernah berusaha meruntuhkan kekuasaannya melalui pemberontakan Madiun tahun 1948. Dan yang paling berat adalah membawa Indonesia berhadapan dengan Negara commontwealth di Malaysia dimana seperti yang kita ketahui saat itu kondisi Indonesia sedang dalam tidak fit serta tidak memungkinkan untuk menang namun langkah tersebut harus tetap diambil sebagai bukti bahwa Indonesia konsisten dengan keputusannya.

Mungkin disinilah tidak semua orang tahu apa yang ada di benak Soekarno pada waktu itu. Demi memegang teguh komitmen kepada kawan timurnya, Soekarno secara terbuka membela mati – matian partai komunis meski di hujat sebagian rakyatnya dan berusaha menyeimbangkannya dengan AD yang tentu saja adalah musuh bagi partai komunis tersebut, hingga akhirnya Soekarno tenggelam karena tidak mampu memikul keduanya.

Suatu pilihan yang pahit tapi harus tetap di telan agar Indonesia tetap berada di atas kejayaannya dan hidup sebagai bangsa yang benar – benar berdaulat penuh atas wilayahnya.

“Saya yang memperjuangkan Negara kesatuan dari muda sampai tua, kok sampai pecah persatuan. Kalau harus tenggelam biarlah saya yang tenggelam” Bung Karno.
sumber:viva

Senin, 26 Januari 2015

Indonesia Jadi Incaran Negara Besar di Dunia

Jalur - Didunia ini sudah diakui ada dua negara raksasa dunia yang kini sedang mengincar Indonesia, ya<.  Amerika Serikat dan Rusia.

Diketahui negara adidaya itu ingin menjadikan 'Negeri Jamrud Khatulistiwa'--julukan Indonesia--sebagai pangsa pasar bagi produk-produk persenjataan mereka (Alutsista).

Sebagai bukti, Amerika Serikat mengaku siap memasok sejumlah suku cadang yang diperlukan kendaraan militer Indonesia asal negara tersebut seperti untuk pesawat angkut C-130 Hercules, jet tempur F-16 Fighting Falcon, dan helikopter tempur AH-64 Apache.

''Sulit bagi AS untuk melakukan embargo kepada Indonesia sebagai mitra yang amat kuat,'' kata Staf Khusus Menteri Pertahanan AS untuk Kawasan Asia Pasifik David B Shear, akhir pekan lalu.

Shear menambahkan pemerintah AS akan melakukan segala upaya untuk memastikan komitmen, dukungan, serta pengiriman suku cadang peralatan militer kepada Indonesia. ''Kami juga memiliki kerja sama penting mengenai hibah pesawat tempur F-16 dan penjualan helikopter tempur Apache baru-baru ini,'' kata Shear.

Lain Amerika Serikat, lain pula Rusia. Beberapa hari sebelum Shear mengungkapkan keinginan 'Negeri Paman Sam', Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin telah lebih dahulu menyatakan keinginan agar Indonesia menyetujui pembelian pesawat tempur Sukhoi jenis Su-35.

''Kami berharap kesepakatan pembelian Su-35 bisa terjadi. Kerja sama militer di antara kedua negara sudah berlangsung sejak lama dan kami ingin bisa terus berlanjut,'' ujar Galuzin di kediaman Duta Besar Rusia, Jakarta, Senin (19/1).

Dia menambahkan Rusia selalu siap jika memang nantinya Indonesia sepakat untuk membeli Su-35 demi menambah unit pesawat tempurnya.


Dalam kunjungannya dan peresmian Alutsista, Presiden Joko Widodo paham betul negeri yang dipimpinnya menjadi incaran negara-negara asing sebagai pangsa pasar potensial. Negara seluas 1.904.569 km2 ini tentu membutuhkan peralatan utama sistem persenjataan yang canggih, modern, dan ideal demi menjaga kedaulatan.

Daripada sekadar menjadi konsumen dan incaran negara-negara produsen dari luar negeri, Jokowi ingin Indonesia mandiri. Ia pun gencar melakukan safari ke PT PAL, PT Dok Surabaya, dan PT Pindad demi memenuhi kebutuhan pertahanan dalam taraf yang ideal.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengamini bahwa tujuan safari Jokowi ialah untuk mengetahui secara langsung kondisi salah satu industri strategis itu dan bagaimana pengembangannya ke depan.

