Minggu, 11 Agustus 2013

Amerika Menawarkan Hadiah Penangkapan Pemimpin Jaringan Al-Qaidah


Amerika Serikat mengutuk pelaku serangan bom yang menewaskan setidaknya 61 orang di Ibu Kota Baghdad, Irak, kemarin sebagai musuh-musuh Islam.

Departemen Luar Negeri Amerika menggambarkan serangan itu sebagai pengecut, sebagaimana mereka menargetkan para keluarga yang sedang merayakan Idul Fitri, yang menandai akhir dari bulan suci Ramadan, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Ahad (11/8).

Bom mobil telah memorak-porandakan Baghdad melalui kafe-kafe dan beberapa pasar, serta ledakan dan penembakan di tempat lain.

"Para teroris yang melakukan tindakan ini adalah musuh Islam dan musuh bersama Amerika Serikat, Irak dan, masyarakat internasional," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Jan Psaki.

"Serangan hari ini memberikan tanda serangan bunuh diri yang sama dan serangan bom mobil serupa di Irak selama 90 hari terakhhir. Sebagian besar serangan ini telah dilancarkan oleh Al-Qaidah di Irak," lanjut Psaki. Dia juga mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga korban pembunuhan.

Psaaki kembali mengulangi tawaran hadiah dari Amerika sebesar Rp 102 juta kepada siapapun yang dapat memberikan informasi sampai tertangkap pemimpin Al-Qaidah di Irak, Abu Bakr al-Baghdadi, yang diduga berlindung di Suriah.

"Dia terlibat dalam serangkaian serangan di Irak sejak 2011, dan mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap penjara Abu Ghraib di luar Baghdad, serangan bom bunuh diri terhadap Kementerian Kehakiman Irak, dan serangan-serangan-lain terhadap pasukan dan warga Irak," jelas Psaki.

"Amerika menawarkan hadiah Rp 102 juta bagi informasi yang dapat membantu pihak berwenang membunuh atau menangkap Abu Bakr al-Baghdadi. Hadiah ini adalah kedua bagi informasi tentang Ayman al-Zawahiri, pemipin jaringan Al-Qaidah," lanjut dia.

0 komentar:

Posting Komentar