''Presiden menginginkan pengembangan berbasis dua hal. Misi pertama harus bisa menuju kemandirian pertahanan, setiap ada pengadaan alutsista harus dibarengi transfer teknologi. Yang kedua ialah untuk menerapkan teknologi dan mengembangkan teknologi ganda,'' imbuhnya.


Ditopang UU

Industri pertahanan di dalam negeri memang diyakini akan bergeliat dan mampu memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) nasional. Pendorongnya ialah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.

''Industri akan lebih bergeliat karena dijamin pemerintah melalui undang-undang. Ada banyak INVESTOR asing yang ingin mengajak kerja sama,'' ujar Kepala Divisi Perencanaan Komite Kebijakan Industri Pertahanan Said Didu kepada Media Indonesia, akhir pekan lalu.

Sejauh ini, kata dia, industri dalam negeri baru bisa memproduksi senjata berkaliber kecil, kapal pendukung logistik perang, atau panser. Indonesia masih sangat tergantung pihak asing dalam hal teknologi tingkat tinggi.

''Untuk pesawat tempur, kapal perang yang lengkap dengan sistem senjata, kemudian kapal selam, itu masih harus bekerja sama dengan pihak asing. Senjata kaliber besar dan rudal juga masih harus kerja sama,'' tuturnya.

Lebih jauh ia mengatakan, pesawat tempur dan kapal selam tengah dirancang dengan Korea Selatan. ''Pesawat tempur mungkin baru bisa terbang 2026, kapal selam mungkin 2017-2018 sudah dibangun di PT PAL. Untuk medium tank, sedang dirancang PT Pindad,'' kata Said.

Said juga mengutarakan persoalan pertahanan bukan hanya tanggung jawab Kementerian Pertahanan. Mengingat masih ada permasalahan dari sisi industri pendukung dan permodalan, ia pun berharap kepada Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN.

Menurut dia, Kementerian Perindustrian bisa mendorong pengembangan industri pendukung, sedangkan Kementerian BUMN membantu suntikan modal. ''Dengan begitu, kapasitas produksi bisa ditingkatkan seiring dengan penyediaan sumber daya manusia yang mumpuni,'' tandas Said.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari mengatakan Kemenperin terus menguatkan BUMN sebagaimana yang menjadi bagian tugasnya.

''Tugas Kementerian Perindustrian ialah bagaimana memperkuat BUMN-nya seperti Pindad, Krakatau Steel, atau Dahana yang memproduksi mesiu. Dari sisi permodalan, Kementerian BUMN juga sudah bergerak melalui penyertaan modal negara (PMN),'' tutur Ansari.
sumber:mi

Sabtu, 24 Januari 2015

Polri dan KPK Harus Kontrol Diri

Jalur - Mari bersama sama membangun kontrol paling tinggi dalam menjalankan roda pemerintahan,  rakyat akan selalu mengikuti perkembangan dan kebijakan pemerintahan dalam memberikan kebijakan serta keputusan, walaupun problema bercampur aduk dengan salah ataupun benar kala mempertahankan pengambilan keputusan.

Dengan tidak adanya strategi prioritas mana terlebih dahulu untuk dikerjakan dan dijalankan, cenderung persoalan yang diangkat masih perkutat masalah lama, pergerakan perjalanan bangsa Indonesia selalu melihat dan mata berpaling kebelakang, dengan mengansumsikan siapa waktu itu yang menjadi Bapak Penguasa hingga menjadi besar dan dianggap benar. Padahal?...

Kini kembali terjadi lagi dua institusi pemerintah dalam menjalankan tugasnya masih melihat persoalan yang bersifat  pribadi, dendam dan ketidakpercayaan. Hal ini membuat timbulnya kepercayaan publik menjadi berkurang. Untuk ditafsirkan kedua lembaga insitusi pemerintah yaitu Polri dan KPK sebenarnya mereka adalah satu kesatuan, masing masing memiliki kewenangan dalam melakukan penanganan. Namun, dengan adanya dua kekuatan yang ada di dalam satu pemerintahan, makin menghambat jalannya penegakkan, dimasing masing institusi tersebut.

Dua institusi tersebut, masing masing telah keluar dari jalur koordinasi sebenarnya dalam melakukan tindakan baik penanganan maupun penyidikan. Dan masa rentang penyelesaian menjadi semakin lama dari kasus perkasus. Hal ini publik mengharafkan tingkat profesionalitas kerja masing masing institusi harus saling menghormati, apabila terdapat sangkaan setelah itu diberikan hak membela. Tetapi apa yang terjadi masing masing mencari kelemahan, kekurangan, dimana peluang untuk menjaga ancaman ancaman dapat ditangkis dan dielakan.

Sekarang kita kembalikan ke sikap apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo meminta baik KPK maupun Polri harus menjalankan hukum sesuai dengan aturan dan kode etik masing masing. Dan presiden juga menginginkan proses hukum yang ada harus benar-benar bersifat objektif dan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang ada. Selain itu, pesan Presiden agar baik Polri maupun KPK tetap menjaga profesionalisme dan kekompakan. Dua institusi tersebut, ditambah Kejaksaan Agung, merupakan pilar utama penegakan hukum di negeri ini. Karena itu, terlalu mahal harganya bila institusi penegak hukum berbenturan, atau dibenturkan. Karena itulah, berkali-kali kita menegaskan keutuhan bangsa dan negara ini lebih mahal harganya ketimbang kepentingan sempit apa pun. Pada posisi tersebut, tidak elok rasanya bila ada pihak-pihak yang terus menggosok-gosok dengan mengembangkan sikap saling menyerang dan saling mendelegitimasi lembaga lainnya.



Jumat, 23 Januari 2015

Jujur Belum Tentu Ada di KPK?...

Jalur - Setelah laporan panjang yang diberikan oleh Pelaksana Tugas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto anggota fraksi PDIP terkait pertemuan dengan ketua KPK Abraham Samad dirumah kaca dengan para elit politik PDIP yang membahas pencalonan wakil presiden mendampingi Jokowi Dodo.

Menjadi topik panas saat ini, dengan tidak adanya penjelasan langsung dari tersangka sosok ketua KPK. Apakah benar ketua KPK mengikuti undangan tersebut?...

Hal itu dikritik oleh sebagian para ahli politik, bahwa ketua KPK telah melanggar kode etik institusinya, dikarenakan telah melakukan unsur unsur politis guna menonjolkan diri ikut serta dalam pencalonan tersebut.

Belum tenggat berjalan beberapa hari, kembali Kabareskrim Polri telah menangkap tersangka Wakil Ketua KPK Bambang Wijayanto, terkait suap pilkada. Hal ini menambah cerita panjang sejarah KPK. Yang dengan mengawali usut calon kapolri Komjen Budi Gunawan yang berujung panjang dan cekal terhadap para pimpinan KPK tersebut.

Diketahui, Jum'at 23/1/15 telah menangkap wakil ketua KPK BW, yang digelandang oleh satuan kepolisian Kabareskrim polri dengan menggunakan surat penangkapan dan penahanan yang ditunjukan langsung ke BW, Penangkapan BW terjadi Jum'at pagi setelah menjemput anaknya yang masih sekolah diwilayah Depok, dengan didampingi anggota Polres Depok serta anggota gabungan yang berpakaian preman.

Bila mempelajari kasus perkasus, sudah sangat tabu apa yang di gagas KPK menjadikan tersangka Komjen Budi Gunawan dengan melihat rekap jejak tahun sebelumnya yang dijadikan alat bukti dalam penahanan tersangka BG. Berlanjut kasus kedua dengan penangkapan wakil ketua KPK melalui bukti data tahun sebelumnya, Pertanyaannya kenapa baru terbongkar data tersebut?...

Padahal rekap jejak tersangka sudah ada tahun lalu. Hal ini menjadi pertanyaan mengapa hukum di jadikan alat politik.

sg

Rabu, 21 Januari 2015

Keamanan Apa Saja Yang dimiliki Indonesia?...

Jalur - Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari banyak pulau, untuk menjaga kesatuan dan negara para pasukan-pasukan elit pun dipersiapkan oleh pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI). Karena informasi yang dirahasiakan belum banyak orang yang mengetahuinya, pasukan ini memang dipersiapkan untuk mengatasi masalah dengan tingkat yang tinggi. Ini adalah pasukan-pasukan elit yang dimiliki oleh Indonesia dan terjamin kemampuanya dalam menjalankan tugas-tugasnya bahkan diakui di Dunia.

1. Kopassus

Kopasus atau Komando Pasukan Khusus ini merupakan komando utama yang dimiliki TNI Angkatan Darat Indonesia. Dengan baret merah yang di pakainya pasukan ini dapat menangani tugas-tugas berat seperti operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh dan adapula operasi yang tidak diketahui publik salah satunya Penyusupan ke pengungsi Vietnam di pulau Galang untuk membantu pengumpulan informasi untuk di kordinasikan dengan pihak Amerika Serikat (CIA).

2. Batalion Raider

Pasukan elit Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini diresmikan pada tahun 2003, walaupun umurnya masih mudah pasukan elit ini tidak bisa diremehkan. Pasukan ini memiliki kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat, pasukan ini memang dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari helikopter. Kekuatan satu batalyon raider setara tiga kali lipat kekuatan satu batalyon infanteri (yonif) biasa di TNI Angkatan Darat.

3. Pasukan Katak (Kopaska)

Pasukan Katak ini dibentuk pada tahun 1963 oleh presiden pertama Indonesia Soekarno, pasukan ini memiliki motto Tan Hana Wighna Tan Sirna (Tidak ada rintangan yang tak dapat diatasi) dan saat itu presiden Soekarno menggunakan pasukan ini dalam mengatasi masalah di Irian Jaya. Operasi-operasi yang meilbatkan Kopaska memang tidak banyak terekspos ke publik seperti Buru Perompak di daerah Selat Malaka, Selat Sunda, Bangka Belitung, Misi Satgas Merah Putih di Somalia pembebasan MV Sinar Kudus dan masih banyak lagi.

4. Datasemen Bravo 90 (Den Bravo-90)

Pasukan yang dibentuk oleh Angkatan Udara pada tahun 1990, pasukan ini mempunyai spesialis Pengamanan alutsista udara, anti-bajak pesawat, intelijen & kontra-intelijen. Pasukan khusus ini merupakan pertama di Indonesia yang mampu menguasai ilmu bela diri Stema yang merupakan ciri khas dari pasukan elite Rusia. Dalam operasinya tim ini bergerak tanpa identitas  atau seorang diri layaknya intelejjen.

5. Kontingen Garuda

Pasukan TNI yang satu ini dinamakan Kontingan Garuda atau Pasukan Garuda yang memiliki tugas untuk pasukan perdamaian di negara lain atau biasa dikirim sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB. Kontingan Garuda I dikirim pertama kali ke Mesir pada tahun 1957 dan terakhir ditugaskan pada saat bentrokan Libanon-Israel.
sumber:bekasiurban

Pemerintah Optimis Bangun Kereta Cepat di Luar Jawa

Jalur - Pemerintah menegaskan kembali akan membangun fasilitas umum yang rencana akan digerakan selama pembangunan jangka waktu lima tahun kedepan. dibalik program yang memakan banyak anggaran, Menteri Perhubungan menyampaikan, dan menegaskan bahwa dalam membangun program kereta cepat tidak menggunakan APBN 2015, namun dipakai untuk membeli kereta api cepat di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.

Demikian dikatakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Rabu (21/01).

Ia mengatakan, tujuan program membangun kereta cepat di luar Pulau Jawa adalah untuk konektivitas. Pemerintah akan membangun dan membiayai proyek rel kereta yang tidak layak secara bisnis, sedangkan proyek rel kereta yang layak secara bisnis akan diserahkan ke swasta.

Jonan menegaskan, hingga lima tahun pemerintah tidak akan membangun kereta cepat di Jawa menggunakan APBN 2015, namun dipakai untuk membangun kereta api di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.

Jonan menambahkan, untuk Sumatera, pemerintah akan menyambungkan Rantau Prapat, Sumatera Utara ke Kertapati, Palembang lewat Sumatera Barat dengan panjang 1.400 kilometer double track.

Untuk Trans Kalimantan akan dibangun rel kereta rute Pontianak-Balikpapan. Kereta Trans Sulawesi, yaitu dari Makassar-Manado.

Pemerintah juga akan ada membangun rel di Papua Barat dan Papua. Untuk tahap awal, pemerintah membangun jalur kereta rute Sorong-Manokwari.
sumber:elshinta

Minggu, 18 Januari 2015

Besok DPR Gelar Rapat Bahas Penundaan Pelantikan Kapolri

Jalur - Setelah presiden Joko Widodo menunda pelantikan Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan, lalu melepas jabatan dengan hormat Kapolri Jenderal Sutarman, lalu menyusul pergantian Kabareskrim.

Hal  ini sangat diluar tata cara pergantian Kapolri secara seremonial, dengan tanpa melakukan sertijab, hal itu membuat komisi III DPR RI harus segera melakukan rapat terkait pembatalan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Seperti yang diungkap, Wakil Ketua Komisi III Desmond J. Mahesa menyampaikan, bahwa agenda rapat kali ini menjadi penting dikarenakan ada pelanggaran pelanggaran undang-undang yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Hari Senin besok kita akan menggelar rapat untuk membahas penundaan pelantikan Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, dan pengangkatan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti sebagai Plt Kapolri. Ini ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan. Kami melakukan rapat untuk menentukan sikap kami terkait persoalan itu," , Minggu (18/1)

Menurut Desmon yang juga Ketua Panja Penegakan Hukum DPR, para politisi Senayan heran dengan langkah Presiden Jokowi yang tidak memahami hukum, terutama Undang-Undang Nomor 2 /2002 tentang Polri.

Tidak seharusnya Jokowi langsung memberhentikan Jenderal Sutarman, menunda pelantikan Budi Gunawan dan mengangkat Badrodin Haiti sebagai Plt. Kapolri.

"Terlihat jelas Jokowi tidak memahami aturan dan undang-undang tentang Polri. Dia tidak bisa seenaknya  membatalkan hasil persetujuan DPR dan kemudian mengambil langkah mengangkat Plt. Kapolri tanpa persetujuan DPR," beber Desmond.

Dia menambahkan, rapat Komisi III nantinya akan memutuskan apakah perlu dilakukan pemanggilan atau menggunakan hak interpelasi atau hak bertanya kepada Presiden.

"Ini penting agar masyarakat tahu apa alasan Jokowi melakukan itu semua. Sebenarnya tidak ada masalah kalau Jokowi langsung melantik Budi Gunawan, tapi Jokowi justru membuat masalah sendiri sehingga yang kecil pun terlihat menjadi besar," tambahnya.
sumber:pikiranrakyat

Sabtu, 17 Januari 2015

KPK Berpolitik Praktis, Ini Akan Kacau

Jalur - Nuansa politis sudah terlihat dengan adanya campur aduknya tatanan hukum dengan cara cara berpolitik, hal itu terlihat institusi kelembagaan yang ada dipemerintahan, terkait penyelesaian kasus hukum yaitu Korupsi.

Pembaca sudah menilai apa nantinya akan akan terjadi terkait Kisruhnya Calon Kapolri.

Media hukum kini sedang menyoroti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang dengan terang terang dan menyimpulkan bahwa sosok  seseorang dengan mudah terlihat kalau sedang terjerat korupsi dan memiliki harta kekayaan yang jauh dari perkiraan.

Apa yang disampaikan pakar hukum bahwa, KPK memiliki sisi buruk, Tjipta Lesmana.

Tjipta menuturkan, terkadang, KPK punya trik kejutan untuk menempatkan pejabat publik sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Namun, di sisi lain KPK punya kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan.

"KPK selalu bertindak ekstra hati-hati. Tidak puas dengan dua alat bukti permulaan, pasti memunculkan bukti ketiga bahkan keempat. Kadang jeleknya KPK, sudah menetapkan orang sebagai tersangka, tapi tidak kunjung diperiksa," kata Tjipta Lesmana dalam diskusi mingguan di kawasan Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (18/1/2015).

Ia mencontohkan, saat penetapan ketua BPK, Hadi Purnomo sebagai tersangka. KPK tidak memberikan waktu bagi Hadi untuk sekedar merayakan hari ulang tahunnya. KPK langsung menetapkannya sebagai tersangka. Namun, hingga saat ini, pemeriksaannya tak kunjung diteruskan dengan pemanggilan-pemanggilan.

Kondisi saat ini dinilai lebih buruk. Sebab, KPK diliputi dugaan unsur politik dalam penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka, sesaat sebelum, Kepala Lemdikpol ini menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI.

Menurut dia, KPK perlu segera memroses kasus Budi Gunawan sesuai dengan tuduhan yang dilayangkannya. Ini juga untuk menjaga citra KPK di mata publik.

"KPK sudah menyatakan kasus Budi Gunawan ini sederhana. Persepsi publik menilai KPK ini sarat nuansa politis, untuk mematahkannya harus dibuktikan dengan fakta. Fakta dan perkembangan kasus dari Budi Gunawan inilah yang bisa mematahkan persepsi itu," kata Tjipta.
sumber:kki